Oleh: Muhaimin Iqbal
Urbanisasi adalah penyakit kronis kota-kota besar dunia termasuk Indonesia yang hingga kini belum ketemu obatnya yang efektif. Selama sumber-sumber penghidupan atau pekerjaan terbaik adanya di kota-kota besar, maka selama itu pula masalah urbanisasi akan terus terjadi. Oleh sebab itu, untuk menghentikan arus urbanisasi – dan bahkan membalik arusnya menjadi deurbanisasi – daerah-daerah harus bisa menghadirkan sumber penghidupan atau pekerjaan terbaik. Bagaimana caranya ?
Bila
kita tanyakan kepada para pencari kerja terdidik di negeri ini, yaitu
para sarjana tentang pekerjaan apa yang terbaik menurut mereka ? maka
jawabannya akan berdasarkan pengalaman atau pendidikan mereka. Pekerjaan
di industri keuangan, industri teknologi, telekomunikasi, manufacturing
dlsb. adalah yang kemungkinan besar menjadi pilihan mereka.
Hal
yang tidak jauh berbeda jawabannya apabila ditanyakan kepada para
pencari kerja dari kalangan yang berpendidikan lebih rendah, bedanya
mereka membidik di tenaga-tenaga administratif-nya, buruh pabrik dan
sejenisnya.
Karena
jawaban mereka inilah, maka mereka akan berbondong-bondong ke kota
besar mencari pekerjaan yang menurut mereka terbaik – karena jenis-jenis
pekerjaan semacam ini adanya memang di kota-kota besar dan sekitarnya .
Kota
besar dan sekitarnya menjadi padat melebihi daya dukung kehidupannya,
dan berbagai problem bermunculan. Krisis perumahan, kelangkaan air
bersih, pencemaran lingkungan, kekumuhan, kemacetan dan berbagai
penyakit fisik, psikis sampai penyakit sosial adalah diantaranya.
Penyakit
turunan dari masalah urbanisasi ini belum ketemu obatnya karena kita
belum pernah mencari obat dari sumber yang seharusnya. Dimana obat atau
solusi atas penyakit-penyakit ini seharusnya kita cari ? Dimana lagi
kalau bukan di petunjuk kehidupan kita yang hakiki ?
Coba
tanyakan apa pekerjaan yang terbaik menurut petunjukNya itu ?
jawabannya antara lain akan muncul dari hadits nabiNya yang shahih. Apa
yang diucapkan Nabi Shallallahu ‘Alaihi Wasalam adalah juga wahyu yang
diwahyukan (QS 53:4), jadi yang terbaik menurut Nabi Shallallahu ‘Alaihi
Wasallam adalah juga yang terbaik menurut Allah.
Sekarang kita perhatikan hadits sahih berikut : Dari Abu Hurairah R.A. dari Rasulullah SAW, beliau bersabda : “Di antara penghidupan (pekerjaan) manusia yang terbaik,
adalah seorang laki-laki yang memegang kendali kudanya di jalan Allah.
Dia terbang diatasnya (dia menaikinya dengan jalan yang cepat). Setiap mendengar panggilan perang dia terbang diatasnya dengan
bersemangat untuk mencari kematian dengan jalan terbunuh (dalam keadaan
syahid) atau menyongsong kematian ditempat datangnya. Atau seorang laki-laki yang menggembala domba di puncak gunung dari
atas gunung ini atau lembah dari beberapa lembah. Dia mendirikan
sholat, memberikan zakat dan menyembah kepada Tuhannya hingga kematian
datang kepadanya. Dia tidak mengganggu kepada manusia, dan hanya berbuat
baik kepada mereka.” (H.R. Muslim).
Dari
hadits tersebut di atas kini kita tahu bahwa pekerjaan terbaik itu
berjihad, namun bila kita tidak dalam posisi untuk melakukannya saat ini
– masih ada pekerjaan terbaik kedua yaitu menggembala domba di
puncak-puncak gunung dan di lembah-lembah.
Sekarang
kita tahu, ada pekerjaan terbaik menurut kita-kita seperti yang kita
tanyakan ke para pencari kerja tersebut di atas. Adapula pekerjaan
terbaik menurut Allah dan RasulNya, mana kira-kira yang hakiki
kebenarannya ? yang menurut kita atau yang menurut Allah dan RasulNya ?
ya mestinya yang terbaik secara hakiki adalah yang menurut Allah dan
RasulNya !
Sekarang
pertanyaannya adalah bisakah penghidupan atau pekerjaan terbaik menurut
Allah dan RasulNya tersebut kita hadirkan kembali di jaman ini ?
Jawabannya bukan hanya bisa, tetapi juga sekaligus bisa mengatasi
penyakit kronis urbanisasi dan penyakit turunannya tersebut di atas.
Untuk
menghadirkan pekerjaan terbaik di daerah-daerah, kami sudah bicara
dengan sejumlah pihak di daerah. Mulai dari daerah tingkat I, tingkat
II, organisasi sosial sampai dengan sejumlah pemilik atau pengelola
perkebunan dan pengelola hutan. Inisiatif ini kita sebut Lambbank Deurbanisation Project atau Proyek Deurbanisasi Lambbank.
Intinya
adalah menghadirkan pekerjaan terbaik di daerah-daerah, bukan hanya
terbaik menurut daerah atau menurut kita – tetapi terbaik menurut Allah
dan RasulNya. Yang kita tawarkan ke masyarakat sebenarnya bukan hanya
sekedar pekerjaan, tetapi peluang untuk bisa dieksplorasi sendiri oleh
masyarakat, mulai dari yang berpendidikan rendah, para sarjana baru
sampai juga peluang bagi kalangan eksekutif muda dan eksekutif senior
sekalipun.
Untuk
masyarakat yang berpendidikan rendah, mereka bisa dididik menjadi para
penggembala domba. Mungkin awalnya bisa jadi tidak menarik, karena ini
sudah tidak dilakukan oleh mayoritas pekerja kita. Mereka hanya perlu
diberi pemahaman, bahwa menggembala domba adalah pekerjaan para nabi ! dan sampai akhir jaman-pun tetap akan relevan sesuai dengan hadits tersebut di atas.
Dari
sisi penghasilan-pun inysaAllah tidak akan kurang nilainya dari yang
mereka akan peroleh bila mereka bekerja di kota-kota besar sebagai
tenaga administrative atau buruh pabrik. Penghasilan mereka akan
bersifat variable dari perkalian pertambahan berat badan domba-domba
yang dia gembalakan dengan factor pengali tertentu - yang dikaitkan langsung dengan prosentase harga berat kotor domba yang lagi berlaku di pasar.
Untuk
para sarjana baru, mereka bisa dididik menjadi supervisor para
penggembala tersebut. Tugasnya adalah memanage portfolio domba-domba
yang digembalakan oleh seluruh penggembala dalam kelolaannya. Seorang
supervisor bisa mensupervisi ratusan penggembala dalam suatu wilayah
tertentu.
Tugasnya
ini meliputi supervisi kesehatannya, pendataan pertumbuhan berat
domba-dombanya sampai mengatasi masalah-masalah yang terkait resiko,
moral hazard dlsb. Bila ada domba yang mati, misalnya – supervisor harus
tahu dimana domba tersebut dikuburkan untuk memastikan bahwa memang ada
domba yang mati. Bila ada domba yang hilang dia harus berkoordinasi
dengan kepolisian setempat selain mencari yang hilang juga mencegah
kejadian serupa terulang. Bila ada penyakit, dia harus koordinasi dengan
dokter hewan atau dinas kesehatan setempat dlsb.
Lantas
bagaimana para sarjana ini digaji ? sama dengan para penggembala tadi
yaitu prosentase tertentu dari pertambahan berat dari seluruh domba yang
digembalakan oleh seluruh penggembala dalam supervisinya. Faktor
prosentase-nya sendiri jauh lebih kecil dari prosentase para
penggembala, tetapi dari jumlah domba yang jauh lebih banyak.
Untuk
para eksekutif tugasnya lain lagi, merekalah yang akan menjalin
hubungan dengan para gubernur, bupati, direksi perkebunan, direksi
perhutani, pengelola jalan tol, pengelola kereta api dlsb. Intinya
merekalah yang akan membuka pintu-pintu kerjasama dengan berbagai
instansi terkait yang kita butuhkan lahannya untuk tempat para
penggembala kita menggembalakan ternaknya.
Para
eksekutif ini pula yang akan membuka pasar ketika hewan-hewan tersebut
waktunya dipasarkan. Melalui kreatifitas mereka pula kita akan sampaikan
pesan nyata bahwa salah satu daging terbaik bagi kesehatan menurut World Healthiest Food adalah daging domba yang digembalakan makan rumput yang disebut grass-fed lamb.
Daging
domba bukan sumber penyakit, malah sebaliknya dia menjadi obat bagi
sejumlah penyakit. Daging domba adalah salah satu bagian dari Mediterranean diet
yang terkenal menurunkan resiko penyakit cardiovascular. Dia sumber
lemak-lemak Omega-3 dan sekitar 40 % lemak daging domba yang makan
rumput adalah berupa oleic acid – yaitu asam yang biasanya ada di minyak zaitun yang memang diresepkan dalam tibbun nabawiyah sebagai obat bagi 70 penyakit !
Para
eksekutif-lah yang akan membangun komunikasi efektif tentang keunggulan
daging domba ini, cara penanganan dagingnya sampai sekaligus juga
membangun kreasi-kreasi baru di masyarakat untuk berbagai masakan lezat
berbasis daging domba.
Dari mana para eksekuif ini mendapatkan gajinya ? dia akan bisa menikmati bagian hasil dari proses penciptaan nilai – value creation process yang terjadi di industri per-dombaan yang sedang kita bangun bersama ini.
Lantas apa peran Lambbank yang menjadi initiator dari Lambbank Deurbanisation Project ini ?, Lambbank menyediakan system yang dapat menghadirkan marketplace – pasar bagi domba dan produk-produk turunannya. Dengan marketplace inilah membeli dan menjual domba akan semudah menarik uang di bank.
Lambbank juga terus mengembankan kompetensi yang dibutuhkan para eksekutif, supervisor sampai para penggembala. Akan ada learning process
yang berkelanjutan, dari yang kini sudah kita mulai di research
facility kita di Jonggol Farm, Jonggol - Bogor. Dari hasil R & D ini
nanti diharapkan proses-proses penggembalaan dan produksi hasil akan
terus dapat ditingkatkan dari waktu ke waktu.
Peran
lain yang juga dilakukan oleh Lambbank adalah menyediakan system yang
menjadi interface kegiatan jual-beli dan penggembalaan domba dengan
transaksi keuangannya, baik ketika pemilik mau membeli domba atau ketika
mereka akan menjual dombanya.
Semua peran tersebut bisa terus dielaborasi oleh masing-masing pihak, sehingga akan terbangun industri per-dombaan yang solid sampai
ke daerah-daerah terpencil. Saat itulah orang-orang yang sudah bekerja
di kota-pun akan berbondong-bondong mencari kesempatan di pekerjaan
terbaik ini di bukit-bukit dan di lembah-lembah !
Saya
bisa saja memberikan ilustrasi angka-angka detil sampai perhitungan
angka penghasilan para pihak tersebut di atas, tetapi saya tidak mau
angka-angka penghasilan ini yang menjadi daya tarik awal. Karena bila
hanya penghasilan yang menjadi motifnya, orang akan kecewa bila target
penghasilannya tidak tercapai.
Kita ingin yang menjadi motif orang bergabung ke Lambbank Deurbanisation Project
adalah karena membenarkan apa yang disampaikan oleh RasulNya yang
berarti juga wahyu dari Allah sendiri. Bila RasulNya menyampaikan bahwa
inilah pekerjaan terbaik kedua setelah berjihad, maka inilah yang kita
ikuti tanpa banyak bertanya-tanya dan berhitung-hitung.
Di
lapangan tentu saja akan ada ujian dalam berbagai bentuk kesulitan –
maka inipun akan bisa kita tempuh dengan sukarela dan ikhlas karena niat
kita hanya ingin mengamalkan petunjuk Allah dan RasulNya. Yang
bergabung bukan yang ketika gagal nanti menagih janjinya ke saya, karena
bukan saya yang berjanji tentang pekerjaan terbaik ini. RasulNya yang
berjanji tentang pekerjaan terbaik, maka kita ikuti bareng-bareng – saya
hanyalah bagian yang sama dari project ini secara keseluruhan.
Janji
siapa yang paling benar ? tentu janji Allah dan RasulNya. Padahal ada
janji berikutnya setelah kita melaksanakan tugas kita menggembala (QS
16:10) ini, yaitu janji Allah untuk menyuburkan bumi dengan
tanaman-tanaman semusim, degan zaitun, kurma, anggur dan seluruh
buah-buahan lainnya (QS 16 :11).
Jadi hasil dari project Lambbank Deurbanisation Project ini insyaAllah kedepannya akan menyuburkan negeri ini dengan limpahan hasil bumi dan segala macam
buah-buahan yang selama ini kita impor. Zaitun, kurma, anggur yang
selama ini hanya kita sering dengar, insyaAllah akan menjadi tanaman
kita sehari-hari. Begitu pula dengan berbagai jenis buah lainnya, negeri
ini insyaAllah akan menjadi produsen terbesar buah-buahan dunia karena
disinilah negeri tropis yang paling kaya bio diversity-nya dan disinilah petunjuk Allah kita jalankan.
Barangkali salah satunya dari multiplier effect-nya yang subhanallah tersebut diataslah harta terbaik yang dikabarkan oleh NabiNya itu juga terkait dengan domba.
Dari Abu Said Al-Khudri berkata : Rasulullah SAW bersabda : “Waktunya akan datang bahwa harta muslim yang terbaik adalah domba yang digembala di puncak gunung dan tempat jatuhnya hujan. Dengan membawa agamanya dia lari dari beberapa fitnah (kemungkaran atau pertikaian sesama muslim)”. (H.R. Bukhari)
Tentu
saja saya juga perlu mengingatkan bahwa di lapangan tidak semudah yang
kita tulis, oleh sebab itu meluruskan niat sebelum Anda bergabung
menjadi yang utama. Bila niat sudah lurus bahwa pekerjaan kita hanya
salah satu sarana untuk mencari RidloNya semata, maka insyaAllah tidak
ada tantangan yang terlalu besar untuk bisa kita taklukkan dengan
ijinNya.
Bagi
Anda yang berminat untuk bergabung, Anda bisa berdiskusi lebih lanjut
dengan kami tentang segala sesuatunya. Untuk ini silahkan menghubungi
kami di
info@lambbank.com.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar