Oleh: Muhaimin Iqbal
Di sebuah hotel di Bali saya penasaran melihat ada menu makanan yang mereka sebut Jukut Kelor, maka langsung saya pesan. Tidak seberapa lama si pramu saji datang dengan sop daun kelor yang sangat segar. Esuk paginya ketika keluar dari kamar, saya melihat ada pohon kelor tegak di samping restoran. Saya bertanya ke pegawai yang lagi bersih-bersih, dari pohon inikah sop yang saya makan tadi malam ? Diapun membenarkan. Sop itu berharga Rp 35,000 dan hanya membutuhkan kira-kira segenggam daun kelor yang dipetik dari pohonnya langsung !
Ini menggambarkan betapa bernilainya tanaman yang sudah ada di sekitar kita ini bila kita bisa mengolahnya dengan baik dan meng-create value di atasnya. Bisa jadi bukan hanya pohon kelor yang bisa di-create value-nya ini, tetapi juga begitu banyak pohon-pohonan lainnya.
Kelor
hanya sebagai contoh saja, karena pohon ini sedang kita dalami beberapa
bulan terakhir. Ini adalah pohon lokal yang bisa masuk kelompok umum
tanaman bergizi tinggi yang disebut di Al-Qur’an (QS 80 : 28).
Proteinnya yang tinggi, mengandung asam amino lengkap yang dibutuhkan
tubuh – membuat makanan sederhana seperti sop kelor tersebut di atas
bisa menjadi solusi gizi bagi masyarakat luas.
Bukan
hanya sumber protein, ketika kelor tersebut berbuah sekian tahun yang
akan datang – buahnya bisa menjadi bahan baku minyak makan yang sangat
baik yang hanya kalah kwalitasnya dengan minyak zaitun. Seperti juga
zaitun, minyak nabati buah kelor bila diperlukan bisa juga digunakan
sebagai bahan bakar/diesel.
Lebih
dari itu, hasil samping dari ekstraksi minyak buah kelor juga
menghasilkan pembersih air yang efektif yang rencananya kita akan gratiskan bagi masyarakat luas.
Dari rangkaian pemanfaatan daun dan buah kelor tersebut, kita menemukan sesuatu yang unique yang ada di pohon kelor yang sangat jarang ada di pohon lain selain kurma dan zaitun. Sesuatu yang unique ini adalah karakternya untuk menjadi solusi tiga kebutuhan dasar manusia sekaligus yaitu pangan, energi dan air.
Kurma
bisa kita makan buahnya, kelebihannya bisa diproses menjadi ethanol
(bahan bakar) dan system perakarannya ‘memancarkan’ mata air. Zaitun bisa
kita makan buahnya (sebagai minyak), minyaknya bisa menjadi bahan bakar
dan dalam satu riwayat pohon zaitun juga disebut meningkatkan cadangan
air.
Hal yang sepintas nampak
kecil seperti pohon kelor ini, bagaimana dia bisa menjadi solusi
masalah besar manusia –masalah yang terkait kebutuhan pohok yang sangat
mendasar yaitu pangan, energi dan air ? Ada strategy-nya untuk ini yang
kami sebut Share and Integrate.
Share
adalah strategi yang kami tempuh ketika kami menemukan potensi besar
yang ada dalam pohon kelor tersebut. Share dalam pengetahuannya, maupun
share dalam bibit-bibitnya. Hingga kini Anda yang ingin serius menanam
kelor masih bisa memperoleh bibitnya gratis – baik bibit berupa pohon
maupun benih berupa biji. Syaratnya Anda cukup datang ke kebun kami di
Jonggol Farm – Bogor untuk belajar menanam dan mengambil sendiri
bibit/benih-nya.
Sekian tahun yang akan datang, insyaAllah pohon-pohon kelor tersebut akan mulai berbuah. Saat itulah strategi Integrate
akan kami jalankan, yaitu kegiatan untuk mengumpulkan buah-buah kelor
yang meluas di masyarakat. Buah kelor ini akan kami ekstrak minyaknya
untuk minyak makan ataupun bahan bakar bila terjadi krisis bahan bakar
nantinya, dan hasil sampingnya untuk memberi penyaring air gratis bagi
masyarakat luas yang membutuhkannya.
Apakah
akan cukup banyak hasilnya ? tergantung dari berapa banyak masyarakat
menanamnya dan seberapa efektif kegiatan untuk mengumpulkannya. Di
toko-toko bahan pangan impor kita dengan mudah bisa membeli sesame oil
(minyak biji wijen !) misalnya, bisa kebayang berapa banyak biji wijen
untuk diproses menjadi minyak yang kemudian diekspor ke seluruh dunia
oleh negara-negara yang menanam dan kemudian juga mengumpulkannya ?
Bukan hanya itu, malah ada grape-seed oil
atau minyak biji anggur – bagaimana pula mengumpulkannya ? Umumnya
dikumpulkan dari hasil samping industri minuman anggur di negeri-negeri
yang menanam anggur luas.
Kalau sesame oil dan grape-seed oil sudah dikuasai oleh negeri lain, mestinya negeri ini masih bisa mengejar untuk menguasai ben oil atau minyak kelor. Bagaimana caranya ? ya antara lain melalui strategi Share and Integrate
tadi. Kami bersedia berbagi ilmu, bibit dan benihnya untuk masyarakat
mulai menanam – dan pada waktunya nanti juga mengumpulkan biji kelornya
melalui suatu pendekatan yang insyaAllah Terstruktur, Systematis dan
Massif dengan solusi yang kami sebut Natural.ID. InsyaAllah.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar