Oleh: Muhaimin Iqbal
Kita sering sudah berusaha maksimal, jalan menuju sukses juga sudah sejelas 1+1 =2, tetapi terkadang hasil tidak seperti yang diharapkan. Atau sebaliknya kadang usaha kita itu seadanya, tidak maksimal dan tidak jelas – tetapi hasilnya lebih dari yang kita harapkan. Apa yang menjadi penyebab dari dua kejadian ini ? itulah adanya X-Factor dalam usaha kita, factor yang berada diluar kendali kita tetapi sangat menentukan. Secara umum orang menyebutnya keberuntungan, tetapi dalam Islam ada penjelasannya yang lebih rinci dalam hal ini – termasuk cara untuk memperoleh keberuntungan tersebut yang sesuai dengan petunjukNya.
Hasil
penelusuran saya terhadap X-Factor dalam usaha tersebut bermuara pada
satu kata di Al-Qur’an yaitu Dzikr. Pasti bukan kebetulan kalau kata
Dzikr juga digunakan oleh Allah sebagai salah satu nama Al-Qur’an (QS
15:9 dan 16:44), jadi keberuntungan umat ini ada pada Ad-Dzikr atau
Al-Qur’an.
Di
Al-qur’an kata Dzikr atau bentuk lainnya dari akar kata yang sama
muncul lebih dari 160 kali, terlalu panjang kalau saya uraikan dalam
tulisan ini. Khusus yang terkait keberuntungan, rezeki dan perbagai
kebaikan yang terkait dengan Dzikr ini, untuk lebih mudahnya dipahami –
saya gambarkan dalam bentuk mind map di bawah.
Dengan
mem-visualisasikan mind map yang terkait dengan dzikr ini, maka akan
lebih mudah kita bisa memahami petunjukNya – bagaimana dzikr ini bisa
jadi jalan kita untuk meraih keberuntungan di dunia dan di akhirat.
Yang
terkait perniagaan langsung misalnya, surat An-Nuur dalam rangkaian
ayat 36-38 menjelaskan bahwa laki-laki yang tidak tidak lalai dari
mengingat (Dzikr) Allah ketika sedang berniaga sekalipun, Allah akan
memberikan hasil yang lebih baik dari apa yang dia usahakan. Allah
bahkan akan menambahnya dengan karuniaNya dan rezeki yang tanpa batas !
Di
ayat lain Allah janjikan keberuntungan bagi laki-laki yang bersegera
mencari rezekinya setelah sholat (Jum’at) dan banyak-banyak ber-dzikr kepada
Allah (Surat Al-Jumu’ah ayat 10). Bahkan bukan hanya di dunia
perdagangan, dalam perang-pun Alah berikan keberuntungan bagi yang
banyak-banyak ber-dzikr kepadaNya (Surat Al-Anfaal ayat 45).
Orang
yang selalu mengingatNya baik selagi beraktivitas (berdiri), istirahat
(duduk) dan bahkan tidur, dan dia juga tidak berhenti memikirkan
ciptaanNya – maka kepadanya Allah janjikan dialah orang yang akan
menguasai setiap inti persoalan atau ulil albab (QS 3:190-191). Kepada
orang yang seperti inilah Allah akan berikan Al-Hikmah, pemahaman yang
sangat dalam tentang agama dan petunjukNya ini dan dialah yang
dikaruniai kebaikan yang sangat banyak (QS 2:269).
Orang
yang banyak-banyak ber-dzikr juga Allah janjikan RahmatNya, malaikat
akan berdo’a untuknya, dia akan dikeluarkan dari kegelapan kepada
cahaya, dan akan disayangi Dia (QS 33:41-43).
Juga hanya dengan Ber-dzikr-lah hati orang beriman itu menjadi tenteram. “ Orang-orang
yang beriman dan hati mereka menjadi tenteram dengan ber-dhikr kepada
Allah, hanya dengan ber-dzikr kepada Allah-lah hati menjadi tenteram.” (QS 13:28).
Ber-dzikr
juga merupakan jalan untuk menuju kepada takwa (QS 7:63), sedangkan
orang yang bertakwa adalah orang-orang yang akan mendapat jalan keluar
dari perbagai persoalan yang dihadapinya (QS 65:2), lebih dari itu dia
juga akan diberi rezeki dari sumber yang tidak disangka-sangkanya (QS 65:3).
Jadi
sekarang X-Factor dalam usaha atau perniagaan tersebut di atas – di
awal tulisan ini, kini tidak lagi menjadi misteri sepenuhnya – karena
petunjukNya sangat jelas, termasuk tata cara untuk memperoleh
keberuntungan itu – yaitu dengan banyak-banyakk ber-dzikr kepadaNya.
Lantas bagaimana kita mengimplementasikan konsep ini pada kehidupan dan perniagaan kita
sehari-hari ? Allah Yang Maha Tahu sudah memberikan resep terbaiknya.
Selain terus mengingat Allah dalam setiap aktivitas kita termasuk ketika
sedang berniaga seperti disebutkan di
surat An-Nuur Ayat 36-38 tersebut di atas, juga ketika sedang berdiri,
duduk dan bahkan juga berbaring seperti di surat Ali-Imron (190-191),
secara khusus Dia Yang Maha Tahu juga memberikan petunjukNya untuk kita ber-dzikr di waktu pagi dan petang, dengan suara lembut kepadaNya, tidak perlu mengeraskan suara apalagi sampai disiarkan televisi !
“Dan
sebutlah (nama) Tuhanmu dalam hatimu dengan merendahkan diri dan rasa
takut, dan dengan tidak mengeraskan suara, di waktu pagi dan petang, dan
janganlah kamu termasuk orang-orang yang lalai.” (QS 7:205)
Inilah
jalan untuk memperoleh keberuntungan bagi umat ini, yang tidak
diberikan kepada umat lain. Mengapa tidak kita lakukan ? InsyaAllah kita
bisa.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar