-
- Sabtu, 22 November 2008
- Oleh : Muhaimin Iqbal
Ketika saya mulai menulis tentang Netpreneur beberapa minggu lalu, ternyata banyak response dari pembaca yang serius ingin melakukan hal yang sama atau mirip dengan apa yang saya lakukan.
Dari response-response tersebut, saya dapat memahami bahwa apa yang dulu saya rasakan tentang kebosanan dan kejenuhan di tempat kerja – juga dialami oleh sekian banyak orang lain. Tidak peduli dia di perusahaan besar atau kecil, perusahaan bonafid atau tidak, sebagai karyawan biasa atau eksekutif – selalu ada (dan banyak) yang mersa bosan, jenuh, stuck , merasa di dhalimi dan berbagai perasaan tidak mengenakkan lainnya.
Belajar Dari Kehidupan Bebek Liar...
Gerai Dinar Investment Guide....
Terkait dengan tulisan saya pada pertengahan bulan ini mengenai positioning Gerai Dinar yaitu memperkenalkan Dinar sebagai alat Investasi dan Proteksi Nilai - selain sebagai ‘uang’ dalam pengertian yang luas tentunya, maka kali ini saya ingin berbagi pandangan dan pengalaman mengenai bagaimana sih posisi Dinar dibandingkan dengan alat investasi yang lain ?.
Mengenal Dinar dan Dirham Islam
Sabtu, 22 November 2018
Oleh: Muhaimin Iqbal
Pada zaman Khalifah Umar bin Khattab sekitar tahun 642 Masehi bersamaan dengan pencetakan uang Dirham pertama di Kekhalifahan, standar hubungan berat antara uang emas dan perak dibakukan yaitu berat 7 Dinar sama dengan berat 10 Dirham.
Oleh: Muhaimin Iqbal
Pada zaman Khalifah Umar bin Khattab sekitar tahun 642 Masehi bersamaan dengan pencetakan uang Dirham pertama di Kekhalifahan, standar hubungan berat antara uang emas dan perak dibakukan yaitu berat 7 Dinar sama dengan berat 10 Dirham.
Ghalabati Al - Dain : Penyebab Musibah Finansial Global
Oleh : Muhaimin Iqbal
Yang mengerikan sebenarnya bukan ukuran dari hutang tersebut, melainkan trend kenaikannya. Karena AS sebagai gurunya juga terus menerus manambah hutang – nilai hutang mereka ‘baru’ mencapai US$ 8.0 trilyun tiga tahun lalu; demikian pula Indonesia, pada saat yang sama tiga tahun lalu hutang kita ‘baru’ Rp 1,282 trilyun.
Belajar dari Rupiah, Dollar dan Emas Dalam Empat Dasawarsa…
Ada kalanya saya terpaksa melanggar aturan saya sendiri untuk tidak menulis di waktu liburan, ini karena godaan untuk menulis begitu tinggi terutama untuk meresponse pertanyaan-pertanyaan kritis dari pembaca blog ini.
Muzara'ah : Revolusi Hijau Yang Insyaallah Segera Kita mulai
Sejak krisis finansial global memuncak pertengahan Ramadhan lalu, saya sibuk mencari buku-buku yang ditulis penulis barat tentang situasi yang sedang terjadi. Penasaran saja, saya ingin tahu apa yang mereka pikirkan tentang ekonomi dunia yang selama ini mereka agung-agungkan. Belum banyak memang buku yang keluar semenjak puncak krisis meletus tersebut, mungkin mereka lagi mulai nulis atau bisa jadi lagi bengong melihat apa yang sedang terjadi yang ternyata tidak sesuai dengan teori mereka.
Live in Future
Rabu, 17 Januari 2018
Oleh: Muhaimin Iqbal
Beberapa hari berada dan bergaul dengan begitu banyak innovator di dunia energy masa depan dalam arena World Future Energy Summit, saya berusaha merangkai seperti apa kiranya dunia masa depan dengan segala temuan –temuan tersebut. Ini menjadi semacam cerita science fiction yang sudah bukan lagi fiction karena semua technology-nya sudah ada. Faktor pemungkinnya atau enabling factor-nya pun sudah ada, maka chance untuk diterapkannya technology-technology tersebut menjadi sangat besar. Maka inilah Live in Future yang saya bayangkan.
Oleh: Muhaimin Iqbal
Beberapa hari berada dan bergaul dengan begitu banyak innovator di dunia energy masa depan dalam arena World Future Energy Summit, saya berusaha merangkai seperti apa kiranya dunia masa depan dengan segala temuan –temuan tersebut. Ini menjadi semacam cerita science fiction yang sudah bukan lagi fiction karena semua technology-nya sudah ada. Faktor pemungkinnya atau enabling factor-nya pun sudah ada, maka chance untuk diterapkannya technology-technology tersebut menjadi sangat besar. Maka inilah Live in Future yang saya bayangkan.
Langganan:
Postingan (Atom)