Membangun Saluran Kemakmuran…

Rabu, 6 november 2013
Oleh: Muhaimin Iqbal
Kemakmuran itu seperti air yang seharusnya mengalir bebas ketempat-tempat yang lebih rendah sampai menuju kesamaan permukaan. Bila air itu terbendung di suatu lokasi, air menggenang memenuhi satu tempat tetapi yang lain tidak kebagian. Maka sumbatan-sumbatan yang menyebabkan air menggenang harus dihilangkan – agar air mengalir kembali lancar. Membangun kemakmuran yang merata adalah seperti membongkar sumbatan-sumbatan saluran air tersebut.


Tetapi apa yang menyumbat saluran distribusi kemakmuran itu kini ? Banyak sekali ! Di antaranya adalah riba, monopoli/oligopoli pasar, ketidak adilan pasar, kartel, korupsi, kecurangan, peraturan-peraturan yang dhalim dlsb-dlsb.

Riba sudah jelas harus diperangi, bukan kita yang menyatakan perang tetapi Allah sendirilah yang mendeklarasikan perang terhadap riba itu (QS 2 : 279). Tetapi selain menyatakan perang terhadap riba, Allah Yang Maha Adil dan Dia Yang Mahu tahu juga memberikan petunjuk untuk solusinya.

Solusi riba yang berdasarkan petunjukNya langsung dalam rangkaian ayat-ayat riba adalah jual beli atau perdagangan dan sedekah. “…Allah telah menghalalkan jual beli dan mengharamkan riba…, …Allah memusnahkan riba dan menyuburkan sedekah…” (QS 2:275-276).

Maka dalam konteks ingin ikut membuka sumbatan-sumbatan aliran kemakmuran itulah dari waktu ke waktu kami terus berusaha melancarkan saluran kemakmuran itu dengan membuka pasar. Agar jual beli bisa dilakukan oleh sebanyak mungkin orang tanpa belenggu-belenggu modal, monopoli, kartel, premanisme pasar dlsb.

Ketika exercise pasar fisik Bazaar Madinah kurang berjalan mulus karena kendala luasan lahan, lokasi, modal dlsb; kami terus berpikir mencari jalan lain – persis seperti air yang tersumbat, mencari jalan agar tetap bisa mengalir - dan Alhamdulillah solusi lain berupa pasar hybrid teknologi mobile, internet, dan fisik itu kini sudah berada di depan mata. Selanjutnya kita semua bisa berperan dalam merealisasikannya di lingkungan kita masing-masing.

Jejak Kaki LastFeet di Indonesia per 06/11/13
Mungkin Anda belum yakin dengan apa yang bisa kita lakukan bersama dengan pasar hybrid yang kami beri nama LastFeet.Com ini. Sekarang perhatikan gambar disamping yang menunjukkan sejumlah kaki yang sudah dipijakkan oleh sebagian pembaca situs ini untuk menunjukkan keberadaan mereka.

Hanya dalam dua hari sejak diperkenalkan, kaki-kaki itu sudah menginjak bumi Jawa, Sulawesi dan Kalimantan. Daerah-daerah lain insyaAllah segera menyusul seiring partisipasi Anda.

Kelihatannya baru beberapa kaki, tetapi kalau kaki-kaki di map tersebut di zoom, akan terpecah menjadi sejumlah kaki lagi seperti yang saya zoom untuk daerah Jabodetabek di bawah. Ini menunjukkan sudah lumayan banyak partisipasi pembaca situs ini di wilayah Jabodetabek khususnya.

Jejak Kaki LastFeet Di Jabodetabek per 06/11/13
Semua perkembangan sebaran kaki-kaki ini dapat Anda saksikan langsung dengan membuka LastFeet.Com dan pilih menu tampilan peta kemudian mainkan tanda +/- untuk Zoom In /Zoom Out-nya. Bahkan Anda juga bisa (kalau belum) menapakkan kaki Anda di wilayah yang sesuai dengan register di LastFeet.Com ini. Petuntuk detilnya dapat Anda baca di http://www.lastfeet.com/Manual.htm atau download di http://www.lastfeet.com/Manual.pdf  .

Selanjutnya Andapun bisa menentukan kaki Anda fix di satu lokasi, atau bergerak mengikuti mobilitas Anda. Pilihan basis lokasi ini dapat Anda lakukan pada saat pertama kali akan mendaftarkan barang dagangan Anda, atau dapat dilakukan perubahan kapan saja dengan menggunakan menu Edit Profile. Bila Anda pilih fix location – Anda perlu menggeser gambar balon merah ke lokasi yang paling pas untuk Anda – itulah lokasi Anda seterusnya dalam peta. Bila Anda pilih mobile location, maka lokasi itu sesuai posisi terakhir Anda dan ter-updated ke lokasi yang baru ketika Anda klik ‘refresh location’ di map dan Anda dalam posisi login.

Bila Anda belum ada barang dagangan untuk dijual-pun Anda tetap bisa ‘unjuk kaki’ di peta LastFeet.Com dengan mendaftarkan barang yang Anda cari.

Lantas apa untungnya kaki Anda exist di peta LastFeet.Com ini ? saat ini mungkin belum secara langsung memberi manfaat bagi Anda. Tetapi ketika hal ini dilakukan rame-rame juga oleh lingkungan Anda – bisa Anda promosikan kalau mau, maka kaki-kaki tersebut akan membentuk satu pasar di lingkungan Anda masing-masing.

Menu Untuk Pilihan Lokasi LastFeet
Dengan terbentuknya pasar ini, maka satu sumbatan kemakmuran itu telah Anda bongkar di lingkungan Anda. Karena ada pasar, maka produksi berbagai kebutuhan akan ter-encouraged. Ada pasar, ada produksi – maka insyaAllah kemakmuran akan hadir di lingkungan Anda.

Manfaat yang lebih besar insyaAllah akan datang kemudian. Ketika kaki-kaki yang begitu jelas, by name bisa diketahui siapa dan dimana, bisa dikontak langsung via sms ataupun telepon, bisa diagregasikan dalam system admin kami – maka rangkaian kaki-kaki tersebut akan membentuk apa yang kami sebut CDC singkatan dari Common Distribution Channel – saluran distribusi yang nantinya bisa dipakai oleh siapa saja yang membutuhkannya .

Karena keberadaan Anda jelas, lokasi Anda jelas dan bahkan Anda bisa menuliskan spesialisasi Anda di kolom yang sudah disediakan – maka Anda nantinya bisa dilibatkan untuk menjadi distributor untuk lokasi Anda – untuk barang-barang unggulan yang nantinya akan didistribusikan melalui CDC ini – yang sesuai untuk pasar Anda.

Barang-barang unggulan ini juga bisa merupakan produksi Anda sendiri yang ingin dipasarkan secara lebih luas atau produksi saudara-saudara kita yang lain yang sudah lebih dahulu bergerak di bidang produksi. CDC inilah yang kita harapkan nantinya menjadi saluran kemakmuran yang lebih besar dan lebih luas itu. Produk-produk bersama kita, tiba-tiba bisa menyebar ke seluruh Nusantara tanpa adanya sumbatan-sumbatan dalam perbagai macam bentuknya.

Inipula sebabnya konsep CDC LastFeet.Com ini kami perkenalkan beberapa hari mendahului peluncuran Startup Center , karena pada waktunya saudara-saudara kita yang lain merintis usahanya , memproduksi barang ataupun jasa – mereka pasti akan membutuhkan pasar atau saluran distribusinya. Alangkah indahnya bila saat itu saluran distribusi ini sudah ada dan siap menyalurkan produk-produk mereka.

Bila Nabi Shallallahu ‘Alaihi Wasallam saja membuat pasar masih di awal-awal Negeri Islam Madinah terbentuk, pastilah urusan pasar ini termasuk hal yang sangat penting bagi umat – bahkan lebih penting dari uang itu sendiri . Di masa hidupnya Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam tidak membuat uang, cukup menggunakan yang ada saja – karena uang yang ada saat itu memang sudah bisa  dipakai. Tetapi tidak dengan pasar, pasar Yahudi yang ada saat itu tidak bisa dipakai secara adil oleh umat ini – maka perlu dibuat pasar kita secara tersendiri. Kondisi pasar yang ada sekarang sangat mirip dengan pasar Yahudi, maka kita-pun kini perlu membuat pasar kita sendiri.

Kesempatan membuat pasar kita sendiri itu kini terbuka lebar dan tidak menuntut pengeluaran biaya apapun dari Anda. Tinggal beberapa klik, InsyaAllah Anda sudah bisa menjadi bagian dari pasar untuk umat ini – bagian dari saluran distribusi kemakmuran yang tidak lagi tersumbat. InsyaAllah.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar