Oleh: Muhaimin Iqbal
Mengangkat masalah itu mudah sedangkan memberi solusi itu yang sulit. Maka setelah saya angkat potensi resiko yang tidak diketahui (unknown risks) dari sumber protein utama negeri ini yaitu kedelai, saya juga harus berusaha semaksimal mungkin memberikan solusinya. Yang immediate adalah bagaimana se-segera mungkin masyarakat bisa makan tahu dan tempe yang bebas GMO. Bagi yang sudah merasa membutuhkan ini – Anda bisa mulai mengkonsumsi Tahu Tempe DIY – yaitu Tahu Tempe Do It Yourself !
Membuat
tahu dan tempe tidaklah sesulit yang dibayangkan, Anda bisa membuatnya
sendiri di rumah. Mungkin tidak sebaik tahu dan tempe hasil perajin –
tetapi Anda dapat memastikan bahwa yang dikonsumsi oleh Anda dan
keluarga adalah makanan yang aman dan murni – azkaa tho’aaman.
Untuk
ini yang pertama Anda perlu lakukan adalah mencari kedelai lokal yang
masih ada di pasar-pasar tradisionil di sekitar Anda. Bagi yang
kesulitan insyaAllah dalam waktu dekat Startup Center akan memfasilitasi
keberadaan kedelai lokal yang terjamin kealamiannya, insyaAllah kami
sudah mengidentifikasi sumber-sumbernya – hanya perlu waktu untuk
mengumpulkannya dalam jumlah yang berarti.
Gambar
dibawah adalah cara sederhana untuk mengetahui kedelai lokal dan
kedelai impor yang sangat besar kemungkinannya adalah GMO. Bila dilihat
secara terpisah agak sulit membedakannya, tetapi bila disandingkan akan
nampak lebih jelas.
Kedelai
impor yang diduga kuat adalah GMO secara fisik lebih besar , cenderung
bulat dan berwarna kuning tua. Kedelai lokal lebih kecil, cenderung
lonjong dan berwarna kuning kehijauan.
Setelah Anda berhasil memperoleh kedelai lokal ini, Anda bisa search
di internet cara-cara membuat tahu dengan peralatan rumah tangga biasa –
sudah sangat banyak yang menulisnya – tinggal dipilih cara yang Anda
merasa comfortable untuk melakukannya.
Saya sendiri menempuh cara membuat tahu yang cepat dan mudah dengan alat juicer rumahan. Kalau tidak ada juicer, Anda juga bisa menggunakan blender biasa – bedanya bila menggunakan blender akan dibutuhkan penyaringan – sedangkan bila menggunakan juicer sudah otomatis terpisahkan antara air kedelai dengan ampasnya.
Pertama
setelah dicuci bersih kedelai dimasukkan kedalam air mendidih dan
ditunggu beberapa menit. Fungsinya untuk membuat kedelai mengembang
maksimal dan lunak – agar mudah diproses di juicer atau blender. Setelah itu dengan tetap bercampur air 1:1 kedelai yang sudah mengembang dan lunak dimasukkan juicer.
Juicer akan ‘memeras’ kedelai tersebut dan memisahkan air kedelai dari ampasnya. Bila Anda menggunakan blender, maka hasilnya akan seperti bubur yang kemudian bisa Anda peras semaksimal mungkin agar airnya terpisahkan dari ampasnya.
Air
kedelai kemudian direbus sampai mendidih, ketika timbul busa
ditambahkan lagi air air dingin. Ketika mendidih sekali lagi – maka ini
menandakan perebusan air kedelai sudah cukup. Bila Anda berhenti disini,
hasilnya adalah susu kedelai – Anda tinggal memberi gula dan/atau
perasa – sudah menjadi sumber minuman berprotein yang sehat bagi
keluarga.
Untuk membuat tahu, susu kedelai yang masih relatif panas diberi coagulant
atau penggumpal. Ini bisa air jeruk atau cuka makan yang diencerkan.
Cuka makan yang Ada di supermarket biasanya berkonsentrasi 5 % ,
campurkan satu bagian cuka makan ini dengan 4 bagian air – maka Anda
akan memperoleh cuka encer dengan kadar 1 % - konsentrasi yang cukup
untuk coagulant.
Dalam
suatu hadits sahih disebutkan bahwa cuka adalah lauk pauk terbaik, jadi
insyaAllah ada berbagai manfaat lain dengan menggunakan coagulant cuka ini. Anda tinggal mencari di pasar cuka yang jelas kehalalannya – karena ada juga cuka yang tidak halal.
Bila
tidak memperoleh cuka makan dengan kadar 5 %, Anda dapat juga
menggunakan asam cuka yang berkadar 25 %. Tetapi Anda perlu
mengencerkannya dengan satu bagian asam cuka ditambah 24 bagian air
untuk memperoleh kadar cuka encer 1%.
Kurang lebih dibutuhkan jumlah larutan cuka encer yang sama dengan air kedelai yang sudah masak atau
susu kedelai. Tuangkan larutan cuka encer ini kedalam air kedelai masak
tersebut dan diaduk perlahan 2-3 kali supaya merata.
The moment of truth
untuk melihat tahu Anda akan jadi atau tidak adalah ketika Anda lihat
mulai terjadi gumpalan-gumpalan protein dan air bening mulai memisah di
atas gumpalan tersebut. Anda kemudian dapat ciduki air bening tersebut dengan menaruh pembatas kain saringan tahu – supaya protein yang menggumpal tidak terambil bersama air.
Setelah
air diambil secara maksimal, sisanya berupa gumpalan-gumpalan bahan
tahu yang lunak. Anda tinggal mencetaknya didalam wadah yang dibawahnya
bolong-bolong untuk memudahkan air keluar. Dalam wadah tersebut dialasi
kain saringan tahu – kemudian bakal tahu setelah terbungks kain dipres
dengan pemberat – apa saja yang cukup berat yang ada di dapur Anda.
Setelah
10-15 menit Anda buka, maka itulah Tahu DIY Anda. Anda sudah terbebas
dari bahaya GMO dengan sedikit waktu ekstra – demi kesehatan keluarga
jangka panjang. Selanjutnya Anda bisa juga mencari cara yang mudah untuk
membuat tempe dlsb.
Anda
tidak mau repot melakukan ini ? Saya memang sudah menduga mayoritas
orang tidak akan melakukan ini sendiri – tidak mengapa, inipun akan
menjadi peluang bagi yang mau repot-repot melakukannya.
Dari sudut pandang startup keduanya bisa menjadi peluang usaha tersendiri. Bagi sedikit orang yang mau repot-repot membuat Tahu Tempe DIY, ini bisa jadi niche market
untuk produk yang saya sebut saja paket Tahu Tempe DIY. Ini adalah satu
kantong plastik kedelai alami – Non GMO yang dipaket dengan ragi dan
cuka.
Didalam
kantong plastik tersebut tertera petunjuk bagaimana membuat sendiri
tahu atau tempe yang mudah. Bagi yang mau membuat tempe tinggal
menggunakan kedelai yang ada dan raginya, sedangkan bagi yang mau
membuat tahu tidak menggunakan ragi tetapi menggunakan cukanya.
Dengan paket Tahu Tempe DIY ini, Anda yang di remote area
– camp-camp pertambangan atau bahkan Anda yang jauh di negeri orang,
tetap bisa merasakan Tahu Tempe DIY Anda sendiri. Penyebaran tahu dan
tempe tidak akan lagi terbatas ruang dan waktu, dan ini adalah tahu dan
tempe Non-GMO !
Di luar niche market
ini akan ada pasar yang lebih besar lagi, yaitu orang-orang yang tidak
mau repot-repot membuat tahu dan tempenya sendiri. Maka ini peluang bagi
Anda yang mau melakukannya.
Kantin-kantin
sekolah, koperasi di kantor, mas-mas tukang gorengan dlsb. bisa
mengambil peluang membuat tahu dan tempenya sendiri ini. Manfaatnya bagi
mereka adalah akan memiliki produk yang lebih aman bagi kesehatan, akan
menjadi peluang untuk mengunggulkan usaha serta meningkatkan margin
usahanya. Untuk setiap Rupiah yang sama akan dihasilkan lebih banyak
Tahu Tempe DIY ketimbang membelinya dalam bentuk jadi dari sumber lain.
Ampas
tahu bisa diproses dengan mudah menjadi tepung kedelai. Setelah menjadi
tepung tinggal pandai-pandai kita untuk menjadikannya produk akhir
seperti aneka cookies, biscuit dlsb.
Anda bisa melihat sekarang, bahwa awalnya adalah sebuah masalah – yaitu kekhawatiran kita tentang bahaya-bahaya unknown risks
dari kedelai GMO yang menjadi bahan baku utama tahu dan kedelai negeri
ini. Ketika masyalah ini berusaha kita atasi, segudang peluang muncul
bagi siapa saja yang mau mengambilnya.
Peluang-peluang ini insyaAllah akan kami share lebih detil dalam acara Vision Sharing , 14/2/2015
mendatang di Startup Center – Depok. Bahkan bagi yang ingin
menggarapnya langsung dengan pembinaan dan pendampingan, bisa berlanjut
dengan bergabung di Startup Academy – yang kelas intensif perdananya
insyaAllah akan berlangsung tiga hari dari tanggal 16-18 Februari 2015.
Bagi Anda yang sudah mendaftar di Startup Academy, silahkan konfirmasi ulang bila Anda akan bergabung di kelas perdananya ini.
Di
Startup Academy inilah insyaAllah kami tidak akan membiarkan masyalah
tetap menjadi masyalah, kita akan mencari solusinya dan menjadikannya
peluang untuk usaha. InsyaAllah.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar