Oleh: Muhaimin Iqbal
Bila Islamic Bank sudah begitu luas dikenal di masyarakat, tidak demikian halnya dengan Islamic Agriculture – saya pun baru secara specific menyebutnya melalui tulisan saya akhir bulan lalu. Inti dari Islamic Agriculture adalah bagaimana kita bisa bertani yang sejalan dengan tugas kita di muka bumi, yaitu untuk menyembah kepadaNya dengan tidak menyekutukanNya, kita dijadikanNya dari tanah (bumi) untuk menjadi pemakmurnya (QS 11:61). Bagaimana penerapannya di lapangan ?
Sebenarnya sudah sejak dua tahun lalu saya mulai menulis tentang Kebunku Kebun Al-Qur’an (2/5/2013) yang kemudian dilanjutkan dengan penulisan tiga buku yaitu Kebun Al-Qur’an, the Mindset dan Natural Balance -
namun proses pencarian ini menjadi lebih mudah dan terstruktur setelah
saya ketemu karya ulama abad pertengahan Ibn Awwam yang sudah amat
sangat lengkap dan detil membahas pertanian ini dalam kitabnya Al-Filaha.
Dengan
serangkaian buku yang saya tulis sendiri selama dua tahun ini dan
sekarang dilengkapi dengan karya monumental sepanjang sejarah pertanian
dunia Al-Filaha tersebut, maka kini Islamic Agriculture bukan lagi
sekedar ilmu atau bahkan wacana yang masih perlu banyak didiskusikan
atau diseminarkan – tetapi ini adalah suatu ilmu yang sudah menuntut
pengamalan yang nyata di lapangan.
Lantas
apa yang akan kita lakukan ? bagaimana konkritnya ? bagaimana sebanyak
mungkin orang terlibat dalam tugas memakmurkan bumi ini ? berikut kurang
lebih action plan yang kami susun.
Pertama,
untuk melengkapi gagasan-gagasan yang sudah tertuang dalam tiga buku
tersebut di atas – Kitab Al-Filaha yang kini baru tersedia dalam tiga
bahasa yaitu Arab, Spanyol dan Perancis – saat ini sedang dalam proses
penterjemahannya kedalam bahasa Inggris dan Bahasa Indonesia, insyaAllah
dalam waktu dekat akan tersedia untuk kita semua.
Lahan
pertanian berupan kebun percobaan kami di Jonggol insyaAllah akan
dijadikan sebagai lahan praktek untuk mengasah ketrampilan bagi para
santri di Madrasah Pertanian kami dan bagi siapa saja yang ingin
mendalami ilmu Islamic Agriculture beserta latihan dalam pengamalannya.
Ketiga adalah tahap implementasi yang sesungguhnya, yaitu bagi para (calon) petani baru atau petani kawakan yang ingin mengubah mindset-nya dalam bertani bisa bersama-sama kami belajar mewujudkannya di perbagai pilihan tanaman yang diminati.
Dari
mulai tanaman-tanaman yang sudah kita kembangkan sebelumnya seperti
kurma, zaitun, kacang tanah, kedelai, durian, lengkeng dan lain
sebagainya sampai kepada eksplorasi-eksplorasi baru yang tidak kalah
menariknya.
Dari eksplorasi baru ini misalnya, insyaAllah
akan ada peluang yang menarik sekali yang timbul dari integrasi antara
pengalaman lapangan team kami di bidang minyak atsiri (mulain menanam,
mengolah sampai memasarkan) – yang setiap tahun sudah menyuling ribuan
ton bahan menjadi minyak atsiri dan kemudian memasarkannya - dengan ilmu
baru tetapi lama dari Kitab Al-Filaha tersebut.
Di
Kitab Al-Filaha tersebut antara lain didalamnya mengajarkan cara
menanam bunga mawar sampai dengan proses penyulingannya. Bayangkan
sekarang kalau ibu-ibu yang di rumah tangga biasanya sekaligus merangkap
‘menteri keuangan’ keluarga menyalurkan hobinya untuk menanam bunga –
tetapi bukan hanya sekedar hobi, hasilnya akan menjadi komoditi yang
mahal setelah disuling – maka kita akan menemukan cara baru
‘membungakan’ uang dalam arti harfiah – yaitu bener-bener menghasilkan
bunga dan jelas bunga yang ini juga halal!
Industri
parfum ini mestinya juga harus menjadi salah satu industri yang
dikuasai umat ini, karena salah satu kesukaan nabi Shallallahu ‘Alaihi
Wasallam itu adalah wangi-wangian. Bukankah ini indikasi bahwa umatnya
juga harus gemar terhadap wewangian ? lantas siapa yang akan
mengusahakannya kalau bukan kita ?
Untuk
menjadi industri tentu kita tidak cukup menanam bunga mawar dalam satu
dua pot di halaman rumah, kita perlu menanam dalam jumlah yang cukup
banyak sampai beberapa puluh hektar atau bahkan ratusan hektar.
Pertanyaannya di lahan siapa ?
Pertanyaan ini bisa kita jawab dan integrasikan juga dengan project lain yang sudah jalan selama ini yaitu iGrow (www.igrow.asia)
yang kita bersama – kami bersama sebagian pembaca situs ini – sudah
menanam berbagai jenis tanaman yang jumlahnya mencapai ratusan hektar,
insyaAllah tidaka akan sulit untuk mencari beberapa ratus hektar
tambahan lagi untuk industri wewangian tersebut.
Dengan
mengintegrasikan seluruh resources yang ada inilah insyaAllah kita akan
siap untuk menemani Anda semua yang ingin belajar, mengasah
ketrampilan, sekaligus mempraktekan ilmu baru (tetapi lama) yang kita
sebut Islamic Agriculture ini.
Meskipun
ilmu kita itu masih jauh dari sempurna, dari waktu ke waktu masih perlu
terus dilengkapi – tetapi exercise dalam pengamalannya tidak bisa
menunggu, justru dengan mengamalkannya di lapangan-lah insyaAllah kita
akan diajari oleh Allah apa yang kita belum tahu. Silahkan menghubungi
kami bila Anda tertarik untuk mengikuti program detilnya. InsyaAllah.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar