Melengkapi ringkasan Kitab Al-Filaha Jilid I , ringkasan Jilid II lebih menguatkan lagi betapa komplet-nya referensi dari dunia Islam ini. Pada Jilid ke II Ibnu Awwam memulai bahasannya dengan upaya untuk memaksimalkan hasil dari tanah melalui kombinasi yang tepat antara cara tanam, waktu tanam, penyuburan lahan dan pengolahan kembali lahan. Kemudian dibahas perbagai jenis tanaman biji-bijian, kacang-kacangan, umbi-umbian, sayur, bunga, proses industri atsiri, cuka dan sari buah. Jilid II juga membahas tentang hewan ternak dan hewan piaraan lengkap dengan cara mengatasi penyakitnya sampai operasi pembedahan.
Dalam
bab jenis tanaman biji-bijian (grains) dan kacang-kacangan (legumes),
dibahas manfaatnya bagi tanah, pemilihan bibit-bibitnya untuk penananam
dan segala pengetahuan yang dibutuhkan untuk ini. Juga dibahas jenis
lahan yang cocok untuk setiap jenis biji-bijian dan kacang-kacangan.
Secara
spesifik juga dibahas penyemaian untuk memilih bibit yang baik dan yang
tidak, cara penyemaian, pemilihan waktu penyemaian, jumlah bibit dan
pemilihan jenis-jenis gandum dan barley yang baik untuk bahan pangan dan
pemeliharaan tanaman.
Dibahas
secara khusus pulan penanaman biji-bijian dan kacang-kacangan di tanah
irigasi dan tadah hujan, termasuk upaya untuk memberikan hasil maksimal
pada jenis tanaman padi, kacang , wijen, buncis, jinten dlsb. Untuk
lahan kering dan sedikit irigasi dibahas tanaman yang cocok untuk lahan
seperti ini yaitu antara lain kapas, linen, rami, bawang, kunyit, hena
dan alfalfa.
Bahasan
dilanjutkan untuk berbagai tanaman sayur-sayuran dan tanaman
obat/herbal, serta pemilihan lahan yang sesuai untuk kebutuhan ini. Ada
sayuran dari jenis akar atau umbi seperti lobak, wortel, bawang dan
sejenisnya. Ada pula sayuran dari jenis bunga yang berkembang menjadi
buah seperti terong, labu, melon, mentimun dlsb. Sayur-sayuran ini
umumnya ditanam di tanah irigasi atau tadah hujan.
Dibahas pula tanaman-tanaman untuk kebutuhan khusus , tanaman
yang bijinya digunakan untuk obat-obatan seperti jinten hitam atau
habbatussauda, adas manis dlsb. Bahkan juga ada bahasan tanaman untuk
keharuman sperti lily, daffodils, chrysan, teratai, bunga mawar, kemangi
dlsb.
Untuk
proses panen dan pasca panen pada tanaman-tanaman tersebut di atas
dibahas waktu dan cara pemanenan agar memberikan hasil yang maksimal.
Juga cara penanganan hasil panen mulai dari pendirian pabrik atau
bangunan untuk pengolahan hasil panen, teknik-teknik pengolahan hasil
panen seperti penyulingan bunga mawar, pembuatan cuka , sirup buah
anggur dlsb.
Pada
bab-bab akhir dibahas seluk beluk peternakan untuk binatang ternak dan
binatang peliharaan. Binatang ternak adalah kaitannya dengan pertanian
dan makanan, utamanya sapi, kambing dan domba. Teknik pengembang
biakannya, pengawinan jantan dan betina, kehamilan dan peranakan.
Dibahas pula obat-obatan hewan untuk penyembuhan hewan yang sakit karena
kecelakaan dan karena penyakit, termasuk penanganan khusus hewan yang
sedang dalam proses penyembuhan dan pemulihan.
Binatang
piaraan adalah binatang untuk kendaraan , kesenangan dan melaksanakan
pekerjaan seperti kuda, bagal, keledai. Dibahas pengembang
biakannya/pengawinan, pemeliharaan dan
penanganan pakannya. Cara-cara penjinakannya apabila masih liar,
penyiapan dan pemasangan sepatu atau tapal kuda dan masalah lain yang
terkait binatang piaraan. Termasuk didalamnya tentang penanganan
penyakit binatang peliharaan dari yang sederhana mudah disembuhkan
sampai yang mememerlukan operasi/pembedahan.
Ternak lain yang juga dibahas adalah dari jenis burung dan
serangga untuk pemenuhan kebutuhan dan keindahan seperti bebek,
merpati, ayam, merak serta lebah. Dibahas pemilihan jenisnya dan
pengelolaan tata letaknya di pekarangan serta penangan penyakit-penyakit
yang terkait jenis ternak ini.
Ilmu
pengetahuan dan teknologi manusia senantiasa berkembang, tetapi
prinsip-prinsip dasar kehidupan tidaklah berubah. Seperti manusia yang
membutuhkan jenis-jenis makanan tertentu dan lingkungan hidup tertentu,
pertumbuhan dan penanganan penyakit-penyakitnya tetap sangat relevan
menggunakan contoh-contoh yang tertuang dalam Tibbun Nabawi yang sudah
berusai lebih dari 1400 tahun.
Demikian
pula dengan tanaman dan hewan, kebutuhan dasar hidupnya, penopang
pertumbuhannya dan penyakit-penyakit yang dialaminya – semua dapat
menggunakan referensi yang sama yang usianya sudah sekitar seribu tahun.
Malah kini timbul kerinduan orang untuk mengembalikan konsep menanam
dan memelihara ternak seperti ketika manusia dahulu melakukannya di masa
pra industrialisasi, yaitu pada masa sebelum tanah dan tanaman dirusak
dengan pupuk dan obat-obat kimia, sebelum ternak dipaksa makan dari
hasil industri yang bukan pakan fitrahnya.
Silabus pertanian dan peternakan yang terstruktur rapi dan komplit itu kini
(segera) tersedia, sebagai bekal generasi ini untuk kembali memakmurkan
bumi dengan cara terbaiknya, sambil tentu terus mengembangkan science
dan technology – tetapi yang tidak keluar dari fitrah alam kita yang
bebas dari pencemaran dan perusakan lingkungan. InsyaAllah.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar