Sabtu, 15 Agustus 2015
Oleh: Muhaimin Iqbal
Salah satu bentuk kerusakaan yang dinampakkan oleh Allah dalam ayat “Telah nampak kerusakan di darat dan di laut disebabkan karena perbuatan tangan manusia…”(QS 30:41), bisa jadi adalah pencemaran lingkungan oleh plastik – yang di laut kini telah mencapai 86% dari keseluruhan pencemaran laut. Maka manusia modern abad ini berusaha menggantikan sebagian kebutuhan plastik tersebut dengan kertas, tanpa disadarinya – penggunaan kertas ternyata juga tidak kalah merusaknya dengan plastik. Lantas apa yang bisa kita lakukan ?
Bila
kerusakan karena dampak plastik jelas, yaitu sifatnya yang tidak bisa
terurai kembali ke tanah dan sangat-sangat sedikit yang didaur ulang –
kerusakan karena penggunaan kertas hanya dapat terlihat bila kita
perluas penglihatan kita sampai kita bisa melihat dari mana
kertas-kertas tersebut berasal.
Dari
seluruh hutan di dunia yang dibabat untuk keperluan industri, 42 %-nya
adalah untuk kertas. Pertumbuhannya diperkirakan akan mencapai 50 %
dalam 50 tahun mendatang (World Watch Institute). Industri kertas di
negara-negara OECD adalah industri nomor 1 dalam konsumsi air dan no 3
dalam emisi carbon setelah industri kimia dan baja (OECD Environmental
Outlook).
Sebuah
study 20 tahun lalu (1996) menunjukkan bahwa 71 % pohon yang ditebang
untuk kertas adalah pohon yang tumbuh di hutan, bukan pohon yang sengaja
ditanam untuk ini. Bahkan kalau toh diambil dari hutan tanaman
industri, spesies kehidupan di hutan tanaman industri adalah 90 % lebih
sedikit ketimbang species yang hidup di hutan yang digantikannya (Bronx
Ecology).
Walhasil
kalau plastik menimbulkan kerusakan yang akan datang dengan pencemaran
abadi yang ditimbulkannya, kertas-kertas yang ada sekarang menjadi
penyebab dari kerusakan alam secara global dan berkurangnya jumlah
spesies kehidupan yang bisa bertahan di muka bumi.
Lantas
apakah kita berhenti menggunakan plastik dan kertas ? Barang-barang
semacam ini ada untuk kepentingan manusia. Tetapi manfaat yang
ditimbulkannya jangan sampai menimbulkan mudharat yang lebih besar.
Untuk kenikmatan sesaat – seperti ketika kita minum air dari kemasan
plastik – jangan sampai kemudian muncul pencemaran abadi di lingkungan.
Jangan
sampai kita mencetak hal-hal yang tidak perlu-perlu amat, padahal untuk
setiap rim kertas yang kita gunakan dibutuhkan satu pohon kayu dengan
usia minimal 5 tahun ! Itulah sebabnya buku-buku terbaru hasil kompilasi
tulisan-tulisan di situs ini tidak lagi dicetak di kertas tetapi
disebar luaskan di e-book.
Tetapi dunia membutuhkan lebih dari sekedar penghematan
penggunaan plastik dan kertas – karena bagaimanapun keduanya telah
memberikan banyak manfaat dalam kehidupan manusia abad ini. Lantas apa
yang bisa kita lakukan ?
Manusia
modern dengan segala macam ilmu pengetahuan dan teknologi yang
dikuasainya harus bisa memecahkan masalah-masalah semacam ini. Hanya
saja manusia senantiasa membutuhkan petunjukNya agar solusi-solusi yang
dibuatnya, tidak malah menimbulkan kerusakan yang lebih besar dari
masalah yang diatasinya.
Lantas
konkritnya apa kira-kira pengganti plastik dan kertas tersebut diatas ?
Plastik dan kertas bisa jadi tidak perlu digantikan, tetapi bahan dan
proses pembuatannya saja yang diperbaiki.
Plastik
misalnya tidak harus dibuat dari bahan-bahan yang tidak bisa diuraikan
kembali ke bumi, plastik bisa dibuat dari bahan yang mudah terurai
kembali dari tanaman yang mengandung pati atau serat – plastik demikian
disebut bioplastic.
Kemudian
serat tanaman yang digunakan juga tidak harus dari serat kayu yang
perlu waktu tumbuh bertahun-tahun sebelum akhirnya ditebang. Bisa dari
serat tanaman yang usianya sangat pendek yang kita tanam juga bukan
semata untuk seratnya saja – tetapi hasil utamanya untuk makanan dan
hasil sampingannya saja yang diambil seratnya.
Hal
yang sama juga dapat dilakukan untuk pengganti kertas. Mengapa kita
harus menanam khusus pohon-pohon yang hanya diambil kayunya untuk dibuat
kertas – berebut dengan lahan tanaman pangan yang sampai kini kita
masih belum sepenuhnya swasembada pangan, bila kita dapat melakukannya
secara bersama ? Kita bisa menanam tanaman pangan dan setiap kali panen
bahan pangan – kita juga panen untuk bahan kertas dan bahan plastik ?
Adakah tanaman yang multi purpose demikian ? yang menghasilkan makanan sekaligus memproduksi bahan-bahan untuk kebutuhan manusia seperti kertas dan plastik ? Inilah indahnya solusi-solusi berbasis petunjuk itu.
Bila
solusi yang dibuat manusia menimbulkan masalah lainnya seperti plastik
dan kertas tersebut, solusi yang berbasis petunjuk itu menyelesaikan
satu masalah dan sekaligus memberikan berbagai manfaat-manfaat lainnya –
itulah yang disebut hikmah dari Al-Qur’an maupun Sunnah.
Sebagai
contoh ketika Allah menyuruh kita menggembala (QS 20:54) dan bahkan
memberi tahu kita dimana melakukannya (QS 16:10), Allah bukan hanya
hendak memberi kita solusi agar kita bisa makan daging cukup (agar tidak
tergantung impor !) – tetapi Allah hendak memberi kita segala macam
makanan lainnya dari buah-buahan ( QS 16:11), bahkan rumah dan segala
perabotannya (QS 16 :80).
Hal
yang sama juga berlaku ketika Allah memberi kita minyak terbaik untuk
membumbui makanan kita (QS 23:20), Dia juga memberi kita minyak terbaik
yang sama untuk api atau penerangan atau energi (QS 24:35).
Maka
karakter multi-purpose solution ini yang bisa kita adopsi juga untuk
menyelesaikan masalah plastik dan kertas tersebut di atas. Ketika Allah
memberi kita bocoran tanaman surga – yang buahnya begitu bermanfaat
untuk tubuh kita, yaitu pisang ( QS 56:29), dari pohon yang sama lahir
berbagai solusi kehidupan.
Pisang
hanya perlu waktu sekitar 1 tahun untuk bisa dipanen, ketika diambil
buahnya – batangnya mengandung serat yang begitu banyak. Serat- serat
batang pisang inilah insyaAllah yang bisa kita gunakan untuk membuat
plastik yang mudah terurai kembali ke alam (bioplastic) dan untuk
membuat kertas yang tidak perlu menebang pohon yang berumur tahunan
(tree-free paper).
Teknologi
untuk keduanya kini sudah available, tinggal dipilih cara yang paling
efisien dalam memproduksinya. Maka gerakan menanam pisang yang akan kami
kelola melalui system iGrow, bukan hanya sekedar merespon kebutuhan
pasar melalui retailer besar yang kini telah berkomitmen untuk bekerja
sama dengan kami dalam memenuhinya.
Bukan
pula hanya ikut berkontribusi dalam mengerem laju impor buah-buahan
yang terus meningkat. Tetapi lebih dari itu, project penanaman pisang
ini akan menjadi langkah pertama kita untuk menyiapkan bahan baku bagi
industri bioplastic dan tree-free paper berbasis batang pisang yang
selama ini hanya dianggap sebagai sampah.
Bioplastic
dan tree-free paper adalah produk sektor riil yang kini tengah digodog
di Startup Center. Semoga hal kecil yang kita mulai ini, bisa berdampak
besar dalam ikut mencegah kerusakan lingkungan dan pencemaran yang kini
sudah berada pada tahap yang sangat mengkawatirkan seperti yang
terungkap di awal tulisan ini. InsyaAllah
Tidak ada komentar:
Posting Komentar