Oleh: Muhaimin Iqbal
Tantangan para Trainer, Mentor dan Coach (TMC) saat ini adalah bagaimana bisa menyiapkan didikannya untuk siap unggul di masa depan - ketika jenis pekerjaan yang ada saat itu belum bisa dilatihkan saat ini karena memang belum ada, untuk menguasai teknologi yang ada saat itu yang saat ini bahkan belum ditemukan, dan untuk mampu unggul di lingkungan kerja atau usaha yang bisa jadi sangat berbeda dengan yang ada saat ini. Hanya program Training, Mentoring dan Coaching (tetap disingkat TMC) yang bisa menjawab tantangan besar ini, yang akan bisa menyiapkan skills untuk generasi mendatang itu.
Di
jaringan professional terbesar di dunia Linkedin, 25 skills paling
dibutuhkan tahun 2015 lalu – hanya satu atau dua saja yang sudah ada
waktu saya kuliah dahulu, bahkan mayoritasnya juga belum ada ketika saya
mulai merintis karir.
Skills seperti cloud and distributed computing – yang menjadi
skills paling hot di tahun 2015 misalnya, belum pernah terbayangkan
akan adanya hingga satu dasawarsa lalu. Kini bila Anda mahir di bidang
ini, Andalah skilled-worker yang paling banyak dicari di dunia saat ini.
Lantas
mengapa di jaman teknologi informasi yang begitu luas terbuka ini,
berbagai skills tetap langka ? Jawabannya adalah karena proses
pendidikan dan TMC yang ada saat ini, yang belum bisa berjalan efektif –
untuk merespon perubahan kebutuhan yang sangat cepat.
Perubahan
yang sangat cepat ini juga tidak hanya terjadi di bidang teknologi
informasi, ini terjadi juga di bidang lingkungan, sosial, politik,
keamanan dlsb. Banyaknya anak terlahir yang berkebutuhan khusus sebagai
dampak penurunan kwalitas lingkungan misalnya, kini melahirkan kebutuhan
skills para therapist yang handal – yang juga masih langka.
Banyaknya penyakit yang kebal terhadap antibiotic atau antibiotic resistant , membutuhkan
skills yang luar biasa di bidang bio medicine – yang kini juga masih
sangat langka. Pendidikannya mungkin sudah banyak yang mencoba, tetapi
skilled-workernya yang belum tersedia sebanyak yang dibutuhkan.
Ketika perang ,terorisme dan
perbagai kejahatan itu kini memasuki dunia cyber, dibutuhkan berbagai
skills di bidang cyber security, cyber defense, cyber troops , cyber
intelligence data mining and analysis – dan lain sebagainya yang juga
serba langka.
Seluruh
skills yang saya sebutkan di atas bukannya tidak ada, tetapi langka.
Maka disinilah kata kunci kita sebenarnya untuk bisa merespon kebutuhan
berbagai skills baru yang akan terus bermunculan itu.
Skills
baru umumnya dirintis oleh orang-orang yang memiliki passion di bidang
itu, tetapi sesudah itu mestinya mudah untuk ditularkan ke orang lain
yang mau mengikutinya. Masalahnya adalah pertama si empunya skills baru
belum tentu mau dan bisa menularkan ke orang lain.
Yang
kedua adalah si peminat skills baru tidak mudah menemukan mentornya –
siapa yang telah menguasai lebih dahulu skills yang ingin dikuasainya
itu. Ketika dia melakukannya sendiri dari awal – disitulah yang membuat
proses merespon berbagai kebutuhan skills baru itu berjalan lamban.
Masalah-masalah seperti inilah yang akan diatasi oleh salah satu startup project kami di bidang TMC – yaitu SkillsWhiz Project.
Selain menyiapkan semacam skills marketplace untuk mempertemukan mentor
dan mentees-nya, inti dari SkillsWhiz Project adalah algorithm design
yang akan membuat proses penularan skills itu bisa berjalan secara
terstruktur, sistematis dan massive.
SkillsWhiz sendiri – yang berasal dari dua kata Skills (/skil/ - the ability to do something well) dan Whiz (/(h)wiz/
- a person who is extremely clever at something), akan seperti
artificial intelligence – mesin yang bisa menghasilkan berbagai mesin
baru dalam jumlah yang sangat banyak – atau dalam hal ini adalah skills yang akan melahirkan berbagai skills baru secara massal.
Untuk
melahirkan dan mengimplementasikan SkillsWhiz sendiri, dibutuhkan
orang-orang yang memiliki skills yang belum ada saat ini atau kalau toh
ada masih sangat langka. Yaitu antara lain skills untuk melihat peluang
Skills Whiz Project ini untuk kemudian dengan passionnya berusaha grab
peluang itu dan mengimplementasikannya bersama team yang telah lebih
dahulu melihat peluangnya.
Bila Anda termasuk yang memiliki skills yang langka ini, Anda boleh bergabung. Silahkan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar