Rumah Murah Gubernur Baru

Ahad, 23 April 2017
Oleh: Muhaimin Iqbal
 
Kaum muslimin di Jakarta tentu lagi bergembira saat ini karena Gubernur baru yang digadang-gadangnya bener-bener terpilih. Lebih menggembirakan lagi karena pasangan Gubernur dan Wakil Gubernur yang baru ini juga menjanjikan rumah murah tanpa uang muka untuk warganya. Saya tertarik untuk membantu program ini dengan contoh yang lebih konkrit lagi, bagaimana rumah bahkan bisa dicicil dengan jauh lebih murah dari yang ada selama ini. Mau lihat buktinya ?


Saya ambilkan dari program yang mirip dengan yang digagas oleh pasangan Gubernur dan Wakilnya tersebut, yaitu sebuah apartemen di Jakarta Timur yang Anda dapat baca detilnya di sini. Apartemen yang dijual tunai seharga Rp 341 juta, menjadi Rp 384 juta bila dibeli secara cicilan.

Dengan tanda jadi yang hanya Rp 5 juta, cicilan menjadi sekitar Rp 4 juta per bulan. Nampaknya pengembang menerapkan suku bunga cicilan di kisaran 12%-13% untuk sampai angka cicilan tersebut. Karena kalau suku bunga yang diterapkan 12 %, cicilannya Rp 3.83 juta, kalau 13% cicilannya di angka Rp 4.15 juta.

Masalahnya adalah, penduduk yang mau diberi rumah murah tanpa uang muka tersebut diperkirakan penghasilannya tidak lebih dari Rp 7 juta per bulan, bagaimana mereka bisa mencicil rumah sampai kisaran Rp 4 juta-an atau lebih dari separuh penghasilan rata-rata-nya ?

Tidak ada jalan lain supaya terjangkau, cicilan rumahnya harus dibebaskan dari unsur riba. Tetapi siapa yang mau memberikan modalnya kalau uang cicilan selama 15 tahun terus menyusut ? yang paling memungkinkan adalah cicilan diberlakukan dengan standar emas atau Dinar.

Dengan cara ini pemodal – siapapun dia – yang mendanai rumah masih mendapatkan keuntungan yang wajar tanpa ada resiko penyusutan daya beli uang cicilan sepanjang 15 tahun masa cicilan. Demikian juga pembeli, dapat mencicil rumahnya dengan lebih terjangkau karena tidak lebih dari 1/3 dari penghasilan bulannya.

Apartemen yang sama di atas setelah dibayar uang muka yang hanya berupa tanda jadi Rp 5 juta, menyisakan hutang Rp 379 juta, Dengan harga Dinar saat artikel ini ditulis Rp 2,223,271 ini setara dengan 170.47 Dinar. Bila hutang ini dicicil 179 kali (15 tahun dikurangi uang muka), maka cicilannya hanya 0.95 Dinar atau dengan nilai Dinar saat ini setara dengan Rp 2,117,318,-

Lihat sekarang, cicilan rumah menjadi terjangkau oleh pasar yang dituju yaitu masyarakat yang berpenghasilan Rp 7 juta atau kurang. Cicilan menjadi kurang dari 1/3 dari penghasilan bulanannya.


Dari perhitungan tersebut di atas kini kita tahu, bahwa program Pak Anies dan Sandi akan menjadi sangat realistis dan terjangkau – manakala beliau mau menghilangkan unsur riba dalam pengadaan rumah murah bagi rakyat Jakarta. Dan solusi bebas riba ini tentu harus menjadi prioritas karena beliau-beliau juga dipilih oleh umat yang menjunjung tinggi Al-Qur’an – yang didalamnya ada perintah sangat tegas untuk meninggalkan riba. InsyaAllah.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar