Jalan Keluar Itu Memang Pasti Ada, Tetapi Bagi Siapa..?

Masjid
“… Barang siapa yang bertakwa kepada Allah niscaya Dia akan mengadakan baginya jalan ke luar ” (QS 65:2)


“Dan memberinya rezeki dari arah yang tiada disangka-sangkanya… ” (QS 65:3)

“… Dan barang siapa yang bertakwa kepada Allah niscaya Allah menjadikan baginya kemudahan dalam urusannya.” (QS 65:4)

“… Dan barang siapa yang bertakwa kepada Allah niscaya Dia akan menghapus kesalahan-kesalahannya dan akan melipat gandakan pahala baginya.” (QS 65:5)

Dalam berbagai tulisan saya, biasanya saya tidak menggunakan kata “pasti” karena hanya Allah Ta’ala yang bisa memastikan sesuatu itu terjadi atau tidak. Namun karena judul tulisan ini saya ambilkan dari janji Allah Ta’ala dalam Al-Qur’anul Karim, maka saya berani menggunakan kata “pasti” ini – janji Allah pasti benarnya!.

Adalah lumrah dalam kehidupan kita sehari-hari, baik sebagai individu, rumah tangga, masyarakat sampai negara kita memiliki masalah. Dan sesungguhnya untuk setiap masyalah tersebut, Allah Ta’ala sudah menjanjikan pasti ada jalan keluarnya. Namun untuk siapa jalan keluar ini diberikan ? ternyata kepastian akan jalan keluar tersebut hanya diperuntukkan bagi yang bertakwa.

Bahkan bagi yang bertakwa, bukan hanya jalan keluar yang diberikan, tetapi juga rizki dari arah yang tidak disangka-sangka, kemudahan dalam segala urusan, dan yang lebih menggembirakan lagi adalah dihapuskannya kesalahan dan dilipat gandakannya pahala.
Dari adanya kepastian janji Allah Ta’ala tersebut, sekarang kita bisa berinstrospeksi diri. Bila kita (sebagai pribadi sampai sebagai bangsa) punya masyalah yang menumpuk – yang seolah tidak jelas ujung penyelesaiannya ; maka perlu kita tanyakan pada diri kita sendiri – sudah kah kita menjadi orang-orang yang bertakwa ?.

Pengertian takwa adalah takut kepada Allah Ta’ala disertai ketaatan dalam menjalankan perintahNya dan menjauhi segala laranganNya.

Ambil contoh besar kita dalam bernegara. System ekonomi kita masih ribawi dan bahkan niat saja belum ada untuk menghapuskan system keuangan ribawi dari negeri ini; lantas bagaimana kita mengaku sebagai bangsa yag bertakwa ?...lha wong larangan bahkan ancaman akan diperangi Allah dan RasulNya saja tidak di gubris ?. (QS 2 : 275-279).

Kalau secara kasat mata saja kita tidak bisa mengaku sebagai bangsa yang bertakwa; lantas siapa yang bisa membantu kita keluar dari segala permasalahan yang menghantui negeri ini seperti krisis keuangan, hilangnya lapangan pekerjaan, banyaknya penduduk miskin dlsb.dlsb. ?

Kemudian kalau janji Allah tentang jalan keluar tersebut diatas tidak berlaku bagi bangsa ini; lantas siapa yang bisa memberi jalan keluar selain Allah ?.

Karena kompleksnya permasalahan bangsa ini, dan tidak terjawabnya pertanyaan-pertanyaan tersebut diatas; lantas apa yang bisa kita perbuat ?.

Ada yang bisa kita berbuat, mulai dari diri kita , keluarga kita, lingkungan kita dst. yang sesuai dengan kemampuan kita untuk memulainya.  Dalam meninggalkan riba sama sekali misalnya, ada system keuangan mikro yang syah beroperasi di negeri ini dan bisa sepenuhnya dikelola secara syariah yaitu Baitul Maal wat Tamwil (BMT).

Saya cenderung mempromosikan BMT ini untuk solusi keuangan umat; bukan hanya untuk mengatasi masyalah permodalan ekonomi umat agar bisa berproduksi secara kompetitif; tetapi bisa juga untuk mengelola kebutuhan dana darurat umat seperti pinjaman dana kesehatan dlsb.

Bagi kaum menengah sekalipun, kalau ada musibah keluarga yang sakit misalnya dan membutuhkan dana besar – saat ini boleh dibilang tidak ada solusi yang pas di negeri ini.

Asuransi baru menjangkau sekelompok kecil masyarakat saja – jadi masih belum menjadi solusi; bagaimana kalau ada keluarga kita yang sakit dan membutuhkan dana besar ?. Satu dua juta mungkin masih bisa dibantu sesama anggota keluarga, sepuluh – dua puluh juta mungkin sudah harus menjual sesuatu ; bagaimana kalau kebutuhan tersebut ratusan juta ? naudzu billahi min dzalik .

Tetapi seperti judul tulisan ini; jalan keluar itu pasti ada – asal kita bisa mencapai derajat takwa !.

Ketakwaan kita inilah kunci dari segala macam solusi yang kita butuhkan saat ini.

Atas dasar keinginan yang kuat untuk untuk bisa mencapai derajat takwa ini, dan dengan ketakwaan ini diharapkan antara lain kita bisa mengatasi seluruh permasyalahan yang ada di depan mata – selain juga ampunan dan pahalaNya, maka saat ini kami beserta sejumlah orang di lingkungan kami mempersiapkan sebuah Koperasi BMT dengan nama Daarul Muttaqiin.

Badan hukum koperasi BMT kita pilih karena kenggotaannya terbuka dan secara legal diijinkan untuk mengelola dana masyarakat (anggota), bahkan termasuk mengelola dana kesehatan – setelah memperoleh ijin pengelolaan JPKM (Jaminan pemeliharaan Kesehatan Masyarakat) dari Departemen Kesehatan.

Syarat keanggotaannya sederhana, selain dia Islam …minimal calon anggota tersebut harus ada niat yang sungguh –sungguh untuk menjadi orang yang bertakwa. Kalau masih merokok, tinggalkan rokok. Kalu masih memakan riba, tinggalkan riba. Kalau belum sholat berjamaah (bagi laki-laki) mulai sholat berjamah, kalau belum berbusana muslimah bagi wanita, mulai berbusana muslimah dst.dst.; yang bisa mengindikasikan takwa.

Mengapa syarat ketakwaan ini kita pentingkan ?; ya karena janji Allah Ta’ala tersebut diatas; kan kepastian jalan keluar, sumber rizki yang tidak disangka sangka, kemudahan urusan, ampunan dan pahala hanya berlaku bagi yang bertakwa ?. Maka itu pulalah organisasi ini kita beri nama Daarul Muttaqiin - tempat tinggal bagi orang-orang yang bertakwa, dasarnya adalah ayat berikut ;

Dan dikatakan kepada orang-orang yang bertakwa: "Apakah yang telah diturunkan oleh Tuhanmu?" Mereka menjawab: "(Allah telah menurunkan) kebaikan". Orang-orang yang berbuat baik di dunia ini mendapat (pembalasan) yang baik. Dan sesungguhnya kampung akhirat adalah lebih baik dan itulah sebaik-baik tempat bagi orang yang bertakwa. (QS 16:30).

Semoga Allah memudahkan jalan kebaikan yang sedang kita rintis ini. Amin.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar