Tampilkan postingan dengan label asap. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label asap. Tampilkan semua postingan

Ketika Daud Mengalahkan Jalut...

Senin, 17 Maret 2014
Oleh: Muhaimin Iqbal
Hampir setiap kita memiliki tantangan besar untuk ditaklukkan, sebagai pribadi, sebagai perusahaan/institusi, sebagai umat dan juga sebagai bangsa. Tantangan itu kadang seolah terlalu besar untuk bisa ditaklukkan sehingga kita malah memilih untuk tidak berbuat apa-apa, meskipun kita terpaksa harus hidup bersama gajah di ruang tamu kita – seperti yang pernah saya ceritakan di situs ini empat tahun lalu.  Padahal sesungguhnya ada jawaban dan petunjukNya untuk setiap masalah (QS 16:89) yang kita hadapi -  termasuk dalam menghadapi tantangan terbesar sekalipun.

Yang Menundukkan Tidak Ditundukkan…

Jum'at, 14 Maret 2014
Oleh: Muhaimin Iqbal
Dua kali dalam sepekan ini saya bisa merasakan langsung apa yang diderita saudara-saudara kita di Riau dan sekitarnya – yaitu rasa ‘ditundukkan’ oleh asap. Pertama adalah ketika gagal terbang dari Pekanbaru ke Jakarta, sehingga harus menempuh jalan darat untuk bisa terbang dari Padang ke Jakarta. Kedua adalah kemarin ketika sebuah seminar di Universitas Andalas terpaksa dibatalkan,  karena pesawat yang seharusnya membawa saya dengan moderatornya – tidak bisa terbang juga karena asap. Mengapa manusia yang sesungguhnya diberi kemampuan untuk menundukkan bumi dan langit, malah tunduk dengan ‘asap’ dan sejenisnya  ini ?

Dan Jin-pun Tahu Solusinya…

Senin, 10 Maret 2014
Oleh: Muhaimin Iqbal
Sepanjang akhir pekan kemarin saya memenuhi undangan guru saya -  ulama kenamaan Riau yang juga ahli Al-Qur’an yaitu Dr. Mustafa Umar, Lc. MA. Undangan ini adalah untuk menemani beliau mendakwahkan solusi-solusi Al-Qur’an dalam berbagai bidang kehidupan masyarakat.  Di Universitas Islam Riau kami berdua membahas masalah pertanian dan perkebunan, di Bank Indonesia membahas masalah ekonomi dan di Masjid Agung membahas masalah yang dihadapi oleh uang kertas. Seolah diberi case study langsung di Riau yang perlu penyelesaian Qur’ani, saya nyaris tidak bisa pulang karenanya.