Food Security Model

Selasa, 25 Nopember 2014
Oleh: Muhaimin Iqbal

Seolah menjadi trend, sehari setelah saya menulis In Search of New Foodharian nasional Kompas (24/11/14) di halaman utamanya menulis tentang Pangan 2.0 atau lebih luas dikenal dengan Food 2.0. Intinya hampir sama, semua pencarian (sumber) pangan baru ini di-trigger oleh kegalauan terhadap kelangsungan ketersediaan pangan bagi kita kini dan generasi mendatang. Bedanya adalah apa yang mendasari kegalauan tersebut, mereka galau dan kita-pun galau – tetapi penyebabnya berbeda ! 


Mereka galau karena mereka tahu bahwa cara-cara produksi makanan yang dilakukan di dunia modern saat ini tidak sustainable. Produksi karbohidrat, lemak dan protein yang mereka butuhkan dilakukan dengan boros lahan, air dan energi. Lahan jelas tidak bertambah, air bersih semakin langka dan energi baru masih harus terus dicari – maka krisis pangan sangat nyata terlihat di depan mata mereka.

Kita galau bukan karena kawatir bahwa bahan makanan itu tidak cukup untuk kita kini dan anak cucu kita nanti,  kita galau karena hampir semua urusan pangan kita kini diurusi oleh mereka - orang lain. Ketika mereka salah urus – seperti yang terjadi selama ini, pasti kita juga akan ikut menjadi korbannya. Belum lagi sangat kuat indikasinya bahwa ada ‘nita-niat tertentu’ dari pengelolaan pangan oleh mereka ini.

Kegaluan akan tetap menjadi kegalaun bila kita tidak hadapi dan atasi, maka Alhamdulillah setelah merintisnya dalam beberapa tahun terakhir ini – gambaran tentang keamanan pangan kita itu kini terlihat begitu jelas – cetho welo-welo seperti terangnya siang yang disinari matahari secara penuh.

Memang demikianlah Allah menggambarkan bahwa Al-Qur’an itu adalah cahaya yang memberi penerangan yang nyata “…Sungguh telah datang kepadamu cahaya dari Allah dan kitab yang menerangkan” (QS 5:15).

Untuk urusan keamanan pangan atau yang lebih dikenal dengan Food Security ini misalnya, Allah menjamin sumber pangan kita dalam ayat berikut : “Dan sekiranya mereka sungguh-sungguh menjalankan (hukum) Taurat, Injil dan (Al Qur'an) yang diturunkan kepada mereka dari Tuhannya, niscaya mereka akan mendapat makanan dari atas mereka dan dari bawah kaki mereka. Di antara mereka ada golongan yang pertengahan. Dan alangkah buruknya apa yang dikerjakan oleh kebanyakan mereka.” (QS 5:66).

Untuk jaminan tersebut agar tetap berlaku , yang kita perlukan adalah ‘sungguh-sungguh menjalankan’ apa-apa yang ada di Al-Qur’an. Bukan hanya menjalankan perintahNya untuk beribadah menyembah kepadaNya semata sambil tidak menyekutukanNya, tetapi juga perintah dan petunjuk untuk memakmurkan bumiNya.

“… sembahlah Allah, sekali-kali tidak ada bagimu Tuhan selain Dia. Dia telah menciptakan kamu dari bumi (tanah) dan menjadikan kamu pemakmurnya..." (QS 11:61)

Tentang keamanan pangan atau Food Security itu petunjuk detilnya sampai by name – apa-apa yang perlu ditanam, sampai strategi atau metode menanamnya – semua terangkum dalam rangkaian ayat yang dimuali dari perintah kepada kita untuk memperhatikan makanan kita (QS 80 :24).

Ayat ini kemudian diikuti dengan pra kondisi dari tanaman-tanaman agar bisa tumbuh baik, yaitu turunnya air hujan dan diolahnya lahan (QS 80 : 25-26). Kemudian ditumbuhkannya biji-bijian (QS 80: 27), ini sumber makanan kita yang pertama – untuk memberi kita energi/ karbohidrat.

Kemudian setelah itu kita menanam anggur dan tanaman-tanaman yang bergizi (QS 80 :28), ini untuk mencukupi kebutuhan akan karbohidrat dengan menambahkannya dan melengkapinya dengan protein, vitamin dan mineral.

Kemudian setelah itu kita juga dianjurkan untuk menanam sumber lemak yang baik – sebagai penambah kebutuhan unsur makro bagi tubuh kita selain karbohidrat dan protein. Lemak yang terbaik ini datangnya dari minyak zaitun – minyak dari pohon yang diberkahi. Kemudian masih terus ditambah dengan karbohidrat , vitamin dan mineral dari kurma (QS 80:29).

Karena lahan yang terbatas sedangkan jumlah manusia terus bertambah, kita juga diberi panduan untuk mengintensifkan lahan secara maksimal yaitu dengan menanam tanaman-tanaman secara padat/rindang (QS 80:29).

Selain tanaman-tanaman yang diunggulkan dengan penyebutan yang spesifik di ayat-ayat sebelumnya dan di sejumlah ayat lain di A-Qur’an seperti kurma, anggur, zaitun, delima dan tin, Allah Yang Maha Tahu juga memudahkan kita dengan berbagai buah-buahan terbaik yang sesuai dengan lokasi kita. Bahkan kita juga diingatkan untuk memperhatikan kebutuhan ternak kita dengan makanan yang dibutuhkannya. (QS 80:31)

Rangkaian ayat makanan ini kemudian ditutup Allah sambil melengkapi makanan kita dengan protein dan lemak hewani – yang memang juga dibutuhkan oleh tubuh kita (QS 80:32). Untuk ini-pun kita memilih hewan ternak yang diprioritaskan Allah dalam penyebutannya yaitu domba dan kambing. (QS 6:143)

Maka lengkaplah petunjuk Allah itu untuk menjamin keamanan pangan atau food security kita, tinggal kita mengamalkannya saja.  Apa jadinya ketika konsep tersebut bener-bener diamalkan di lapangan ? Inilah yang sedang kami ikhtiarkan untuk bisa diimplementasikan di Jonggol Farm – yang Andapun bisa ikut memilikinya melalui program KKP.

Semua tanaman yang disebut secara specific by name dalam ayat-ayat tersebut di atas, dan sejumlah tanaman yang hanya disebut jenisnya seperti buah-buahan atau disebut karakternya seperti hijauan bergizi tinggi, Alhamdulillah kini sudah kami tanam dan terwujud dalam satu hamparan kebun yang bisa menjadi model untuk  ketahanan pangan atau food security berbasis petunjuk Al-Qur’an ini. Denah lengkap kebun ini dapat dilihat pada gambar di bawah.


Food Security Berbasis Al-Qur'an
Kami menyebutnya model karena dengan total luasan yang hanya sekitar 10 hektar pasti belum cukup untuk kebutuhan umat ini, selanjutnya model ini tinggal disebar luaskan untuk di copy paste ke lahan-lahan yang lebih luas ataupun lahan-lahan yang lebih sempat tetapi dalam jumlah yang sangat banyak.

Untuk penyebar luasan itulah saat ini ada lebih dari 20 orang sarjana yang lagi magang dalam Agroforestry Apprenticeship Program kita selama 3 bulan ini. Targetnya setelah 3 bulan insyaAllah mereka bisa mengimplementasikan sebagian atau seluruhnya dari konsep ini di tempat-tempat lain.

Setelah yang 20 orang lebih ini selesai, di bulan Februari insyaAllah akan mulai angkatan berikutnya dan seterusnya. Anda yang tertarik untuk terlibat silahkan mulai menghubungi kami karena tempatnya yang terbatas dan untuk ini tidak dipungut biaya sama sekali.

Inilah kurang lebih jawaban atas kegalauan kita, kegaluan akan keamanan pangan yang terjawab sepenuhnya dengan petunjukNya. InsyaAllah.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar