Oleh: Muhaimin Iqbal
Seolah menjadi trend, sehari setelah saya menulis In Search of New Food, harian nasional Kompas (24/11/14) di halaman utamanya menulis tentang Pangan 2.0 atau lebih luas dikenal dengan Food 2.0. Intinya hampir sama, semua pencarian (sumber) pangan baru ini di-trigger oleh kegalauan terhadap kelangsungan ketersediaan pangan bagi kita kini dan generasi mendatang. Bedanya adalah apa yang mendasari kegalauan tersebut, mereka galau dan kita-pun galau – tetapi penyebabnya berbeda !
Mereka galau karena mereka tahu bahwa cara-cara produksi makanan yang dilakukan di dunia modern saat ini tidak sustainable. Produksi karbohidrat, lemak dan protein yang mereka butuhkan dilakukan dengan boros lahan, air dan energi.
Lahan jelas tidak bertambah, air bersih semakin langka dan energi baru
masih harus terus dicari – maka krisis pangan sangat nyata terlihat di
depan mata mereka.
Kita galau bukan karena kawatir bahwa bahan makanan itu tidak cukup untuk kita kini dan anak cucu kita nanti, kita
galau karena hampir semua urusan pangan kita kini diurusi oleh mereka -
orang lain. Ketika mereka salah urus – seperti yang terjadi selama ini,
pasti kita juga akan ikut menjadi korbannya. Belum lagi sangat kuat
indikasinya bahwa ada ‘nita-niat tertentu’ dari pengelolaan pangan oleh mereka ini.
Kegaluan
akan tetap menjadi kegalaun bila kita tidak hadapi dan atasi, maka
Alhamdulillah setelah merintisnya dalam beberapa tahun terakhir ini –
gambaran tentang keamanan pangan kita itu kini terlihat begitu jelas – cetho welo-welo seperti terangnya siang yang disinari matahari secara penuh.
Memang demikianlah Allah menggambarkan bahwa Al-Qur’an itu adalah cahaya yang memberi penerangan yang nyata “…Sungguh telah datang kepadamu cahaya dari Allah dan kitab yang menerangkan” (QS 5:15).
Untuk
urusan keamanan pangan atau yang lebih dikenal dengan Food Security ini
misalnya, Allah menjamin sumber pangan kita dalam ayat berikut : “Dan sekiranya mereka sungguh-sungguh menjalankan (hukum) Taurat, Injil dan (Al Qur'an) yang diturunkan kepada mereka dari Tuhannya, niscaya mereka akan mendapat makanan dari atas mereka dan dari bawah kaki mereka. Di antara mereka ada golongan yang pertengahan. Dan alangkah buruknya apa yang dikerjakan oleh kebanyakan mereka.” (QS 5:66).
Untuk jaminan tersebut agar tetap berlaku , yang kita perlukan adalah ‘sungguh-sungguh menjalankan’
apa-apa yang ada di Al-Qur’an. Bukan hanya menjalankan perintahNya
untuk beribadah menyembah kepadaNya semata sambil tidak menyekutukanNya,
tetapi juga perintah dan petunjuk untuk memakmurkan bumiNya.
“…
sembahlah Allah, sekali-kali tidak ada bagimu Tuhan selain Dia. Dia
telah menciptakan kamu dari bumi (tanah) dan menjadikan kamu
pemakmurnya..." (QS 11:61)
Tentang keamanan pangan atau Food Security itu petunjuk detilnya sampai by name
– apa-apa yang perlu ditanam, sampai strategi atau metode menanamnya –
semua terangkum dalam rangkaian ayat yang dimuali dari perintah kepada
kita untuk memperhatikan makanan kita (QS 80 :24).
Ayat
ini kemudian diikuti dengan pra kondisi dari tanaman-tanaman agar bisa
tumbuh baik, yaitu turunnya air hujan dan diolahnya lahan (QS 80 :
25-26). Kemudian ditumbuhkannya biji-bijian (QS 80: 27), ini sumber
makanan kita yang pertama – untuk memberi kita energi/ karbohidrat.
Kemudian
setelah itu kita menanam anggur dan tanaman-tanaman yang bergizi (QS 80
:28), ini untuk mencukupi kebutuhan akan karbohidrat dengan
menambahkannya dan melengkapinya dengan protein, vitamin dan mineral.
Kemudian
setelah itu kita juga dianjurkan untuk menanam sumber lemak yang baik –
sebagai penambah kebutuhan unsur makro bagi tubuh kita selain
karbohidrat dan protein. Lemak yang terbaik ini datangnya dari minyak
zaitun – minyak dari pohon yang diberkahi. Kemudian masih terus ditambah
dengan karbohidrat , vitamin dan mineral dari kurma (QS 80:29).
Karena
lahan yang terbatas sedangkan jumlah manusia terus bertambah, kita juga
diberi panduan untuk mengintensifkan lahan secara maksimal yaitu dengan
menanam tanaman-tanaman secara padat/rindang (QS 80:29).
Selain
tanaman-tanaman yang diunggulkan dengan penyebutan yang spesifik di
ayat-ayat sebelumnya dan di sejumlah ayat lain di A-Qur’an seperti
kurma, anggur, zaitun, delima dan tin, Allah Yang Maha Tahu juga
memudahkan kita dengan berbagai buah-buahan terbaik yang sesuai dengan
lokasi kita. Bahkan kita juga diingatkan untuk memperhatikan kebutuhan
ternak kita dengan makanan yang dibutuhkannya. (QS 80:31)
Rangkaian
ayat makanan ini kemudian ditutup Allah sambil melengkapi makanan kita
dengan protein dan lemak hewani – yang memang juga dibutuhkan oleh tubuh
kita (QS 80:32). Untuk ini-pun kita memilih hewan ternak yang
diprioritaskan Allah dalam penyebutannya yaitu domba dan kambing. (QS
6:143)
Maka lengkaplah petunjuk Allah itu untuk menjamin keamanan pangan atau food security kita, tinggal kita mengamalkannya saja. Apa
jadinya ketika konsep tersebut bener-bener diamalkan di lapangan ?
Inilah yang sedang kami ikhtiarkan untuk bisa diimplementasikan di
Jonggol Farm – yang Andapun bisa ikut memilikinya melalui program KKP.
Semua tanaman yang disebut secara specific by name
dalam ayat-ayat tersebut di atas, dan sejumlah tanaman yang hanya
disebut jenisnya seperti buah-buahan atau disebut karakternya seperti
hijauan bergizi tinggi, Alhamdulillah kini sudah kami tanam dan terwujud
dalam satu hamparan kebun yang bisa menjadi model untuk ketahanan pangan atau food security berbasis petunjuk Al-Qur’an ini. Denah lengkap kebun ini dapat dilihat pada gambar di bawah.
Untuk penyebar luasan itulah saat ini ada lebih dari 20 orang sarjana yang lagi magang dalam Agroforestry Apprenticeship Program
kita selama 3 bulan ini. Targetnya setelah 3 bulan insyaAllah mereka
bisa mengimplementasikan sebagian atau seluruhnya dari konsep ini di
tempat-tempat lain.
Setelah
yang 20 orang lebih ini selesai, di bulan Februari insyaAllah akan
mulai angkatan berikutnya dan seterusnya. Anda yang tertarik untuk
terlibat silahkan mulai menghubungi kami karena tempatnya yang terbatas
dan untuk ini tidak dipungut biaya sama sekali.
Inilah
kurang lebih jawaban atas kegalauan kita, kegaluan akan keamanan pangan
yang terjawab sepenuhnya dengan petunjukNya. InsyaAllah.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar