Tampilkan postingan dengan label tempe. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label tempe. Tampilkan semua postingan

Tahu Tempe DIY

Jum'at, 16 Januari 2015
Oleh: Muhaimin Iqbal
 
Mengangkat masalah itu mudah sedangkan memberi solusi itu yang sulit. Maka setelah saya angkat potensi resiko yang tidak diketahui (unknown risks) dari sumber protein utama negeri ini yaitu kedelai, saya juga harus berusaha  semaksimal mungkin memberikan solusinya. Yang immediate adalah bagaimana se-segera mungkin masyarakat bisa makan tahu dan tempe yang bebas GMO. Bagi yang sudah merasa membutuhkan ini – Anda bisa mulai mengkonsumsi Tahu Tempe DIY – yaitu Tahu Tempe Do It Yourself ! 

Berbagi Nilai Tambah…

Jum'at, 20 September 2013
Oleh: Muhaimin Iqbal
Di awal krisis kedelai empat bulan lalu saya pulang kampung  dengan menenteng satu tas berisi benih koro pedang – tidak lebih dari 20 kg – karena kalau di atas itu tangan saya tidak kuat menentengnya. Pekan lalu saya pulang kampung lagi ikut melakukan panen perdananya. Dari panenan yang MAA SYAA ALLAH, LAA QUWWATA ILLAA BILLAH – kalau ditanam lagi menjadi benih, insyaAllah cukup untuk luas lahan 20-25 hektar tanaman koro pedang. Tetapi siapa yang akan melakukannya ?

Beijing Yang Mengambil Tempe Dari Piring Kita…

Rabu, 15 Mei 2013
Oleh: Muhaimin Iqbal
Bila akhir-akhir ini lauk-pauk khas tempe mulai jarang muncul di meja makan Anda, jangan salahkan istri Anda untuk ini. Jangan salahkan pemerintah karena bisa jadi bukan salah mereka juga, tapi amannya salahkanlah Beijing atas kelangkaan dan ketidak terjangkauan tempe ini. Salahkan Beijing yang telah menyedot sekitar 60% kedelai dari pasar dunia, untuk konsumsi rakyat dan ternak mereka.

Makan Apa Kita Nanti…?

Jum'at, 15 Maret 2013
Oleh: Muhaimin Iqbal
Awalnya kita makan nasi dengan tahu dan tempe, ketika harga kedelai melonjak sebagian kita melirik daging. Tetapi yang baru dilirik inipun melonjak hingga tidak terkejar, maka mayoritas kita back to basic – apa saja dengan keahlian orang Nusantara membuat bumbu-bumbuan – makanan tersebut menjadi enak. Sayangnya bahan utama yang membuat enak seluruh masakan ini – yaitu bawang merah dan bawang putih – ikut-ikutan melonjak pula, betapa repot urusan makanan ini.