Tampilkan postingan dengan label Koro Pedang. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Koro Pedang. Tampilkan semua postingan

Peluang Di Kebun Al-Qur’an…

Senin, 23 September 2013
Oleh: Muhaimin Iqbal
Sangat banyak saya menulis tentang pertanian umumnya dan Kebun Al-Qur’an khususnya karena buku ke 13 yang sedang saya persiapkan memang tentang Pertanian dan Al-Qur’an ini. Setelah sejumlah artikel terkait dengan urgensinya untuk mengatasi perbagai persoalan bangsa di bidang Pangan, Energi dan Air (FEW), maka kini giliran peluangnya untuk kita semua. Apa yang bisa saya dan Anda semua garap di bidang ini ?

Berbagi Nilai Tambah…

Jum'at, 20 September 2013
Oleh: Muhaimin Iqbal
Di awal krisis kedelai empat bulan lalu saya pulang kampung  dengan menenteng satu tas berisi benih koro pedang – tidak lebih dari 20 kg – karena kalau di atas itu tangan saya tidak kuat menentengnya. Pekan lalu saya pulang kampung lagi ikut melakukan panen perdananya. Dari panenan yang MAA SYAA ALLAH, LAA QUWWATA ILLAA BILLAH – kalau ditanam lagi menjadi benih, insyaAllah cukup untuk luas lahan 20-25 hektar tanaman koro pedang. Tetapi siapa yang akan melakukannya ?

Agar Kurs Tidak Membuat Kita Kurus…


Jum'at, 23 Agustus 2013
Oleh: Muhaimin Iqbal


Sumber : Bank Indonesia
Bahwa kurs konversi antar mata uang bisa membuat badan penduduk negeri ini pada menjadi kurus, itu benar-benar bisa terjadi kini. Mata uang Dollar yang kita butuhkan untuk mengimpor barang-barang kebutuhan, telah naik sekitar 14 % terhadap uang Rupiah kita dalam setahun terakhir.  Tetapi hal ini mestinya bisa dicegah oleh kita semua, bagaimana caranya ?


Kebutuhan Dollar Amerika yang begitu tinggi untuk mengimpor barang-barang kebutuhan sehari-hari kita termasuk kebutuhan pokok pangan, membuat harga barang-barang yang diimpor secara umum menjadi lebih mahal. Kalau kenaikan ini terjadi pada barang-barang kebutuhan sekunder, masih bisa dihindari untuk sementara tidak membelinya.


Peluang Pangan Dari Yang Merambat…

Selasa, 9 April 2013
Oleh: Muhaimin Iqbal
Seiring dengan berlipatnya penghuni bumi, lahan-lahan pertanian produktif tergerus habis oleh pembangunan  perumahan, infrastruktur dan pabrik-pabrik. Lantas bagaimana penduduk bumi yang terus bertambah banyak bisa disuply makanannya dari lahan yang semakin sempit ?. Ilmuwan modern kemudian mulai berfikir dengan apa yang disebut vertical farming, konon ini bisa menghemat lahan. Tetapi vertical farming memiliki permasalahannya sendiri !