Rabu, 29 Maret 2017
Oleh: Muhaimin Iqbal
Ada
kebiasaan cerdas dan mulia dari Ummul Mukminin Aisyah Radlianllahu
‘Anha yang tidak terbayangkan oleh kita yang hidup di jaman ini. Yaitu
bila ada pengemis mengetuk rumahnya, beliau mengusap uangnya dengan
minyak wangi baru kemudian menyedekahkannya kepada si pengemis. Ketika
ada yang bertanya mengapa beliau melakukan ini, dijelaskannya bahwa
sedekah tersebut sampai di tangan Allah sebelum sampai di tangan
pengemis – beliau ingin ketika sampai di tangan Allah sedekahnya dalam
kondisi wangi !
Ahad, 26 Maret 2017
Oleh: Muhaimin Iqbal
Setahun
terakhir negeri ini tidak mengalami musim kering karena kemaraunya-pun
basah – tetap ada hujan di musim kemarau. Dampaknya lahan sawah yang
biasanya ditanami padi satu atau dua kali setahun, tahun ini banyak yang
bisa ditanami tiga kali. Karena musim hujan yang turun di musim kemarau
– yang biasanya kering – juga membuat kita tidak perlu banyak
direpotkan dengan kebakaran hutan yang meluas seperti tahun-tahun
sebelumnya. Peristiwa semacam ini bisa dijelaskan secara ilmiah melalui
fenomena La Nina dan El Nino, tetapi juga bisa menjadi tadabur terhadap
ayat-ayatNya utuk mengantisipasi what next-nya !
Jum'at, 24 Maret 2017
Oleh: Muhaimin Iqbal
Waktunya
tinggal 13 tahun lagi dari yang ditargetkan Uni Eropa untuk ekonomi
mereka berubah dari fossil-based economy menjadi bioeconomy yang lebih
sustainable, Mereka bahkan sudah memiliki blue print yang sangat jelas
tentang The European Bioeconomy 2030. Meskipun belum sedetil Uni Eropa
dalam merumuskannya, negara-negara lain pasti juga akan mengikutinya.
Bahkan salah satu negeri yang berpeluang sangat baik di era bioeconomy
adalah Indonesia, dan ini berarti juga peluag besar bagi para petani
untuk mengambil perannya yang lebih significant dalam ekonomi negeri ini
kedepan.
Rabu, 22 Maret 2017
Oleh: Muhaimin Iqbal
Selama
berabad-abad kaum Yahudi tinggal di kota kecil Yastrib sebelum menjadi
Madinah. Mereka berbahasa Arab, berpakaian seperti orang Arab sehingga
sulit dibedakan dengan orang Arab pada umumnya. Hanya saja ketika
beraktifitas ekonomi, baru karakter asli mereka nampak. Mereka melilit
orang Arab dengan pinjaman berbunga tinggi – sedemikian tinggi sehingga
tidak bisa dibayar. Melalui cara inilah mereka sedikit demi sedikit
menguasai bumi orang Arab. Kapitalisme ribawi yang merupakan penjelmaan
praktek tersebut di jaman kita ini, bahkan lebih kejam dari yang
dilakukan kaum Yahudi di jaman tersebut. Bagaimana cara system ini
mengambil bumi kita ?
Jum'at, 17 Maret 2017
Oleh: Muhaimin Iqbal
Bila
kita mengira bahwa swasembada pangan itu telah atau akan segera
tercapai tanpa kerja keras, mungkin kita akan kecewa. Sebagian besar
masyarakat yang sudah makan kenyang-pun ternyata rata-rata kwalitasnya
jauh lebih rendah dari rata-rata dunia. Dalam konsumsi daging merah
misalnya (sapi dan domba/kambing), tahun 2016 lalu menurut OECD-FAO
rata-rata kita hanya mengkonsumi 2.6 kg/tahun per kapita – sementara
rata-rata dunia untuk konsumsi daging yang sama adalah 8.2 kg/tahun per
kapita. Bagaimana kita bisa mengejar ketinggalan ini ?
Kamis, 16 Maret 2017
Oleh: Muhaimin Iqbal
Di
kota-kota penyangga Jakarta seperti Bekasi, Bogor, Depok, Tangerang
dlsb., mudah kita jumpai keluarga tua yang senang berkisah nostalgia
tentang rumahnya yang dahulu. Mereka suka bercerita : “…dahulu kami tinggal di…”,
tempat yang dimaksud rata-rata kini telah menjadi pusat perkantoran
atau perdagangan bergengsi di Jakarta. Apa yang ‘mengusir’ mereka dari
tempat tinggal aslinya tersebut ke tempat tinggalnya sekarang ? Tanpa
mereka sadari, sebenarnya uang mereka sendirilah yang ikut menjadi
penyebabnya. Kok bisa ?