Jum'at, 14 Maret 2014
Oleh: Muhaimin Iqbal
Dua
kali dalam sepekan ini saya bisa merasakan langsung apa yang diderita
saudara-saudara kita di Riau dan sekitarnya – yaitu rasa ‘ditundukkan’
oleh asap. Pertama adalah ketika gagal terbang dari Pekanbaru ke
Jakarta, sehingga harus menempuh jalan darat untuk bisa terbang dari
Padang ke Jakarta. Kedua adalah kemarin ketika sebuah seminar di
Universitas Andalas terpaksa dibatalkan, karena pesawat
yang seharusnya membawa saya dengan moderatornya – tidak bisa terbang
juga karena asap. Mengapa manusia yang sesungguhnya diberi kemampuan
untuk menundukkan bumi dan langit, malah tunduk dengan ‘asap’ dan
sejenisnya ini ?
Sabtu, 1 Maret 2014
Oleh: Endy J. Kurniawan
Posting ini adalah wawancara tertulis saya dengan Majalah SWA. Ditulis lengkap dalam format Q & A
TANYA : Terkait dengan kondisi perekonomian
global saat ini yang disinyalir akan semakin membaik, bagaimana prediksi
pergerakan harga emas ke depannya?
JAWAB : Saya kira negara-negara masih berdebat soal
pulihnya ekonomi barat, khususnya Amerika. Ketika ada sinyal penguatan
sektor riil di Amerika dengan membaiknya tingkat konsumsi pada awal
quartal terakhir 2014, investor barat mulai seolah meninggalkan logam
mulia sebagai instrumen investasi. Ada fakta luar biasa yakni sepanjang
akhir 2012 s.d Nov 2013 Amerika kehilangan sekitar 423 ton emas dalam
negerinya. Kemana perginya? Dijual ke wilayah timur dunia seperti Cina
dan selatan dan tenggara termasuk Indonesia. Akhir 2013, Amerika dilanda
bencana dahsyat musim dingin. Ekonominya terganggu. Kemudian sinyal the
Fed yang akan mengetatkan kebijakan moneternya tumbang pula dengan
kenyataan pengganti Ben Bernanke digantikan Chairman barunya Janet Louis
Yellen yang ber’mazhab’ moneter longgar. Benar, Yellen menyatakan
stimulus moneter tidak akan dihentikan. Maka sejak awal 2014, emas sudah
naik 5,3% dalam Rupiah dan sekitar 7% dalam USD. Di dalam negeri,
kenaikan emas ‘dihambat’ stabilitas Rupiah pada kisaran 12.000 per USD.
Jadi jawaban dari pertanyaan prediksi harga emas ke depan adalah
peristiwa-peristiwa di lapangan ekonomi Amerika sendiri, yang
perbaikannya tampak semu. Sehingga harga emas pada 2014 sangat
berpotensi naik cukup signifikan.
Rabu, 12 Maret 2014
Oleh: Muhaimin Iqbal
Menurut
data Habitat – PBB, 30 % penduduk perkotaan tinggal di daerah kumuh
sementara yang di desa malah lebih banyak yaitu 35 %. Kekumuhan ini
dicirikan antara lain dengan kurangnya air bersih, terbatasnya saluran
pembuangan, kepadatan yang berlebihan, struktur bangunan yang tidak
layak, dan status tempat tinggal yang tidak sah. Kondisi ini akan terus
memburuk seiring dengan bertambahnya penduduk di muka bumi, dapatkah
kita melakukan perbaikan ?
Senin, 10 Maret 2014
Oleh: Muhaimin Iqbal
Sepanjang akhir pekan kemarin saya memenuhi undangan guru saya - ulama
kenamaan Riau yang juga ahli Al-Qur’an yaitu Dr. Mustafa Umar, Lc. MA.
Undangan ini adalah untuk menemani beliau mendakwahkan solusi-solusi
Al-Qur’an dalam berbagai bidang kehidupan masyarakat. Di
Universitas Islam Riau kami berdua membahas masalah pertanian dan
perkebunan, di Bank Indonesia membahas masalah ekonomi dan di Masjid
Agung membahas masalah yang dihadapi oleh uang kertas. Seolah diberi case study langsung di Riau yang perlu penyelesaian Qur’ani, saya nyaris tidak bisa pulang karenanya.
Jum'at, 7 Maret 2014
Oleh: Muhaimin IqbalEropa, Ukraina,
Ketika
Anda terkena flu dan bersin di ruang publik, besar kemungkinan
kerumunan orang di sekitar Anda akan ikut terkena flu. Seperti inilah
situasi pasar financial global di era teknologi informasi. Eropa yang
bersin-bersin beberapa tahun ini - terakhir hari-hari ini Ukraina – bisa
membuat negara-negara dalam ‘kerumunan’nya ikut terkena flu. Sama
dengan ketika Thailand bersin di tahun 1997 , yang kemudian terkena
‘sakit flu parah’ malah Indonesia. Bagaimana wabah ini menyerang urusan
finansial Anda dan bagimana Anda bisa menghindarinya ?
Rabu, 5 Maret 2014
Oleh: Muhaimin Iqbal
Dalam
hubungan sebab - akibat antara emas dan perang, emas bisa menjadi
keduanya. Emas bisa menjadi penyebab perang, dan juga sebaliknya emas
bisa menjadi akibat perang. Emas yang menjadi sebab perang yang masih
terjadi hingga kini antara lain adalah di Afganistan. Menurut laporannya
Global Research Canada, Amerika dan NATO memerangi Afganistan bukan
karena alasan yang selama ini diberitakan sebagai upaya memerangi
terorisme. Tetapi dibalik itu adalah apa yang mereka sebut profit driven – resources war.