Business Model Tahu

Rabu, 18 Maret 2015
Oleh: Muhaimin Iqbaltahu,
 
Dalam suatu ceramah saya mengutip perintah kepada para Rasul untuk makan makanan yang thoyyibaat (baik/murni) mendahului perintah untuk beramal shaleh (QS 23:51) , juragan tahu yang hadir pada majlis tersebut-pun angkat bicara. Menurutnya amat sangat sulit standard makanan thoyyibaat ini dicapai saat ini, mulai dari kedelainya yang hampir pasti kedelai impor yang GMO sampai prosesnya yang nyaris tidak mungkin tidak memakai pengawet dlsb. Padahal justru disinilah peluang itu hadir untuk yang bisa mengatasinya ! 

Bersaing Dengan Over Supply

Senin, 16 Maret 2015
Oleh: Muhaimin Iqbal
 
Teori ekonomi yang melandaskan pada sumber daya yang terbatas, nampaknya memang perlu mulai dikaji ulang. Pertama karena janji Allah akan kecukupan rezeki bagi seluruh makhlukNya, kedua karena hal ini juga terbukti secara empiris dalam perdagangan global saat ini. Sumber-sumber ekonomi berupa modal, tenaga kerja dan kapasitas produksi itu nampak sungguh berlebihan sehingga kita sebenarnya bukan berebut untuk menguasainya, tetapi berebut untuk bisa menggunakannya.

GDP, Food Miles Dan 7 Tanah

Kamis, 12 Maret 2015
Oleh: Muhaimin Iqbal
 
Mengimpor  bahan makanan dari tempat yang sangat jauh seperti perjalanan gandum dan kedelai yang kita makan adalah buruk bagi ekonomi karena menguras devisa dan menurunkan GDP. Buruk bagi lingkungan karena semakin jauh makanan perlu diangkut dari tempat produksi sampai tempat konsumsi - semakin banyak pula dihabiskan bahan bakar yang merusak lingkungan, jejak perjalanan bahan makanan inilah yang disebut food miles. Yang belum banyak kita ketahui adalah sangat bisa jadi makanan yang didatangkan dari tempat yang jauh itu juga buruk bagi kesehatan.
  

Buah Dan Sayur Yang Tidak Lagi Ber-aroma

Selasa, 10 Maret 2015
Oleh: Muhaimin Iqbal
 
Sewaktu saya kecil sampai remaja, ketika bepergian naik bus sepanjang terminal bisa mencium bau harumnya jeruk keprok. Dalam jarak beberapa meter harum segarnya tomat juga tercium, bahkan krai – sejenis mentimun-pun aromanya bisa sangat menggoda. Dimana sekarang aroma buah-buahan dan sayur ini ? kapan terakhir kali Anda mencium aroma jeruk, tomat dan mentimun ? kemana hilangnya aroma ini ? siapa yang menghilangkannya ? Bisakah kita mengembalikan aroma buah dan sayur ini untuk anak cucu kita ?

Integrasi Wakaf Dalam Ecosystem Ekonomi

Jum'at, 6 Maret 2015
Oleh: Muhaimin Iqbal

Bahwasanya perbuatan baik atau amal shaleh itu nampak semakin langka di masyarakat dapat kita saksikan buktinya hari-hari ini di televisi. Berita-berita yang ada seputar begal saja seolah terintegrasi dari yang skala kecil yang dilakukan preman kampung, sampai skala ibukota negeri dalam permainan APBD – entah siapa yang memainkannya. Amal shaleh menjadi langka karena makanan masyarakat yang tidak thoyyib dari sisi zat maupun cara perolehannya. Dari mana kita bisa memperbaikinya ? salah satunya adalah melalui apa yang saya sebut wakaf kreatif !

Memperbaiki Semampu Yang Kita Bisa

Kamis, 5 Maret 2015
Oleh: Muhaimin Iqbal


Tinggi batang tebu bisa tinggal sedengkul dalam seabad mendatang, tetapi bisa pula sebaliknya biji kedelai  menjadi sebesar bawang – keduanya dimungkinkan. Yang  jarang kita sadari adalah bahwa kita sebenarnya ikut berperan dalam mengarahkannya, apakah bumi akan semakin rusak atau kita ikut memperbaikinya. Bila kita diam saja, maka yang merusak akan menang dan itulah yang sedang terjadi – tinggi batang tebu akan tinggal sedengkul – dan bukti visualnya kini dapat kita saksikan bersama.

Inovasi Nilai

Selasa, 3 Maret 2015
Oleh: Muhaimin Iqbal
 
Bila kita mendengar kata inovasi, yang langsung terbayang adalah sesuatu yang canggih, sophisticated njlimet dlsb. Padahal inovasi bisa menyangkut hal-hal yang sederhana, yang kita anggap sepele di sekitar kita – tetapi dari hal yang sederhana dan sepele ini dihasilkan nilai yang baru. Inilah yang disebut inovasi nilai, dan kita membutuhkannya di perbagai bidang kehidupan kita. Bidang inovasi nilai ini bisa menjadi peluang terbesar bagi orang awam seperti kita-kita yang bukan scientist dan bukan professional innovator.