Kamis, 9 Oktober 2014
Oleh: Muhaimin Iqbal
Pada
revolusi industri pertama (1700-an sampai pertengahan 1800-an) manusia
berhasil meningkatkan produktifitas tenaga kerja secara berlipat-lipat
dan sekitar 13 % penduduk dunia menjadi masyarakat industri. Pada
revolusi industri kedua (pertengahan 1800-an sampai akhir 1900-an)
manusia berhasil melipatgandakan capital dan sekitar 16 % penduduk dunia
menjadi masyarakat industri maju. Apa yang terjadi di revolusi industri
ketiga dan dimana peluang kita ?
Selasa, 7 Oktober 2014
Oleh: Muhaimin Iqbal
Bila
di tulisan sebelumnya saya menulis tentang krisis yang begitu nyata
berserta garis besar solusinya, maka tulisan ini akan membahas secara
detil bagaimana solusi itu bekerja mengikuti petunjukNya. Bahkan lebih
dari itu, bumi ini insyaAllah bisa terus bertambah makmur – bila hal
yang diperintahkan ke kita bersamaan dengan perintah menyembah dan
mengesakanNya yaitu
memakmurkan bumiNya (QS 11:61) – sungguh-sungguh kita laksanakan.
InsyaAllah kita semua bisa terlibat langsung dalam melakukannya.
Senin, 6 Oktober 2014
Oleh: Muhaimin Iqbal
Potensi krisis itu begitu nyata sampai mulai bisa dikwantifisir magnitude-nya, bahkan kali ini sumber
krisis itu bukan hanya satu tetapi tiga sekaligus. Krisis yang saya
maksud adalah krisis daya beli yang juga berarti krisis kesejahteraan.
Sedangkan sumber ancamannya dari tiga penjuru adalah perkembangan
geopolitik global, perkembangan politik dalam negeri dan yang terakhir
adalah kapasitas produksi pangan dalam negeri. Lantas apa yang harus
kita lakukan agar kita bisa melalui krisis ini ?
Jum'at. 3 Oktober 2014
Oleh: Muhaimin Iqbal
Hari-hari
ini ratusan ribu jama’ah haji Indonesia sedang wukuf di Arafah untuk
selanjutnya besuk mulai melempar jumrah di Mina. Melempar jum’rah adalah
bagian dari rangkaian ibadat haji – yang pelajarannya diambil dari apa
yang dilakukan oleh nabi Ibrahim ‘Alaihi Salam dan putranya Ismail
‘Alaihi Salam sekitar 3,900 tahun lalu. Syariatnya kemudian dicontohkan
langsung oleh Nabi kita Muhammad Shallallahu ‘Alaihi Wasallam. Ada
pelajaran yang dimudahkan oleh Allah di syariat ini, tetapi apakah kita
sudah mengambil pelajaran ?
Rabu, 1 Oktober 2014
Oleh: Muhaimin Iqbal
Meskipun ilmu tentang seluk beluk air dan pengelolaannya atau yang disebut hydrology sudah
dipelajari di hampir seluruh peruguruan tinggi teknik dan juga
pertanian, kita masih seolah belum berdaya mengelola air ini untuk
kehidupan yang lebih baik. Ketika kemarau tiba seperti sekarang ini
setidaknya sudah ada 86 kabupaten/kota di 20 provinsi di negeri ini yang
mengalami kekeringan. Maka inilah waktunya kita harus mau belajar ilmu
satu lagi, yaitu mengelola air dengan petunjukNya dan sunnah nabiNya
Selasa, 30 September 2014
Oleh: Muhaimin Iqbal
Deadline harian
Republika hari ini (30/09/2014) adalah “Jakarta Mulai Sulit Air”, bisa
ditebak sekitar 3 – 4 bulan dari sekarang akan ada headline yang
berjudul sebaliknya “Jakarta Lumpuh Dikepung Banjir” . Dua kondisi
ekstrem yang biasanya hanya berjarak 3-4 bulan saja di Jakarta, dan ini
terus berulang. Masalah yang sebenarnya nampak sederhana, namun belum
juga teratasi meskipun gubernur berganti gubernur entah yang ke berapa
kalinya. Mengapa demikian ? Karena manusianya belum juga mau belajar.