Rabu, 1 Februari 2017
Oleh: Muhaimin Iqbal
Keesokan
harinya setelah selesai sholat subuh Pak Kyai ingin menggali lebih
dalam lagi dari santrinya, pelajaran apa sesungguhnya yang telah dia
pelajari dari mbah Google. Pak Kyai ingin tahu, bagaimana perusahaan
yang belum juga berusia dua dasawarsa itu begitu mempengaruhi peradaban
dunia saat ini. Betapa tidak, setiap menit ada 2 juta orang di dunia
yang mencari sesuatu di Google. Apa rahasianya sehingga hampir semua
orang yang melek internet di dunia menggunakan Google dalam pencariannya
?
Selasa, 31 Januari 2017
Oleh: Muhaimin Iqbal
Seorang
santri yang melek teknologi diundang untuk datang ke Silicon Valley,
dan yang menggundangnya adalah dedengkot Silicon Valley yaitu mbah
Google. Setelah sempat bimbang sesaat, akhirnya dengan pertimbangan
bahwa ilmu dan hikmah itu milik para santri yang harus direbut dari mana
saja datangnya – akhirnya berangkatlah si santri ini. Setelah melalui
berbagai diskusi-diskusi panjang, brain storming session yang
melelahkan baik formal maupun informal – karena dia santri, dia tidak
melihat apa-apa di Google, dia hanya melihat Al-Qur’an ! Apa sebenarnya
yang dia lihat ?
Kamis, 26 Januari 2017
Oleh: Muhimin Iqbal
Ada
pertanyaan yang menggelitik saya dari salah seorang calon orang tua
santri yang sangat ingin memasukkan anaknya ke jaringan Kuttab Al-Fatih.
Pertanyaan tersebut begini : “Pak Iqbal, apakah ada keharusan orang tua dari santri Kuttab Al-Fatih untuk meninggalkan pekerjaannya ?” sayapun kaget dengan pertanyaan ini, maka saya tidak langsung jawab. Saya malah balik bertanya : “Mengapa ibu bertanya demikian ?”,
dia kemudian menjelaskan dengan beberapa contoh temannya yang keluar
dari pekerjaannya setelah menyekolahkan anaknya di Kuttab Al-Fatih. Maka
saya pelajari kasus-kasus semacam ini dan hasilnya justru sungguh
menggembirakan !
Selasa, 17 Januari 2017
Oleh: Muhaimin Iqbal
Bila riba begitu dilarang dalam Islam, pastilah karena riba sangat banyak menimbulkan mudharat – sampai-sampai kenaikan harga cabe, kelangkaan bahan pangan dan berbagai produk kebutuhan lainnya-pun bisa
karena riba. Tetapi Dia Yang Maha Pengasih Lagi Maha Penyayang, pasti
tidak akan membiarkan hambanya begitu saja terlilit dengan riba tanpa
memberinya solusi. Dan solusi dariNya itu begitu efektif sehingga satu
solusi kadang menyelesaikan begitu banyak masalah sekaligus. Untuk
mengatasi riba ini saya melihat adanya solusi 3 in 1-nya, satu solusi
untuk mengatasi tiga pilar ekonomi sekaligus yaitu pasar, produksi dan
modal.
Senin, 9 Januari 2017
Oleh: Muhaimin Iqbal
Bila
hari-hari ini harga cabe , daging dan bahan makanan lainnya melonjak –
siapa yang paling pantas disalahkan ? Saya menyalahkan riba ! Kok bisa ?
Bagaimana riba menyebabkan harga pangan melonjak ? inilah kesempatan
bagi kita untuk bisa memahami dampak buruk riba seterang siang hari.
Dampak itu begitu langsung dan nyata bukan hanya sekedar teori, maka
setelah datang petunnjukNya yang begitu jelas itu – apakah kita masih
hendak melanggengkan system ribawi dalam pengelolaan ekonomi kita ?
Rabu, 4 Januari 2017
Oleh: Muhaimin Iqbal
Satu
tahun baru berlalu dan tanpa kita sadari asset paling berharga kita
menyusut dengan sangat cepat – itulah waktu. Bisa saja Anda memiliki
segala macam asset yang berharga dari mulai keluarga (SDM), berbagai
bentuk harta seperti emas, perak, kendaraan, ternak, kebun dlsb. namun
bila satu asset tidak Anda miliki yaitu waktu – maka segala asset yang
lain tersebut menjadi tidak ada gunanya bagi Anda.
Jum'at, 12 Agustus 2016
Oleh: Muhaimin Iqbal
Saat
ini kita menggunakan Rupiah, Dollar, Euro, Riyal dlsb. dan mengira
itulah uang. Apa yang kita kenal sebagai uang ini sesungguhnya hanyalah
currency atau alat tukar sesaat. Untuk menjadi uang yang sesungguhnya,
sesuatu itu harus bisa memerankan tiga hal sekaligus yaitu medium of
exchange, unit of account dan store of value. Rupiah, Dollar, Euro dlsb,
tidak bisa memerankan ketiga fungsi tersebut karena nilainya terus
menyusut. Sesuatu yang menyusut tidak bisa menjadi unit of account,
apalagi store of value. Jadi apa yang bisa berperan menjadi uang yang
sesungguhnya ?