Rabu, 22 Maret 2017
Oleh: Muhaimin Iqbal
Selama
berabad-abad kaum Yahudi tinggal di kota kecil Yastrib sebelum menjadi
Madinah. Mereka berbahasa Arab, berpakaian seperti orang Arab sehingga
sulit dibedakan dengan orang Arab pada umumnya. Hanya saja ketika
beraktifitas ekonomi, baru karakter asli mereka nampak. Mereka melilit
orang Arab dengan pinjaman berbunga tinggi – sedemikian tinggi sehingga
tidak bisa dibayar. Melalui cara inilah mereka sedikit demi sedikit
menguasai bumi orang Arab. Kapitalisme ribawi yang merupakan penjelmaan
praktek tersebut di jaman kita ini, bahkan lebih kejam dari yang
dilakukan kaum Yahudi di jaman tersebut. Bagaimana cara system ini
mengambil bumi kita ?
Jum'at, 17 Maret 2017
Oleh: Muhaimin Iqbal
Bila
kita mengira bahwa swasembada pangan itu telah atau akan segera
tercapai tanpa kerja keras, mungkin kita akan kecewa. Sebagian besar
masyarakat yang sudah makan kenyang-pun ternyata rata-rata kwalitasnya
jauh lebih rendah dari rata-rata dunia. Dalam konsumsi daging merah
misalnya (sapi dan domba/kambing), tahun 2016 lalu menurut OECD-FAO
rata-rata kita hanya mengkonsumi 2.6 kg/tahun per kapita – sementara
rata-rata dunia untuk konsumsi daging yang sama adalah 8.2 kg/tahun per
kapita. Bagaimana kita bisa mengejar ketinggalan ini ?
Kamis, 16 Maret 2017
Oleh: Muhaimin Iqbal
Di
kota-kota penyangga Jakarta seperti Bekasi, Bogor, Depok, Tangerang
dlsb., mudah kita jumpai keluarga tua yang senang berkisah nostalgia
tentang rumahnya yang dahulu. Mereka suka bercerita : “…dahulu kami tinggal di…”,
tempat yang dimaksud rata-rata kini telah menjadi pusat perkantoran
atau perdagangan bergengsi di Jakarta. Apa yang ‘mengusir’ mereka dari
tempat tinggal aslinya tersebut ke tempat tinggalnya sekarang ? Tanpa
mereka sadari, sebenarnya uang mereka sendirilah yang ikut menjadi
penyebabnya. Kok bisa ?
Jum;at, 10 Maret 2017
Oleh: Muhaimin Iqbal
Di
antara tanaman-tanaman yang banyak sekali disebut di Al-Qur’an adalah
tanaman penghasil biji-bijian. Karena pentingnya biji-bijian ini dalam
unsur makanan kita – dia ada di setiap peradaban manusia di seluruh
penjuru dunia. Ada yang tumbuh di negeri tropis yang banyak hujannya
seperti padi, ada yang tumbuh di daerah kering dan empat musim seperti
gandum. Ada pula biji-bijian yang tumbuh baik di negeri empat musim
maupun tropis sekaligus, diantaranya adalah jagung dan sorghum.
Ketahanan pangan kita sangat berkorelasi langsung dengan penguasaan
biji-bijian ini.
Selasa, 27 Maret 2017
Oleh: Muhaimin Iqbal
Bagi
masyarakat yang karena satu dan lain hal harus diet ketat, ada daging
khusus untuk mereka – daging yang jauh lebih mahal dari daging pada
umumnya – daging yang disebut grassfed meat. Apa sesungguhnya grassfed
meat ini ? tiada lain dia adalah daging dari binatang ternak sapi, domba
dan kambing – yang diberi makan rumput! Lho , bukannya hewan-hewan
ternak ini memang seharusnya makan rumput ? mengapa sekarang menjadi
istimewa ? Ternyata karena mayoritas daging yang kita makan sekarang
bukan lagi dari ternak yang memakan rumput !
Senin, 6 Maret 2017
Oleh: Muhaimin Iqbal
Meskipun kita tahu bahwa ‘riba telah mengambil makanan kita’, mengapa
sulit sekali kita berlepas diri darinya ? karena riba itu telah
menyelimuti kita seperi pekatnya malam dalam ecosystem ribawi yang
sangat kompleks. Seperti ikan yang hidup dalam laut yang tercemar,
seberapa kuat-pun dia ingin mengambil oksigen bersih dari air dan
memilih-milih makananannya – tetap saja dia harus mendapatkannya dari
air yang sudah tercemar. Seperti itulah ecosystem yang menyelimuti kita
sehingga seberapa kuat-pun kita ingin bebas riba, debu-debu riba tetap
terhirup masuk ke tubuh kita. Lantas apa solusinya ?