Senin, 6 Oktober 2014
Oleh: Muhaimin Iqbal
Potensi krisis itu begitu nyata sampai mulai bisa dikwantifisir magnitude-nya, bahkan kali ini sumber
krisis itu bukan hanya satu tetapi tiga sekaligus. Krisis yang saya
maksud adalah krisis daya beli yang juga berarti krisis kesejahteraan.
Sedangkan sumber ancamannya dari tiga penjuru adalah perkembangan
geopolitik global, perkembangan politik dalam negeri dan yang terakhir
adalah kapasitas produksi pangan dalam negeri. Lantas apa yang harus
kita lakukan agar kita bisa melalui krisis ini ?
Membenarkan dan Melaksanakan
Jum'at. 3 Oktober 2014
Oleh: Muhaimin Iqbal
Hari-hari ini ratusan ribu jama’ah haji Indonesia sedang wukuf di Arafah untuk selanjutnya besuk mulai melempar jumrah di Mina. Melempar jum’rah adalah bagian dari rangkaian ibadat haji – yang pelajarannya diambil dari apa yang dilakukan oleh nabi Ibrahim ‘Alaihi Salam dan putranya Ismail ‘Alaihi Salam sekitar 3,900 tahun lalu. Syariatnya kemudian dicontohkan langsung oleh Nabi kita Muhammad Shallallahu ‘Alaihi Wasallam. Ada pelajaran yang dimudahkan oleh Allah di syariat ini, tetapi apakah kita sudah mengambil pelajaran ?
Oleh: Muhaimin Iqbal
Hari-hari ini ratusan ribu jama’ah haji Indonesia sedang wukuf di Arafah untuk selanjutnya besuk mulai melempar jumrah di Mina. Melempar jum’rah adalah bagian dari rangkaian ibadat haji – yang pelajarannya diambil dari apa yang dilakukan oleh nabi Ibrahim ‘Alaihi Salam dan putranya Ismail ‘Alaihi Salam sekitar 3,900 tahun lalu. Syariatnya kemudian dicontohkan langsung oleh Nabi kita Muhammad Shallallahu ‘Alaihi Wasallam. Ada pelajaran yang dimudahkan oleh Allah di syariat ini, tetapi apakah kita sudah mengambil pelajaran ?
Manajemen Air Untuk Kemakmuran
Rabu, 1 Oktober 2014
Oleh: Muhaimin Iqbal
Meskipun ilmu tentang seluk beluk air dan pengelolaannya atau yang disebut hydrology sudah dipelajari di hampir seluruh peruguruan tinggi teknik dan juga pertanian, kita masih seolah belum berdaya mengelola air ini untuk kehidupan yang lebih baik. Ketika kemarau tiba seperti sekarang ini setidaknya sudah ada 86 kabupaten/kota di 20 provinsi di negeri ini yang mengalami kekeringan. Maka inilah waktunya kita harus mau belajar ilmu satu lagi, yaitu mengelola air dengan petunjukNya dan sunnah nabiNya
Oleh: Muhaimin Iqbal
Meskipun ilmu tentang seluk beluk air dan pengelolaannya atau yang disebut hydrology sudah dipelajari di hampir seluruh peruguruan tinggi teknik dan juga pertanian, kita masih seolah belum berdaya mengelola air ini untuk kehidupan yang lebih baik. Ketika kemarau tiba seperti sekarang ini setidaknya sudah ada 86 kabupaten/kota di 20 provinsi di negeri ini yang mengalami kekeringan. Maka inilah waktunya kita harus mau belajar ilmu satu lagi, yaitu mengelola air dengan petunjukNya dan sunnah nabiNya
Manusia Yang (Tidak ) Belajar
Selasa, 30 September 2014
Oleh: Muhaimin Iqbal
Deadline harian Republika hari ini (30/09/2014) adalah “Jakarta Mulai Sulit Air”, bisa ditebak sekitar 3 – 4 bulan dari sekarang akan ada headline yang berjudul sebaliknya “Jakarta Lumpuh Dikepung Banjir” . Dua kondisi ekstrem yang biasanya hanya berjarak 3-4 bulan saja di Jakarta, dan ini terus berulang. Masalah yang sebenarnya nampak sederhana, namun belum juga teratasi meskipun gubernur berganti gubernur entah yang ke berapa kalinya. Mengapa demikian ? Karena manusianya belum juga mau belajar.
Oleh: Muhaimin Iqbal
Deadline harian Republika hari ini (30/09/2014) adalah “Jakarta Mulai Sulit Air”, bisa ditebak sekitar 3 – 4 bulan dari sekarang akan ada headline yang berjudul sebaliknya “Jakarta Lumpuh Dikepung Banjir” . Dua kondisi ekstrem yang biasanya hanya berjarak 3-4 bulan saja di Jakarta, dan ini terus berulang. Masalah yang sebenarnya nampak sederhana, namun belum juga teratasi meskipun gubernur berganti gubernur entah yang ke berapa kalinya. Mengapa demikian ? Karena manusianya belum juga mau belajar.
Sustainable Growth In 3 D
Sabtu, 27 September 2014
Oleh: Muhaimin Iqbal
Awalnya ada ibu dan bapak saya, lahir dari keduanya 11 orang anak dan dari sini kemudian lahir 28 cucu, dari cucu ini kemudian terlahir ‘baru’ 11 orang cicit. Dari sepasang manusia, dalam waktu kurang dari satu abad telah lahir 50 orang baru di dunia ini. Pertanyaannya adalah bagaimana semua akan terus bisa makan, berpakaian, punya tempat tinggal dan memenuhi perbagai kebutuhan lainnya di bumi yang sama – yang tidak bertambah luas ? Itulah mengapa ada tugas bagi manusia yang terlahir dari bumi ini untuk memakmurkannya !
Oleh: Muhaimin Iqbal
Awalnya ada ibu dan bapak saya, lahir dari keduanya 11 orang anak dan dari sini kemudian lahir 28 cucu, dari cucu ini kemudian terlahir ‘baru’ 11 orang cicit. Dari sepasang manusia, dalam waktu kurang dari satu abad telah lahir 50 orang baru di dunia ini. Pertanyaannya adalah bagaimana semua akan terus bisa makan, berpakaian, punya tempat tinggal dan memenuhi perbagai kebutuhan lainnya di bumi yang sama – yang tidak bertambah luas ? Itulah mengapa ada tugas bagi manusia yang terlahir dari bumi ini untuk memakmurkannya !
Pekerjaan-Pekerjaan Yang Diperintahkan
Jum'at, 26 September 2014
Oleh: Muhaimin Iqbal
Para aktivis lingkungan dan perubahan iklim berpendapat bahwa dunia ini bisa diperbaiki dengan tiga hal yaitu penggunaan renewable energy, industrial efficiencies dan perbaikan pada apa yang mereka sebut AFOLU (Agriculture, Forestry and Other Land Uses). Saya lebih suka menggunakan referensi lain yang lebih baku dan lebih mudah untuk bisa dilakukan siapa saja - termasuk orang kebanyakan seperti kita - yaitu dengan apa yang saya sebut melaksanakan pekerjaan-pekerjaan yang diperintahkan.
Oleh: Muhaimin Iqbal
Para aktivis lingkungan dan perubahan iklim berpendapat bahwa dunia ini bisa diperbaiki dengan tiga hal yaitu penggunaan renewable energy, industrial efficiencies dan perbaikan pada apa yang mereka sebut AFOLU (Agriculture, Forestry and Other Land Uses). Saya lebih suka menggunakan referensi lain yang lebih baku dan lebih mudah untuk bisa dilakukan siapa saja - termasuk orang kebanyakan seperti kita - yaitu dengan apa yang saya sebut melaksanakan pekerjaan-pekerjaan yang diperintahkan.
Istighfar Yang Membawa Kemakmuran
Rabu, 24 September 2014
Oleh: Muhaimin Iqbal
Sebagai individu terkadang kita merasa sudah bekerja ekstra keras siang dan malam, tetapi hasil belum seperti yang kita harapkan – kemakmuran belum juga kunjung datang. Dalam kehidupan masyarakat berbangsa dan bernegara-pun demikian, para pemimpin dan wakil rakyat ketika berkampanye selalu menjanjikan kemakmuran ke rakyatnya – lagi-lagi mayoritas janji-tinggal janji – kemakmuran masih jauh panggang dari api. Apa yang salah ? apa ada yang kurang ? Kemungkinan besar yang kurang itu adalah istighfar !
Oleh: Muhaimin Iqbal
Sebagai individu terkadang kita merasa sudah bekerja ekstra keras siang dan malam, tetapi hasil belum seperti yang kita harapkan – kemakmuran belum juga kunjung datang. Dalam kehidupan masyarakat berbangsa dan bernegara-pun demikian, para pemimpin dan wakil rakyat ketika berkampanye selalu menjanjikan kemakmuran ke rakyatnya – lagi-lagi mayoritas janji-tinggal janji – kemakmuran masih jauh panggang dari api. Apa yang salah ? apa ada yang kurang ? Kemungkinan besar yang kurang itu adalah istighfar !
Langganan:
Postingan (Atom)