Rabu, 12 April 2017
Oleh: Muhaimin Iqbal
Kemarin
saya melakukan survey kecil-kecilan untuk mendeteksi seberapa banyak
masyarakat memahami konsep timbangan yang adil dalam ekonomi, hasilnya
luar biasa. Lebih dari 200 orang merespon survey tersebut dalam waktu
kurang lebih enam jam. Mayoritas pembaca situs ini tentu bisa
menjawabnya dengan benar, bahkan ada yang menjawab sangat akurat pada
jam 14:02 yaitu Bapak Oki Baskoro Rachmat – Maka beliaulah yang menang
Quiz yang sekaligus survey tersebut. Jawabannya ada di artikel saya
lebih dari 4 tahun lalu dalam tulisan Kembalinya Timbangan Yang Hilang.
Senin, 10 April 2017
Oleh: Muhaimin Iqbal
Sudah
lebih dari 16 bulan negeri ini tidak mengalami musim kering, April
sampai September 2016 lalu yang seharusnya musim kemarau – tetap turun
hujan sehingga disebut kemarau basah. Hari-hari ini kita memasuki pekan
kedua bulan April – kita juga masih diguyur hujan di sana – sini. Hujan
dapat menjadi berkah seperti melonjaknya panenan padi kita tahun lalu,
juga bisa menjadi musibah dengan banyaknya tanah longsor dlsb. Tetapi
extreme weather bukanlah hal baru, ribuan tahun lalu juga sudah terjadi.
Ada cara untuk menyikapinya dan ada cara untuk mengatasinya.
Kamis, 6 April 2017
Oleh: Muhaimin Iqbal
Sehari setelah saya menyinggung kartel ayam 12 perusahaan dalam tulisan ‘Ketika Iman Diuji’ , menteri keuangan RI malah mengungkap hal yang lebih mengerikan lagi – ternyata industri per-ayam-an hanya didominasi oleh 2 perusahaan saja.
Kondisi seperti ini saya yakin bukan hanya pada masalah ayam, tetapi
juga masalah makanan dan kebutuhan sehari-hari kita lainnya. Oligopoli
yang mendominasi ekonomi ini sungguh tidak mudah untuk dicegah karena
itulah karakter ekonomi kapitalisme itu sendiri, yang kuat yang menang
dan pemenangnya mengambil semuanya – the winner take it all !
Ahad, 2 April 2017
Oleh: Muhaimin Iqbal
Ketika
ada sahabat yang datang kepada Nabi Shallallahu ‘Alaihi Wasallam minta
obat untuk saudaranya yang sakit perut, Nabi memberinya madu. Hingga
tiga kali sahabat ini datang karena saudaranya belum juga sembuh, Nabi
tetap memberinya madu. Ketika sahabat ini mulai ragu karena sakit perut
saudaranya tidak kunjung sembuh, Nabi menguatkan imannya dengan “…Alllah pasti benar, perut saudaramu yang bohong…”. Dan setelah terapi madu ini diteruskan - saudaranya memang sembuh, begitulah antara lain iman itu senantiasa diuji.
Rabu, 29 Maret 2017
Oleh: Muhaimin Iqbal
Ada
kebiasaan cerdas dan mulia dari Ummul Mukminin Aisyah Radlianllahu
‘Anha yang tidak terbayangkan oleh kita yang hidup di jaman ini. Yaitu
bila ada pengemis mengetuk rumahnya, beliau mengusap uangnya dengan
minyak wangi baru kemudian menyedekahkannya kepada si pengemis. Ketika
ada yang bertanya mengapa beliau melakukan ini, dijelaskannya bahwa
sedekah tersebut sampai di tangan Allah sebelum sampai di tangan
pengemis – beliau ingin ketika sampai di tangan Allah sedekahnya dalam
kondisi wangi !
Ahad, 26 Maret 2017
Oleh: Muhaimin Iqbal
Setahun
terakhir negeri ini tidak mengalami musim kering karena kemaraunya-pun
basah – tetap ada hujan di musim kemarau. Dampaknya lahan sawah yang
biasanya ditanami padi satu atau dua kali setahun, tahun ini banyak yang
bisa ditanami tiga kali. Karena musim hujan yang turun di musim kemarau
– yang biasanya kering – juga membuat kita tidak perlu banyak
direpotkan dengan kebakaran hutan yang meluas seperti tahun-tahun
sebelumnya. Peristiwa semacam ini bisa dijelaskan secara ilmiah melalui
fenomena La Nina dan El Nino, tetapi juga bisa menjadi tadabur terhadap
ayat-ayatNya utuk mengantisipasi what next-nya !
Jum'at, 24 Maret 2017
Oleh: Muhaimin Iqbal
Waktunya
tinggal 13 tahun lagi dari yang ditargetkan Uni Eropa untuk ekonomi
mereka berubah dari fossil-based economy menjadi bioeconomy yang lebih
sustainable, Mereka bahkan sudah memiliki blue print yang sangat jelas
tentang The European Bioeconomy 2030. Meskipun belum sedetil Uni Eropa
dalam merumuskannya, negara-negara lain pasti juga akan mengikutinya.
Bahkan salah satu negeri yang berpeluang sangat baik di era bioeconomy
adalah Indonesia, dan ini berarti juga peluag besar bagi para petani
untuk mengambil perannya yang lebih significant dalam ekonomi negeri ini
kedepan.