Halal Haram Uang Crypto


Selasa, 4 Desember
Oleh: Muhaimin Iqbal
 


   
Satu dasawarsa terakhir dunia mengenal uang jenis baru yaitu uang crypto atau lebih dikenal dengan Cryptocurrency. Uang ini dihasilkan melalui teknologi cryptografi yang dipandang sebagai teknologi yang aman untuk transaksi di zaman modern ini. Teknologi adalah bebas nilai, bila digunakan untuk melahirkan produk barang atau jasa yang haram maka produk-produknya menjadi haram, bila digunakan untuk menghasilkan produk halal, ya tentu produknya tetap halal.

         Karena masih terbatasnya referensi syariah yang membahas uang crypto ini, saya tidak bermaksud untuk berfatwa tentang halal haramnya uang crypto ini, meskipun sudah ada fatwa kehalalan cryptocurrency tertentu di malaysia. Tetapi saya sebatas menyampaikan karakter dari berbagai sudut pandang yang terkait dengan uang crypto ini sehingga ulama-ulama yang berkompeten bisa mengkajinya dan memberikan fatwa bila umat membutuhkannya.

Pasien yang Menghafal Resep

 Jum'at, 16 November 2018
Oleh: Muhaimin Iqbal

Seorang pasien datang ke dokter dan diberi resep untuk menyembuhkan penyakitnya, sepekan kemudian dia datang lagi ke dokter tersebut dan mengeluhkan penyakitnya tidak kunjung sembuh. Ketika dokter bertanya “Bukankan sudah aku berikan resep untuk menyembuhkan penyakitmu? Apa yang sudah kamu lakukan dengan resep itu?” Sang pasien menjawab “Saya sudah pahami resep dari Pak Dokter dan bahkan saya sudah menghafalkannya”.            
          Sang Dokter agak bingung kemudian dia bertanya lagi “Jadi resep itu cuma kamu pahami dan kamu hafalkan?” Sang Pasien menjawab “Betul Pak Dokter. Kan Pak Dokter hanya memberi resep. Tidak menyuruh apa-apa dengan resep ini”. Sang Dokter menepuk jidatnya, “Memang saya hanya memberi resep itu. Tetapi bukankah kamu tahu apa yang harus kamu lakukan dengan resep itu? Kamu seharusnya menebus obat dengan resep itu kemudian mengikuti petunjuknya untuk meminum obatnya sampai kamu sembuh. Penyakitmu belum sembuh karena upayamu untuk memahami dan menghafal resep sangat tidak memadai sebagai ikhtiar untuk penyembuhanmu”.
          

DEFINE ECONOMICS

Selasa, 06 November 2018
Oleh : Muhaimin Iqbal 

Sejak kakek nenek moyang kita di surga yaitu Adam dan Hawa ketika beliau diperkenalkan oleh Allah SWT kepada musuhnya, Allah SWT juga memberi isyarat akan Economic Challenges yang akan mereka hadapi bila mereka sampai keluar dari surga. Ini menunjukkan betapa pentingnya aspek ekonomi agar mampu dikelola mengikuti petunjuknya karena bila tidak kita akan celaka dan Allah SWT sendiri yang mengabarkan ini bahkan ketika Adam dan Hawa belum perlu berurusan dengan masalah-masalah ekonomi. Breafing ekonomi selagi Adam dan Hawa masih di surga ini tertuang dalam rangkaian tiga ayat berikut:
            Kemudian kami berfirman, "wahai Adam! sungguh ini (Iblis) musuh bagimu dan musuh bagi istrimu, maka sekali-kali jangan sampai dia mengeluarkan kamu berdua dari syurga, nanti kamu celaka. Sungguh, ada (jaminan) untukmu disana, engkau tidak akan kelaparan dan tidak akan telanjang dan sungguh disana engkau tidak akan merasa dahaga dan tidak akan ditimpa panas matahari” (QS Taha :117-119)

       

Tiga Jalan

Ada tiga jalan untuk memutar ekonomi, yang satu dilarang sedangkan dua lainnya dihalalkan, diberkahi, disuburkan dan dilipat gandakan. Ironinya dalam beberapa dasawarsa terakhir, justru jalan yang dilarang tersebut yang tumbuh pesat – sedangkan dua jalan yang lain terdominasi oleh yang pertama. Yang dilarang ini adalah jalan riba, sedangkan dua lainnya adalah jalan jual-beli dan sedekah. Untuk mengerem laju pertumbuhan riba, tidak ada jalan lain kecuali menguatkan jual-beli dan sedekah.

Jin-pun Tahu Solusi Kekeringan

Sampai agustus tahun 2017 kemarin, lebih dari 56,000 ha lahan di Indonesia mengalami kekeringan. Berbagai pihak tentu dari waktu ke waktu telah berusaha untuk meminimize kekeringan ini beserta dampaknya – yang hampir selalu berulang ini dengan caranya masing-masing. Maka apabila ada satu cara yang paling efektif dan terjamin kebenarannya untuk mengatasi kekeringan tersebut, mestinya ini layak untuk diaplikasikan di seluruh wilayah negeri ini. Cara apa itu ? itulah cara yang bahkan jin-pun tahu.

Pekerjaan-Pekerjaan Terbaik


Di tengah-tengah klaim berbagai keberhasilan ekonomi, ada data mengejutkan dari BPS yang juga diquote secara resmi oleh kepala Bappenas di media kemarin (Republika, 10/1/2018). Data ini adalah memburuknya indeks kedalaman kemiskinan dan juga indeks keparahan kemiskinan. Artinya ada yang sakit dalam system ekonomi kita, dan obat yang diberikan selama ini berupa berbagai dana ini-itu belum berhasil mengobati penyakit tersebut. Lantas apa solusinya ? Beri rakyat pekerjaan-pekerjaan terbaik !
Indeks kedalaman kemiskinan atau Poverty Gap Index (P1) adalah kesenjangan antara pengeluaran penduduk miskin dengan garis kemiskinan. Angka September 2016 adalah 1.74 sedangkan September 2017 angka tersebut naik menjadi 1.79. Semakin tinggi angka ini, semakin dalam kemiskinan itu – semakin berat mengentaskannya.

Before Day Zero

Kota Cape Town di Afrika Selatan mungkin akan menjadi kota pertama di dunia yang akan mengalami Day Zero – hari dimana kehidupan seolah berakhir. Dalam 10 pekan dari sekarang otoritas kota itu akan mematikan aliran air ke rumah-rumah, bila sampai saat itu tidak juga turun hujan setelah mengalami kekeringan paling dahsyat selama 384 tahun terakhir. Meskipun nun jauh di sana, sesungguhnya Afrika Selatan dengan kita hanya dibatasi Lautan Hindia – mestinya kita harus bisa secepatnya menangkap pelajaran ini.

Blockchain : The Next 7 Years Race

Salah satu yang akan menjadi tipping point tahun 2025 – 7 tahun dari sekarang – yang muncul dari laporan World Economic Forum (WEF) adalah bahwa pada tahun tersebut 10 % GDP dunia diperkirakan akan tersimpan di dalam teknologi blockchain. Seperti pada sebuah perlombaan, posisi kita saat ini belum di depan – tetapi masih cukup waktu untuk mengejarnya.

Decentralized Autonomous Corporation

Salah satu yang ‘terbawa’ oleh hadirnya technology blockchain yang segera merambah ke seluruh bidang kehidupan adalah apa yang disebut Decentralized Autonomous Corporation (DAC) atau Decentralized Autonomous Organization (DAO). Seperti pisau bermata dua DAC/DAO ini bisa menjadi peluang yang luar biasa bagi yang siap menggunakannya, tetapi juga menjadi ancaman serious bagi legacy yang tidak siap berubah. Untuk memahami konsep DAC ini saya beri contoh industri yang perah saya geluti selama 20 tahun, sebelum akhirnya saya tinggalkan sama sekali tepat 10 tahun lalu – yaitu industri asuransi.
Lebih mudah bagi saya untuk memahami problem yang ada di industri asuransi karena saya lama di sana, ada problem akurasi data, tidak tersentralisasinya data – sehingga seorang bisa membuat kejahatan asuransi dengan fraudulent claim berulang-ulang di sejumlah perusahaan asuransi tanpa terdeteksi.

Firewood Preference

Keutaman kayu bakar dibandingkan dengan bahan bakar lain itu seperti keutamaan kurma dan delima terhadap buah-buahan lain, seperti madu terhadap obat-obatan lainnya, seperti Baitul Maqdis terhadap negeri lain, seperti Malaikat Jibril terhadap malaikat-malaikat lainnya. Penyebutannya yang specific di dalam Al-Qur’an dan hadits selain menunjukkan keutamaannya, juga memudahkan kita untuk mengenali dan menggunakannya.

The Science of Waste

Dalam satu dasawarsa terakhir saya banyak sekali jalan di seputar Jabodetabek, dan menyaksikan ada semacam pembusukan peradaban yang menurut saya harus segera ada yang mengatasi. Karena semakin padatnya rumah-rumah, tidak semuanya memiliki system pembuangan sampah. Akibatnya di tempat-tempat tertentu orang membuang sampah sembunyi-sembunyi di jalan umum dan bahkan di jalan layang. What’s wrong with us ? begitu banyak scientist, ulama, dan para innovator tetapi membiarkan hal semacam ini terjadi?

AfterOil Distributed Economy

Kalau ada satu film yang menurut saya seharusnya ditonton oleh para pemimpin dan pengambil keputusan – baik yang di pemerintah maupun swasta – maka pilihan saya jatuh pada film documenter berjudul The World Without Oil dari National Geographic Channel (bit.ly/afteroil_video). Apa yang diprediksi dalam film berdurasi hampir satu jam tersebut, makin hari –makin mendekati kenyataan. Era yang saya sebut AfterOil, sangat bisa jadi kita akan alami di usia kita atau kalau tidak di usia anak kita.

AfterOil Biorefineries Project

Beberapa hari lalu selagi nonton berita di salah satu televisi swasta, saya membaca running text yang intinya tentang problem membengkaknya subsidi BBM karena kenaikan harga minyak dunia. De ja vu, rasanya ini berita yang sangat familiar sejak masa kecil saya di era Orde Baru hampir setengah abad silam. Rakyat seolah beban yang harus disubsidi oleh APBN, lha wong dananya juga dari rakyat kok. Maka saya berfikir bagaimana kalau rakyat ini secara konkrit membantu pemerintah, lewat pemikiran dan karya nyata?

Circular Economy By iGrow Energy

Mengagas ide adalah mudah dan murah, orang bisa mempunyai selusin ide dalam semalam tanpa harus membayar satu sen-pun. Tetapi menjalankan suatu ide-lah yang tidak mudah dan tidak murah, bahkan kadang juga beresiko. Ketika seluruh resources digerakkan, maka saat itulah resiko muncul, waktu dan dana perlu mulai dikeluarkan. Itulah mengapa tulisan-tulisan kami dalam media ini perlu waktu beberapa bulan, sejak ditulis sampai diimplementasikan.

Circular Economy By iGrow Energy

Mengagas ide adalah mudah dan murah, orang bisa mempunyai selusin ide dalam semalam tanpa harus membayar satu sen-pun. Tetapi menjalankan suatu ide-lah yang tidak mudah dan tidak murah, bahkan kadang juga beresiko. Ketika seluruh resources digerakkan, maka saat itulah resiko muncul, waktu dan dana perlu mulai dikeluarkan. Itulah mengapa tulisan-tulisan kami dalam media ini perlu waktu beberapa bulan, sejak ditulis sampai diimplementasikan.

From Common Failure To No Single Point of Failure

Sebuah kota kecil di pinggiran Jakarta, kemarin kota ini menjadi berita nasional di Republika (13/3/2018). Bukan karena keberhasilannya, tetapi karena kegagalannya dalam mengelola sampah. Di area pembuangan sampah kota itu yang seluas 10.8 ha, sampah sampai menggunung setinggi 30 meter – yang bila longsor bisa mengubur siapa saja yang beraktivitas di area tersebut. Tetapi kegagalan semacam ini bukan particular kota ini, bahkan saya belum melihat ada satu kota-pun di negeri ini yang berhasil menangani sampah dengan baik.

Dari Mainframe Ke Mobile

Ketika setengah abad lalu Apollo 11 diluncurkan ke bulan (1969), peluncurannya memerlukan 5 buah mainframe – computer tercanggih saat itu IBM System/360 - dan melibatkan program computer sebesar 6 MB. Program sebesar ini sekarang bisa dijalankan dengan ringan oleh Mobile Phone yang kita pakai sehari-hari. Bila di dunia computing  processor bisa diperkecil sedemikian rupa dengan kapasitas yang beribu kali lipat, bisakah hal yang sama dilakukan untuk process industri yang lain ?

Ketika Do’a Tidak Atau Belum Terjawab

Sebagai manusia biasa, kemungkinan kita pernah mengharapkan sesuatu dengan sangat. Kita sudah berdo’a dan berdo’a tetapi tidak kunjung terjawab, sampai suatu titik hampir-hampir kita berputus asa dan menghentikan do’a-do’a kita. Bila Anda dalam posisi ini, jangan keburu berputus asa dahulu. Ada setidaknya 10 sebab mengapa do’a kita  tidak atau belum terjawab, salah satunya atau beberapa diantaranya pasti ada yang fit untuk situasi masing-masing kita.
atau beberapa diantaranya pasti ada yang fit untuk situasi masing-masing kita.

Ibrahim Call

Ketika sekitar 4,000 tahun lalu Nabi Ibrahim ‘Alaihi Salam diperintahkan untuk memanggil manusia untuk melaksanakan haji, dia bertanya kepada Allah “Ya Tuhanku, bagaimana saya bisa menyampaikan pesan ini kepada manusia, sedang suaraku tidak akan sampai kepada mereka ?”, dijawab oleh Allah “Panggillah mereka, Kami yang akan menyampaikannya !”. Maka Ibrahim-pun memanggil “Wahai manusia, Tuhanmu telah membangun rumah maka datanglah untuk beribadah kepadaNya”. Di jaman ini, dialog yang diceritakan dalam kitab tafsir Ibnu Katsir tersebut seharusnya dapat menginspirasi berbagai inovasi dan solusi.

Blockchain May Save Life…

Pentingnya data dalam kehidupan adalah karena data bisa menyelamatkan keidupan itu sendiri. Bukan hanya data crucial seperti rekam medis, frequency bencana alam dan sejenisnya – tetapi juga data yang nampaknya jauh dari urusan hidup dan mati seperti data tentang hasil pertanian. Data tentang produksi jagung misalnya, bisa berdampak terhadap hidup dan mati – maka dia harus diurusi dengan seterpercaya mungkin, salah satunya bisa menggunakan blockchain technology.
dengan seterpercaya mungkin, salah satunya bisa menggunakan blockchain technology.

Food, Energy and Water Trilemma

Food, Energy and Water (FEW) adalah tiga pilar kebutuhan dasar manusia yang ketersediaan dan keterjangkauannya (availability and accessibility) menjadi penopang keamanan (security), keadilan (prosperity) dan kesetaraan (equity) suatu negara.  Masalahnya adalah pengadaan ketiganya sekaligus seiring kebutuhan manusia yang terus meningkat sungguh tidak mudah dan bahkan menjadi challenge terbesar peradaban saat ini – karena ketiganya berebut sumber daya yang sama.

DME : One More Step For Independent Energy

Kalau kami  memberi angka, upaya Indonesia Startup Center untuk menghasilkan Energi Baru Terbarukan (EBT) yang bener-bener sustainable,  murah, terdistribusi dan massif itu kini telah mencapai 50%. InsyaAllah separuh langkah lagi, semua keluarga sampai seluruh pelosok negeri tidak lagi perlu kawatir tentang kelangkaan gas melon, dan secara nasional kita tidak lagi kawatir masa depan suram gara-gara minyak akan habis dalam sekitar 10-11 tahun lagi. Begitu hebohkah ? Lets see what we’ve been doing , dan apa yang kira-kira Anda bisa membantu merealisasikannya.
Salah satu bahan bakar baru yang banyak sekali dikembangkan di luar dalam seperampat abad terakhir adalah apa yang disebut Dimethyl Ether atau disingkat DME dengan rumus kimia CH3OCH3. DME ini adalah bahan bakar yang sangat bersih, bebas korosi yang bisa diproduksi dari sumber-sumber alam yang melimpah di sekitar kita yaitu biomassa.

Science and Engineering Startups

Kalau kita mendengar istilah startup, umumnya yang kita bayangkan adalah usaha rintisan yang tumbuh dengan cepat berbasis teknologi informasi. Meskipun ini juga benar, bidang-bidang yang lain tidak kalah menariknya untuk di-startup-kan. Bahkan bidang yang lain ini karena akan memerlukan core competency yang unique, dia tidak akan mudah disaingi – karena entry barrier nya yang akan berat bagi pendatang baru. Secara khusus Indonesia Startup Center tertarik mengembangkan startup yang demikian, dan untuk tahap awal ini challenge-nya kami tawarkan kepada para insinyur kimia dan mesin.

Mata’al lil Muqwiin

Sekitar tujuh abad setelah Al-Qur’an turun, mufassir terbesar yang karyanya jadi rujukan hingga abad ini yaitu Ibnu Katsir (1301-1372) nampak berusaha keras menjelaskan dua buah kata – tentang sesuatu benda yang pada jamannya belum sepenuhnya dikenal wujudnya. Maka ketika dua kata ini muncul dalam Al-Qur’an terjemahan bahasa Indonesia yang terbaru sekalipun, penjelasannya masih belum spesifik karena juga merujuk pada tafsir berabad-abad lalu itu. Dua kata itu adalah Mata’al lil Muqwiin yang diterjemahkan ke Al-Qur’an bahasa Indonesia menjadi bahan yang berguna untuk musafir.

Believing Is Seeing

Hari ini kaum muslimin di seluruh dunia memasuki akhir bulan Ramadhan, bulan yang merupakan kawah candra dimuka untuk mengangkat orang-orang beriman menuju tingkatan berikutnya yaitu menjadi orang-orang bertakwa (QS 2:183). Salah satu tanda bila puasa itu berhasil mengangkat kita menjadi orang bertakwa adalah adanya perubahan paradigma dalam keyakinan (believe) - bila kebanyakan orang harus melihat dahulu baru percaya (seeing is believing) – orang yang bertakwa sebaliknya, believing is seeing – karena dia beriman maka dia bisa melihat yang tidak terlihat oleh orang lain yang tidak beriman. Lantas apa yang dia lihat ?

Nano Farmer – A Vision Sharing

Dunia terancam loss generation in agriculture, bukan hanya di negeri kita tetapi juga di negeri maju seperti Jepang. Pasalnya anak-anak muda kehilangan minat untuk terjun di dunia pertanian, sehingga bertani hanya didominasi oleh orang-orang yang sudah sepuh. Di sisi lain saya melihat minat sejumlah ahli dengan antusiasnya menggarap pertanian ini, karena mereka melihat ada masa depan yang sangat menjanjikan di sektor ini. Salah satunya yang akan ikut merubah sektor ini adalah teknologi nano, maka selamat datang era petani nano !

Disruption Theory

Disruption Theory

Isaac Newton konon pernah berteori '...beri aku tempat di luar bumi untuk berpijak, maka aku akan bisa memindahkan bumi dari tempatnya semula...'. Dia memang tidak bisa membuktikan teorinya ini, tetapi karyanya menjadi dasar dalam perhitungan hampir semua peralatan dan mesin penggerak modern - bahkan namanya diabadikan dalam satuan gaya atau force N= Newton. Saya bukan hendak membahas teori fisika yang njlimet ini, tetapi folosofi yang sama untuk gaya dan daya yang dibutuhkan untuk perubahan besar.

Newton yang hendak memindahkan bumi dari tempatnya tersebut, secara teori dapat dilakukan dengan ilustrasi berikut :

 

Bila bisa dibuat tuas pengungkit (lever) yang begitu panjang sehingga bulan bisa dijadikan sebagai ganjal (fulcrum)-nya, bumi di ujung bagian tuas yang pendek dan Newton berdiri di ujung bagian tuas yang panjang - maka dia bisa mengungkit bumi dari tempat dia berdiri. Tetapi tentu ini hanya joke karena tuas tersebut harus begitu panjang sampai menjangkau di luar tata surya kita.

Yang saya ambil dari teori ini adalah filosofi perubahan besar yang bisa dilakukan oleh orang-orang yang kecil seperti kita-kita ini - yang dalam bahasa startup disebut disruption. Perhatikan ilustrasi di atas khususnya formula ke 4 yaitu W = m.a.d.

Kita akan dapat memiliki disruptive power atau daya yang dibutuhkan untuk mampu melakukan perbahan besar (W) bila kita ada massa - sesuatu hasil karya yang berbobot atau berkwalitas (m), ada percepatan penyebarannya atau bahasa sekarang percepatan viral-nya (a), dan ada jangkauan atau cakupan penggunaan atau manfaat yang luas (d).

Nah sekarang formula W=m.a.d atau yang saya sebut Disruption Theory ini bisa diaplikasikan terhadap perbagai perubahan besar yang kita inginkan untuk terjadi. Bisa untuk dunia politik, bisnis, lingkungan, public services, keamanan dunia dlsb.

Di dunia politik misalnya, tahun depan adalah tahun pesta demokrasi yang massive baik legislatif maupun eksekutif, daerah maupun pusat. Semua kecap no 1, semua kandidat merasa dialah yang paling baik. Kita yang dijadikan target pasar para politikus untuk menjajakan barag dagangannya, tidak perlu Baper yang mengganggu silaturahim antar sesama - cukup menilai para kandidat dengan formula W=m.a.d tersebut di atas.

Pertama adalah apakah para kandidat tersebut memiliki track record karya yang berkwalitas di bidang perubahan besar yang dia janjikan, kedua adalah apakah karya tersebut dapat terakselerasi penyebarannya, dan apakah manfaat dari karya tersebut akan dapat dirasakan oleh rakyat secara luas. Kalau perlu masing-masing diberi angka, sehingga pilihan kita tinggal mengalikan antara m, a dan d dari masing-masing kandidat.

Aplikasi formula di dunia usaha bisa banyak kita lihat dari model-model bisnis yang disruptive dalam daswarsa terakhir. Google, Facebook, Whatsup, Twitter dlsb. mengapa mereka begitu dominan merubah peradaban dunia ? yang memang karya mereka berkwalitas (m) - Anda yang sudah menggunakannya , tidak bisa berhenti menggunakannya. Karya mereka menyebar terakselerasi sangat cepat (a) dan manfaatnya-pun memang dirasakan oleh masyarakat di seluruh dunia (d) - well tentu juga termasuk dampat mudharat-nya.

Formula yang sama seharusnya bisa kita gunakan untuk memperbaiki lingkungan kehidupan yang rusak di bumi ini. Tinggal yang dibutuhkan adalah contoh karya yang bener-bener bagus dan efektif mengatasi masalah yang ada (m), kemudian dapat di-viral-kan dengan cepat (a) dan contoh tersebut bisa diaplikasikan  seluas mungkin di seluruh dunia (d).

Bila ini dapat dilakukan, maka teori Isaac Newton tersebut di atas akan bisa dibuktikan. Bukan untuk mengungkit atau memindahkan bumi dari tempatnya semula, tetapi justru untuk mengembalikan bumi ke dalam keseimbangan alam semesta yang semula.

Bahwa manusia kecil ini bisa mengganggu keseimbangan alam semesta, beritanya sudah turun dari Sang Maha Pencipta langsung. Di surat Ar-Rahman ayat 8 Allah berfirman : " Agar kamu jangan merusak keseimbangan itu ". Tetapi tugas untuk menjaga keseimbangan ini-pun diserahkan kepada manusia ini, di ayat selanjutnya Ar-Rahman ayat 9 : " Dan tegakkanlah keseimbangan itu dengan adil dan kamu jangan mengurangi keseimbangan itu".

Maka bila Newton berteori bisa mengungkit atau memindahkan bumi dari tempatnya semula, kita bukan hanya berteori - kita benar-benar berpeluang untuk dapat menjaga bumi agar tetap seimbang di tempatnya semula - di alam semesta yang sangat besar dan terus membesar sejak peristiwa big bang belasan milyar tahun silam. Inipun dikabarkan di Surat
Ar-Rahman ayat 7 : " Dan langit telah ditinggikanNya dan Dia ciptakan keseimbangan ".

Lantas bagaimana manusia makhluk yang sangat kecil ini dapat berperan dalam menegakkan keseimbangan di alam semesta yang amat sangat besar tersebut di atas ? kembali ke formula W=m.a.d tersebut di atas.

Kita harus bisa memiliki karya yang bener-bener bagus - amal saleh yang Dia ridlo atasnya (m), maka Dia pula yang akan 'mem-viral-kan'nya di antara para malaikatNya - bahwa si fulan telah berbuat kebaikan ini dan itu - maka viral-lah karya itu diantara para malaikat (a). Lantas apa 'd'-nya ? kembali ke ilustrasi di atas, 'd' adalah distance - jarak atau tempat berpijak atau sesuatu yang berada pada tempatnya.

Menempatkan sesuatu pada tempatnya ini adalah pengertian adil, itulah sebabnya mengapa tugas menegakkan keseimbangan di alam semesta tersebut hanya bisa dilakukan dengan keadilan (QS 55:9) di atas. Responsible Consumption and Production (SDGs no 12) adalah salah satu contoh kecil dari sikap adil di alam, tetapi inti dari keseimbangan di alam akan tercapai bila manusia berbuat baik atau amal saleh yang kemudian diikuti oleh orang lain berbuat yang baik pula - viral dan dia berlaku adil. InsyaAllah

Salam Revival

Masih di seputar upaya mengatasi kegalauan sejumlah pihak karena turunnya nilai tukar Rupiah terhadap Dollar yang kemudian mentrigger kenaikan suku bunga acuan BI, rentetan berikutnya adalah naiknya suku bunga pinjaman perbankan, melemahnya sektor riil karena menurunnya pasokan modal, hilangnya pekerjaan atau setidaknya tidak bertambahnya lapangan pekerjaan, pendek kata masa depan suram bagi para pencari kerja. Tetapi harus kah ini yang terjadi ? Adakah jalan lain agar siklus 10 tahunan ini tidak berulang?

Green Gold for 9 out of 17 Goals

Seluruh negara-negara di dunia yang bernaung dibawah Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) sepakat untuk mencapai target bersama pada tahun 2030, yaitu apa yang disebut Sustainable Development Goals (SDGs). Dari 17 pencapaian yang menjadi target tersebut , saya melihat setidaknya ada 9 target diantaranya bisa dicapai melalui perantaraan satu tanaman saja. Satu tanaman yang saya sebut emas hijau atau green gold ini adalah kekayaan negeri ini yang terabaikan selama ini, dialah bambu ! Bagaimana bisa ?

Man and Tree

anusia dan pohon itu seperti cermin satu sama lain, apa yang nampak kanan di cermin itulah kiri kita dan nampak kiri itulah kanan kita. Manusia menghirup oksigen untuk pernafasannya, pohon mengeluarkan oksigen dari fotosintesa-nya. Manusia mengeluarkan CO2 ketika bernafas dan beraktifitas, pohon menyerap CO2 untuk fotosintesa-nya. Meskipun yang kanan ada di kiri dan kiri ada di kanan, cermin adalah wajah kita yang sesungguhnya. Bila yang nampak di cermin itu baik - maka baiklah kita, tetapi bila yang di cermin itu buruk - juga buruklah kita.

Carbon and Water Offset

Udara bersih yang kita hirup dan air bersih yang kita minum - adalah dua unsur vital kehidupan yang selama ini kita take it for granted - ujug-ujug ada tinggal diambil. Kenyataannya memang demikian ketika alam masih seimbang, pohon yang memproduksi oksigen dan menyerap CO2 masih lebih dari yang membutuhkannya. Demikian pula masih ada akar-akar pepohonan yang mampu mengelola air lebih dari cukup. Namun kemewahan udara dan air bersih ini kini tidak lagi kita miliki.

Water Crisis in Best Islands of the World

Publikasi terkemuka industri wisata dunia Travel+Leisure bulan lalu menyajikan pilihan para pembacanya untuk pulau-pulau terbaik di dunia. Top three dari 15 pulau terbaik dunia, ketiganya adalah pulau-pulau di Indonesia yang berdampingan satu sama lain yaitu no 1 Jawa, no 2 Bali dan no 3 Lombok. Ini kesempatan Indonesia untuk mempromosikan industri  pariwisatanya secara massif, namun lebih dari itu - ini juga kesempatan bagi kita semua untuk menyadarkan dunia akan isu lingkungan wa bil khusus - masalah ketersediaan air bersih untuk kelangsungan kehidupan kita di bumi ini.

Waqf Mushtarak as an Alternative Financing


Lima tahun lalu - setahun menjelang PEMILU 2014 - kami menulis tentang negeri tanpa hutangtentu kebanyakan yang membaca tulisan tersebut melihatnya hanyalah mimpi belaka. Lima tahun berlalu sudah, kenyataannya memang kita terus menambah hutang - karena tidak ada yang menggubris tulisan kami tersebut ! Tetapi kami tidak menyerah, dengan terus mengkaji, mengembangkan teknologi dan belajar dari negeri yang telah mulai - mimpi itu kini telah berubah menjadi visi.