Senin, 27 Mei 2013
Oleh: Muhaimin Iqbal
Dalam
berbagai tulisan sebelumnya telah banyak saya ulas mengenai kurma,
zaitun, anggur, delima, tin dan berbagai tanaman lain dalam Al-Qur’an.
Tetapi dimana kita bisa belajar langsung tanaman-tanaman ini di habitat
aslinya ? Dimana lagi kalau bukan di tempat-tempat yang juga disebutkan
dalam Al-Qur’an ! Sayangnya negeri-negeri Syam yang secara khusus
disebutkan keberkahannya ini lagi dalam kondisi perang, bisakah kita
belajar bertani dari mereka ? InsyaAlah sangat bisa !
Kamis, 23 Mei 2013
Oleh: Muhaimin Iqbal
Beberapa
bulan lalu saya menawarkan solusi untuk mengatasi dua masalah terbesar
Jakarta yaitu banjir dan kemacetan. Solusi dengan konsep ta’awun atau tolong menolong itu salah satunya bener-bener mulai kita tindak lanjuti dengan serius. Project berbasis
teknologi mobile untuk berbagi telah kami kembangkan dan kini siap di
uji-coba-kan. Teknologinya sendiri mungkin sederhana, tetapi bila dengan
perantaraan teknologi ini masyarakat Jakarta menjadi gemar berbagi –
maka itulah solusi yang sesungguhnya bagi problem-problem yang selama
ini belum teratasi.
Selasa, 21 Mei 2013
Oleh: Muhaimin Iqbal
Waktu krisis kedelai melanda negeri ini hampir sepuluh bulan lalu, saya ‘Bermimpi’ Pak Kyai diundang hadir di sidang kabinet untuk ikut mengatasinya.
Maka ketika hari ini harian Kompas (21/05/13) mengangkat sebagai berita
utamanya jurang pemisah antara si kaya dan si miskin yang semakin lebar
di era reformasi yang sudah berjalan 15 tahun terakhir, saya kembali
‘bermimpi’ Pak Kyai diundang di sidang kabinet untuk membantu
menyelesaikan masalah bangsa ini. Mengapa perlu Pak Kyai ?
Senin, 20 Mei 2013
Oleh: Muhaimin Iqbal
Sudah
lebih dari satu dasawarsa ini para petani orange di Florida Amerika
Serikat tidak lagi bisa mengandalkan produksi orange-nya. Di negara
bagian yang dahulu sempat mendeklarasikan orange juice sebagi minuman resminya (1967) itu, kini tidak banyak lagi orang yang mau minum orange juice asal
negara bagian tersebut. Mengapa ? orange yang seharusnya memiliki rasa
khas manis-asem-segar, tiba-tiba menjadi pahit. Hal ini menghancurkan
industri orange yang dahulunya bernilai US$ 9 Milyar !
Jum'at, 17 Mei 2013
Oleh: Muhaimin Iqbal
Di
antara sekian banyak tanaman yang ada di dunia, ada satu jenis tanaman
yang keberkahannya secara eksplisit disebutkan di Al-Qur’an yaitu pohon
zaitun (QS 24:35). Selama ini kita berasumsi bahwa zaitun ini adalah
tanaman negeri-negeri Arab dan Mediterania – karena
produksi terbesar zaitun dunia memang di Mediterania – yaitu Spanyol
dengan luas tanam sampai 2.33 juta hektar dengan produksi sekitar 6.94
juta ton per tahun. Mungkinkah negeri kita ini menjadi produsen besar
zaitun dunia ?
Rabu, 15 Mei 2013
Oleh: Muhaimin Iqbal
Bila
akhir-akhir ini lauk-pauk khas tempe mulai jarang muncul di meja makan
Anda, jangan salahkan istri Anda untuk ini. Jangan salahkan pemerintah
karena bisa jadi bukan salah mereka juga, tapi amannya salahkanlah
Beijing atas kelangkaan dan ketidak terjangkauan tempe ini. Salahkan
Beijing yang telah menyedot sekitar 60% kedelai dari pasar dunia, untuk
konsumsi rakyat dan ternak mereka.
Selasa, 14 Mei 2013
Oleh: Muhaimin Iqbal
Hampir
dua puluh tahun lalu negeri ini punya proyek besar untuk memberi makan
bagi penduduknya yang terus bertambah banyak. Proyek itu bernama Proyek
Lahan Gambut (PLG) Sejuta Hektar di Kabupaten Kapuas Kalimantan Tengah.
Alih-alih memberi solusi pangan bagi rakyat negeri ini, kini di sekitar
proyek tersebut rakyat yang dahulunya makmur sekarang malah menjadi
miskin karena rusaknya lingkungan setempat.
Senin, 13 Mei 2013
Oleh: Muhaimin Iqbal
Sudah lebih dari seperempat abad fenomena ‘Pak Ogah’ exist di jalan-jalan yang tidak dijaga oleh Polisi. Tikungan sempit, u-turn,
jalur sempit untuk satu mobil, jalan rusak dan sejenisnya menjadi pasar
bagi jasa informal yang kemudian secara umum kita mengenalnya sebagai
‘Pak Ogah’ ini. Sebagaimana ‘penjual jasa’ , mereka ada yang sukses dan
ada pula yang tidak. Karena hampir setiap hari ketemu mereka ini di
perjalanan dari dan ke rumah saya di Cibubur, saya bisa ‘mengamati’
siapa ‘Pak Ogah’ yang sukses dan siapa yang tidak – bagus untuk
pembelajaran entrepreneurship bagi kita semua.
Jum"at, 10 Mei 2013
Oleh: Muhaimin Iqbal
Ketahanan
pangan kita sungguh semakin mengkawatirkan, impor terbesar bahan pangan
kita adalah untuk komoditi pertanian yang belum bisa kita produksi
sendiri. Meskipun tonase impor gandum ‘hanya’ naik sekitar 58% selama
sepuluh tahun terakhir, nilainya dalam Dollar melonjak lebih dari 300%.
Tidak cukup-kah ilmu dan ketrampilan penduduk negeri ini untuk mengatasi
masalah yang sangat fundamental ini ? Mestinya cukup, hanya karena
belum mendasarinya dengan petunjuk – maka ilmu dan ketrampilan tersebut
menjadi kurang efektif.
Rabu, 8 Mei 2013
Oleh: Muhaimin Iqbal
Tahun
lalu impor bahan pangan dari empat komoditi utama kita saja mencapai
11.7 juta ton dengan total nilai sekitar US$ 4.9 Milyar. Terbesarnya
adalah gandum (6.3 juta ton, US$ 2,3 milyar) diikuti kedelai (1,9 juta
ton, US$ 1.2 milyar), jagung (1.7 juta ton, US$ 0.5 milyar) dan beras
(1.8 juta ton, US$ 0.9 milyar). Pertanyaannya adalah pantaskah negeri
yang paling kaya potensi sumber biomass dan biodiversity ini terus mengimpor bahan pangannya ? Apa yang bisa kita lakukan secara konkrit ?
Senin, 6 Mei 2013
Oleh: Muhaimin Iqbal
Majalah ekonomi terkemuka dunia yang berbasis di London – The Economist –
pekan lalu mengungkap fakta yang mengejutkan. Bahwa di seluruh dunia
ada sekitar 300 juta pemuda usia 15-24 tahun atau mewakili sekitar 25 %
pemuda dunia di rentang usia tersebut yang kini dalam status menganggur
total. Mereka tidak bekerja, tidak sekolah dan tidak sedang menjalani
pelatihan sehingga disebut NEET singkatan dari Not in Employment, Education or Training. Bagaimana kita bisa mencegah atau mengobati generasi pemuda yang berpenyakit NEET ini ?
Jum'at, 3 Mei 2013
Oleh: Muhaimin Iqbal
Di antara negara-negara yang melakukan persiapan yang luar biasa dalam menghadapi ASEAN Economic Community (AEC),
Thailand adalah salah satunya. Tiga kementrian sekaligus ditugasi untuk
menyiapkan rakyat Thailand untuk siap hidup di era ASEAN. Hal yang
sederhana tetapi vital dilakukan oleh menteri pendidikan mereka
misalnya, mereka menyiapkan rakyat Thailand untuk siap berbahasa Inggris
– karena bahasa itulah yang akan dipakai secara umum di era ASEAN
nantinya. Lantas apa yang kita lakukan ?
Kamis, 2 Mei 2013
Oleh: Muhaimin Iqbal
Indahnya
ilmu itu adalah bila dia dibagi, dia tidak berkurang tetapi malah
bertambah. Itulah yang terjadi di situs ini, awalnya saya menulis
sedikit tentang kebun. Kemudian para pembaca situs ini yang tahu lebih
banyak menambahinya dengan ilmu-ilmu mereka. Ada yang menambahinya dari
sisi perkebunan, science dan juga banyak yang menambahinya dengan Al-Qur’an. Maka pools of knowledge yang menggelinding seperti bola salju itu insyaAllah cukup untuk membuat grand design sebuah kebun yang tidak biasa, yaitu kebun yang berbasis Al-Qur’an. Apa isinya ?
Rabu, 1 Mei 2013
Oleh: Muhaimin Iqbal
Kita
mungkin memang lagi hidup di jaman yang serba tidak enak. Harga bahan
pangan terus naik, harga bahan bakar terus melambung, ke-aneka ragaman
hayati terus berkurang, hujan menimbulkan banjir, kemarau menimbulkan
kelangkaan air dan pendek kata masih ada segudang keluhan lainnya.
Tetapi ‘alhamdulillah ‘ala kulli haal, mestinya masih tidak
kurang banyaknya yang bisa kita syukuri. Bagaimana caranya ?, salah
satunya dengan ‘memahami’ apa yang sedang terjadi – contohnya pada harga
BBM.
Selasa, 30 April 2013
Oleh: Muhaimin Iqbal
Di
tengah kegersangan Marocco ada hutan tanaman pangan (food forest) yang
konon telah berusia 2000 tahun dan hingga kini masih lestari dan terus
menghidupi sekitar 800-an penghuninya. Di padang pasir California ada
suatu daerah desert resort yang disebut Palm Springs - dahulunya adalah reservation bagi suku Indian Cahuilla
yang telah hidup di daerah tersebut selama 500 tahun. Di Jonggol ada
sejengkal lahan yang kami jadikan ajang untuk belajar merekonstruksi ecosystem. Apa hubungan ketiganya ?