Nasrettin Hoca

Rabu, 11 Februari 2015
Oleh: Muhaimin Iqbal 

Dalam suatu kunjungan ke Panorama – Musium Al-Fatih – Turki , saya menyempatkan mampir di toko buku yang ada di dalam bangunan museum tersebut. Sayangnya semua buku berbahasa Turki kecuali satu yang berbahasa Inggris, yaitu buku berjudul Nasrettin Hoca (dibaca Ho-dja yang artinya guru) - Hoca ini adalah tokoh humor dan satire di Turki sejak abad ke 13. Cerita-cerita tentang Hoca yang penuh anecdote – rupanya merupakan imaginasi kolektif bangsa Turki untuk mengatasi masalah hidup yang berat dan kompleks dengan cara mentertawakannya.


Nilai Dan Harga Protein

Sabtu, 7 Februari 2015
Oleh: Muhaimin Iqbal

Dalam dunia diet kita sering mendengar istilah kurangi lemak/minyak, kurangi karbohidrat, kurangi gula – lantas kalau semua sumber energi dikurangi, dari mana sumber energi untuk aktivitas kita ? apa ada yang perlu ditambah ? Itulah protein ! Selain bertindak sebagai sumber energi, protein berfungsi untuk pertumbuhan dan perbaikan sel-sel yang rusak. Kesadaran akan kebutuhan protein ini sedang bangkit di seluruh dunia, di Indonesia saja diperkirakan nilai kebutuhan tambahan protein ini akan bisa mencapai sekitar Rp 72 trilyun per tahun dalam dua tahun mendatang. Tertarik untuk terlibat ?

Big Data Di Belantara Informasi

Selasa, 3 Februari 2015
Oleh: Muhaimin Iqbal

Dalam industri keuangan yang saya tekuni hingga sewindu lalu, sukses penjualan biasanya diperoleh melalui presentasi face to face untuk meyakinkan klien atau calon klien dari satu kantor atau tempat pertemuan ke tempat pertemuan lainnya.  Sewindu terakhir saya sudah tidak lagi perlu melakukan presentasi untuk bisa melakukan penjualan apa saja baik yang sifatnya produk maupun yang sifatnya ide. Melalui blog atau situs seperti Gerai Dinar ini, saya bisa membangun basis klien – yang tidak kalah dengan yang dahulu biasa saya lakukan secara face to face. Tidak lama lagi insyaAllah akan ada cara yang bahkan lebih efektif lagi dari dua cara tersebut, salah satunya dengan teknologi Big Data !

Currency War : Belanda Tidak Lagi Jauh

Sabtu, 31 Januari 2015
Oleh: Muhaimin Iqbal
 
Beberapa tahun lalu saya sering menulis tentang currency war, tetapi saat itu perang mata uang itu masih terasa jauh karena pemain-pemainnya bukan di sekitar kita. Saat itu yang berperang umumnya adalah Dollar Amerika, Yen, Yuan, Euro, Ruble dlsb. yang rata-rata negeri yang jauh dari kita. Hari-hari ini perang ini menjadi semakin dekat karena negeri jiran kita – Singapore – yang selama ini mata uangnya paling kuat, ikut-ikutan membuat kebijakan monetary easing yang menurunkan daya beli uangnya.

Manusia Standar

Kamis, 29 Januari 2015
Oleh: Muhaimin Iqbal
 
Dalam dunia industri kita mengenal adanya standar industri, misalnya di Indonesia dikenal Standar Nasional Indonesia (SNI). Dari produk alam seperti air  minum dan madu, sampai produk buatan seperti mur dan baut – semua ada standarnya. Bisa dibayangkan bila pembuat mur tidak membuatnya sesuai standar, maka mur tersebut tidak akan cocok dengan baut yang dibuat sesuai standar. Sesungguhnya ada standar yang lebih baik di seluruh bidang kehidupan kita, bila kita bisa penuhi standar terbaik tersebut – maka insyaAllah kita juga akan bisa cocok dengan kehidupan yang terbaik itu.

Auxology

Senin, 26 Januari 2015
Oleh: Muhaimin Iqbal
 
Dalam suatu arisan keluarga besar yang komplit, saya dikejutkan oleh kehadiran sejumlah ponakan laki-laki saya yang sangat tinggi-tinggi – di sekitar 185  cm-an. Ini mengejutkan karena data terakhir orang Indonesia menurut situsnya www.averageheight.co tinggi kita rata-rata hanya 158 cm atau 14 cm lebih rendah dari rata-rata tinggi laki-laki di seluruh dunia yang berada pada angka 172 cm. Menurut situs tersebut orang Indonesia memang yang paling pendek, sedangkan yang paling tinggi adalah orang Belanda yang mencapai rata-rata 183.8 cm. Tetapi fakta ini mestinya bisa diperbaiki hanya dalam satu generasi saja, bagaimana caranya ?

Matematika Protein

Kamis, 22 Januari 2015
Oleh: Muhaimin Iqbal

Ada hikmah besar dibalik ketertinggalan rata-rata penduduk Indonesia dalam mengkonsumsi daging – yang menurut FAO hanya mencapai 12.9 kg/th/kapita sementara rata-rata penduduk dunia mengkonsumsi 41.9 kg/th/kapita. Dalam pergeseran fokus sumber protein dari hewani ke nabati, rata-rata kita akan jauh lebih siap ketimbang penduduk-penduduk negeri lain. Kita sudah terbiasa lebih banyak mengkonsumsi protein nabati ketimbang hewani – sementara penduduk-penduduk negeri lain masih harus belajar !