Problema Myopia…

 Senin, 16 September 2013
Oleh: Muhaimin Iqbal
Sebuah masalah besar sekaligus peluang besar pagi ini muncul dalam iklan PT. Pertamina (Persero) di sejumlah media masa. Iklan tersebut adalah pencarian +/- 3.3 juta KL/tahun bahan bakar biodiesel untuk menekan volume BBM impor. Iklan ini merupakan symptom dari masalah besar karena mengindikasikan betapa tidak siapnya negeri ini memenuhi kebutuhan energi rakyatnya. Di sisi lain problem bahan bakar ini juga menjadi peluang besar bagi para pihak yang siap menjawab tantangan kebutuhan energi untuk negeri dengan sekitar 250 juta penduduk ini.

Indonesia Tanpa Kedelai ?

 Kamis, 12 September 2013
Oleh: Muhaimin Iqbal
Sampai kemarin di beberapa daerah, perajin tahu tempe masih mogok produksi. Akibatnya para tukang gorengan juga terpaksa berhenti berjualan, menu-menu utama di warung-warung Tegal-pun ikut absen. Demikian pula tukang ketoprak, rujak cingur dan sejumlah makanan tradisional lainnya. Sebuah ecosystem perekonomian terganggu di salah satu mata rantainya yaitu kedelai, padahal kemungkinan kedelai memang bisa hilang dari Indonesia atau setidaknya tidak terjangkau bila tidak segera dicarikan solusinya.

A Roadmap To BTWG…

Selasa, 10 September 2013
Oleh: Muhaimin Iqbal
Sejak menulis Visi Untuk Negeri : Baldatun Thayyibah , pertanyaan yang terus datang dan menghantui adalah bagaimana mewujudkannya. Maka hari-hari ini team kami mengadakan perjalanan Wikitani Tour de Jawa, untuk memetakan kira-kira seberapa jauh kondisi kita kini dengan visi tersebut. Hasilnya mengejutkan, ternyata ada daerah yang sudah sangat dekat berjalan ke arah sana ! Siapa mereka ?

Bayar Umroh dengan Dinar

Rabu, 18 September 2013
Oleh: Gerai Dinar Malang



عَن أَبِي هُرَيْرَةَ ، أَنّ رَسُولَ اللَّهِ صلى الله عليه وسلم قَالَ : الْعُمْرَةُ إِلَى الْعُمْرَةِ كَفَّارَةٌ لِمَا بَيْنَهُمَا ، وَالْحَجُّ الْمَبْرُورُ لَيْسَ لَهُ جَزَاءٌ إِلاَّ الْجَنَّةَ (مُتَّفَقٌ عَلَيْهِ)

Diriwayatkan dari Abu Hurairah bahwa Rasulullah bersabda, “Satu umroh ke umroh berikutnya merupakan penghapus dosa yang dilakukan antara kedua umroh tersebut, dan haji yang mabrur tidak ada balasannya selain surga.” (Muttafaq Alaihi.)



 “Jamaah haji dan umrah adalah utusan Allah, apabila mereka berdo’a, Allah akan mengabulkannya, dan apabila mereka beristighfar/minta ampun Allah akan mengampuninya.”(HR.an-Nasaai, Ibnu Majah, Ibnu Hibban dan Ibnu Khuzaimah dalam kitab shahih mereka berdua.)



Gerai Dinar Malang (GDM) bekerja sama dengan An-Nahl Umroh Service menyelenggarakan Umroh dengan dinar. Bila mendaftar di kami, Bapak/Ibu/Saudara calon jama’ah Umroh berhak atas kurs Dinar => Rupiah sebesar Harga Beli Plus 1%. Contoh:



Update harga dinar Rabu, 18 September 2013 06:30:
Jual: Rp. 2,125,214
Beli: Rp. 2,040,205

Maka kurs Dinar => Rupiah adalah Harga Beli + 1% = Rp. 2.061.458



Segera hubungi Umi Rohimah 081553933854 (WA), 081945792757, PIN BB. 28C9214F, Email: geraidinarmlg@gmail.com; YM: umirohimah;
fb: Gerai Dinar Malang; Twitter: @GDMalang; GoogleTalk: Gerai Dinar Malang.


Ekonomi ‘Iki Piye’ II…

Sabtu, 7 September 2013
Oleh: Muhaimin Iqbal
Saya bersama team lagi dalam perjalanan Wikitani Tour de Jawa ketika dikejutkan oleh dua berita – yang bagi rakyat kebanyakan hanya bisa saling bertanya ‘iki piye’ (bagaimana ini ?). Pertama adalah berita tentang masuknya pemodal besar China dan Malaysia untuk menggarap lebih dari 1 juta hektar sawah di Indonesia, yang kedua adalah akan diluncurkannya mobil murah dari salah satu ATPM minggu depan.

Dari Politics Ke Biopolitics…

Kamis, 5 September 2013
Oleh: Muhaimin Iqbal
Ketika kita masih di penghujung abad 20 lalu, banyak sekali buku-buku futuristic tentang abad 21 untuk berbagai bidang.  Kini ‘intipan-intipan’ dari masa lalu itu sebagian terbukti benar, sebagian besarnya juga tidak sepenuhnya benar. Salah satunya yang menurut saya relevan untuk masa kini, khususnya kita di Indonesia yang akan merayakan (lagi) pesta demokrasi kurang dari setahun mendatang – adalah tentang apa yang disebut biopolitics.

Urusan Bahan Pokok…

Rabu, 4 September 2013
Oleh: Muhaimin Iqbal
Di negeri seperti negeri kita, dimana menurut survey McKinsey sekitar separuh penduduknya berdaya beli kurang dari US$ 2 per hari – porsi terbesar dari pendapatan masyarakatnya adalah digunakan untuk memenuhi kebutuhan pokok. Tidak mengherankan bila kemudian di negeri ini siapa yang menguasai bahan-bahan kebutuhan pokok – dialah yang menguasai ekonomi. Tetapi apa sebenarnya bahan-bahan kebutuhan pokok ini ?