Hidup Di Antara Dua ‘Tetapi’…

Oleh: Muhaimin Iqbal
Selasa, 8 Mei 2012

‘Tetapi’ adalah satu kata yang luar biasa, Anda bisa menulis beribu kata untuk mengungkapkan sesuatu yang indah – namun begitu Anda tutup tulisan tersebut dengan kata ‘Tetapi’ – maka artinyapun berubah, keindahan-pun bisa sirna karenanya. Sebaliknya juga terjadi, Anda bisa mengungkapkan seribu kata keburukan, kesedihan dan sejenisnya – namun bila Anda tutup dengan kata ‘Tetapi’, keburukan atau kesedihan tersebut akan berubah menjadi tidak seburuk sebelumnya. Nah, kemampuan untuk menghilangkan kata ‘Tetapi’ yang seharusnya tidak ada atau menghadirkan kata ‘Tetapi’ yang memang seharusnya ada – ternyata akan ikut menentukan kwalitas hidup Anda, maka melatihnya menjadi penting.

Perhatikan contoh aplikasinya di dua kasus berikut.

‘Tetapi’ yang Seharusnya Tidak Ada…

Masyarakat sekarang rata-rata memiliki penghasilan yang semakin tinggi, tetapi kebanyakan merasa semakin tidak cukup.

Mereka memiliki rumah-rumah yang besar, tetapi mereka merasa hidupnya semakin sempit.

Jalan-jalan semakin panjang dibuat, tetapi macet dimana-mana.

Segala jenis makanan dapat mereka beli, tetapi mereka memiliki begitu banyak pantangan untuk memakannya.

Mereka bekerja keras untuk keluarganya, tetapi mereka tidak memiliki waktu untuk memberikan perhatiannya.

Ilmu mereka tinggi, tetapi tidak membuatnya semakin bijak.

Jaringan pertemanan mereka luas, tetapi mereka kehilangan empati.

Nama-nama mereka terkenal, tetapi mereka tidak memiliki jati diri.

Mereka menyekolahkan anaknya tinggi-tinggi, tetapi mereka gagal mempersiapkannya untuk menjadi orang yang beriman dan mandiri.

Mereka berebut menguasai dunia, tetapi mereka tidak berusaha memakmurkannya.

Mereka…………………………………., tetapi…………………………………………(Anda dapat melengkapinya sampai seribu kata bila perlu…)

‘Tetapi’ Yang Seharusnya Ada…

Bumi semakin sempit dengan jumlah penduduk yang terus bertambah, tetapi selalu ada tempat yang cukup untuk semuanya.

Kerusakan Nampak semakin nyata dimana-mana, tetapi masih ada peluang untuk memperbaikinya.

Keamanan dunia terancam oleh arogansi para penguasa, tetapi selalu ada kekuatan penyeimbang yang akan menghentikan langkahnya.

Kapitalisme global mencengkeram ekonomi dunia untuk kepentingannya, tetapi semua ada masanya – cepat atau lambat ketidak adilan akan berakhir.

Masalah demi masalah datang silih berganti, tetapi selalu ada solusi untuk mengatasinya.

Lapangan pekerjaan semakin susah dicari, tetapi selalu ada pekerjaan bagi yang mau bekerja.

Kebutuhan semakin tinggi sedangkan penghasilan tidak naik, tetapi tetap akan cukup bila Anda pandai mengelolanya.


Sekolah untuk anak-anak-pun semakin mahal padahal kwalitas lulusannya semakin tidak bisa diandalkan, tetapisiapa bilang hanya jalur sekolah yang bisa membuat anak kita bisa berprestasi ?.

Penyakit semakin beragam ditengah obat yang semakin mahal dan tidak mempan, tetapi seluruh penyakit tetap ada obatnya – kecuali penyakit mati.

Dan kita semua akan mati, tetapi selagi nyawa dikandung badan – kita masih bisa beramal maksimal untuk bekal nanti.

Nah sekarang Anda lihat, bahkan hal yang bisa memutus segala kebahagiaanpun – yaitu kematian, bila anda ungkapkan dengan kata ‘Tetapi’ – dia malah bisa menjadi kebaikan, yaitu menjadi nasihat yang paling efektif untuk kita bisa beramal maksimal selagi sempat.

Jadi pilihan kata ‘Tetapi’ itu ada di kita, kita bisa gunakan untuk menghapus segala kebaikan, kegembiraan dan sejenisnya. Atau kita bisa gunakan untuk menghibur kesedihan kita, mengurangi keburukan kita atau mempersiapkan diri kita untuk kehidupan yang abadai kelak – dimana kata ‘Tetapi’ tidak lagi relevan. Wa Allahu A’lam.

Entrepreneurship : Antara Wortel, Telur Atau Kopi…

Oleh: Muhaimin Iqbal
Senin, 7 Mei 2012

Dalam setiap kali pelatihan, seminar, coaching maupun mentoring para (calon ) entrepreneur saya nyaris hafal pertanyaan-pertanyaan yang hampir selalu muncul. Yang paling sering adalah “…saya sudah sekian kali mecoba, tetapi gagal lagi dan gagal lagi…”.  Yang sering muncul juga adalah “…Saya sudah mencoba, tetapi masalah ini muncul, masalah itu muncul….bahkan masalah demi masalah bergatian muncul…”. Selain jawaban yang sifatnya teknis, jawaban kiasan yang saya ambil dari cerita tentang Wortel, Telur dan Kopi biasanya  juga tidak kalah efektifnya.

The Next Big Trends : Siapa Yang Akan Ikut Mengubah Dunia…?

Oleh: Muhaimin Iqbal
Rabu, 2 Mei 2012

Tiga dekade lalu ketika sumber berita utama masih berupa koran, penulis kondang John Naisbitt menulis buku yang legendaris Megatrends. Buku ini kemudian diterbitkan di 57 negara dan terjual sekitar 14 juta copy. Tetapi bagaimana John Naisbitt bisa membuat prediksinya yang begitu memukau dunia dengan hanya membaca koran ?. Ternyata bukan hanya sekedar membaca koran, John Naisbitt membuat prediksinya dengan cara yang lebih ‘primitif’ lagi yaitu dengan mengukur panjang kolom di masing-masing subject yang diamatinya !.

Peluang Di Industri Kreatif…

Oleh: Muhaimin Iqbal
Rabu, 2 Mei 2012

Dalam rangka menyiapkan GeDi.TV yang lebih serius, kami membutuhkan mitra-mitra kreatif baik yang sudah professional maupun yang masih amatiran untuk memproduksi acara-acara televisi yang akan kami tampilkan di GeDi.TV.  Dibutuhkan production house berupa perusahaan atau individu yang mampu dengan sangat baik ‘menterjemahkan’ tulisan-tulisan yang paling banyak dibaca di situs ini kedalam film pendek, monolog , dialog atau program lainnya yang menarik.

Bioeconomy : Peluang Bagi Umat Di Negeri Katulistiwa…

Oleh: Muhaimin Iqbal
Selasa, 1 Mei 2012

Ketika di pesantren dahulu Pak Kyai mengajari kami untuk menghafal surat Al-Waqi’ah agar tidak jatuh miskin, kami mengira bahwa hanya dengan menghafalnya kita akan bisa menjadi kaya. Tentu saja ini juga mungkin bila Allah menghendaki, tetapi lebih dari itu surat Al-Waqi’ah ternyata memang bisa bener-bener menjadi sumber kekayaan suatu bangsa bila bangsa ini mampu memahami dan menggali maknanya sampai ke tingkat aplikasinya di berbagai aspek kehidupan. Konsep baru economy yang mulai banyak dibicarakan di dunia barat sejak beberapa tahun terakhir seperti Bioeconomy misalnya, sebenarnya hanya salah satu saja contoh dari aplikasi ayat-ayat tentang tanaman, air dan api di surat tersebut.

Kafilah-Kafilah Perdagangan Di Era Digital…

Oleh: Muhaimin Iqbal
Senin, 30 April 2012

Kita sering mendengar istilah kafilah perdagangan ini ketika kita belajar sejarah Islam. Ketika kita belajar Sirah Nabawiyah, bagaimana sejak kecil dan remaja Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam sudah akrab terlibat langsung dalam kafilah-kafilah perdagangan antar kota atau bahkan antar negara. Ketika kita belajar sirah para sahabat seperti Abdurrahman bin ‘Auf misalnya, yang pernah menyedekahkan seluruh barang bawaan kafilah perdagangannya dari negeri Syam yang memenuhi kota Madinah dengan 700 untanya.

There Is No Bad Potato Salad…

Oleh: Muhaimin Iqbal
Kamis, 26 April 2012

Seorang juru masak terkenal dan penulis beberapa buku masakan Laurie Colwin, dalam salah satu resep salad kentang (Potato Salad) mengungkapkan there is no such thing as bad potato salad – tidak ada itu yang namanya salad kentang yang buruk.  Asal kentang tersebut  dimasak sampai matang, pastilah rasanya enak – karena bahannya memang enak. Pelajaran dari memasak kentang ini ternyata  mirip dengan proses seorang menjadi entrepreneur, tidak ada entrepreneur yang buruk – yang ada hanyalah (calon) entrepreneur yang belum matang !.

Pengemis dan Pengamen Sebagai Cermin : Dimana UUD 45 Sekarang…?

Oleh: Muhaimin Iqbal
Selasa, 24 April 2012

Hari ini saya membaca tulisan surat pembaca di Kompas yang menceritakan keprihatinannya melihat turis asing ketakutan di Bandung karena ulah para pengemis. Bagi kita ini mungkin biasa, di angkot ada pengamen dengan wajah beringas dan memaksa. Di warung-warung tenda yang berusaha memutar ekonomi rakyat, pengamen dan pengemis silih berganti mengganggu pengunjung. Di lampu-lampu merah pun demikian dan bahkan juga datang ke rumah-rumah penduduk untuk komplek perumahan yang tidak terjaga. Masalahnya adalah apakah kita hanya bisa menyalahkan mereka ?.

Melawan Janji Setan Dengan Kerja Keras dan Istigfar…

Oleh: Muhaimin Iqbal
Senin, 23 April 2012

Intergovernmental Panel on Climate Control (IPCC) lima tahun lalu (2007) memprediksi bahwa  suhu permukaan bumi akan naik minimal 1.1  dan maksimal 6.4  derajat Celcius pada abad ini. Masih menurut institusi ini global warming akan berdampak pada semakin banyaknya banjir karena permukaan air laut yang naik, berkurangnya supply air bersih, meningkatnya malnutrition, memburuknya tingkat kesehatan sampai juga meurunkan kemampuan berproduksi dari bangsa-bangsa di dunia.

‘Miracle Fruit’ : Agar Semua Terasa Manis Dalam Hidup…

Oleh: Muhaimin Iqbal
Jum'at, 20 April 2012

Ada sekitar seratusan tanaman yang disebut dalam Al-Qur’an dan Al –Hadits yang memiliki khasiat penyembuhan. Sebagian dari tanaman ini sudah mulai kami dokumentasikan di www.shipha.com/indo untuk memudahkan pencarian berdasarkan penyakit, berdasarkan jenis tanaman dlsb. Salah satu buah yang berkhasiat sebagai obat tersebut adalah lemon, atau atrujjah atau Citrus medica L. Rasa lemon yang dianggap enak di Arab karena mereka sudah terbiasa, bagi yang tidak biasa memakannya langsung akan terasa sangat asam – itulah sebabnya dalam ungkapan Inggris untuk menggambarkan ke-masaman hidup orang mengungkapkannya dengan “when life gives you lemons…”.

Sejarah Bangsa-Bangsa : Dengan Apa Kita Diunggulkan…?

Oleh: Muhaimin Iqbal
Kamis, 19 April 2012

Ketika bangsa Romawi mulai bisa membangun jalan 500 tahun sebelum Masehi, mereka membangun jalan-jalan yang tidak terbayang panjangnya waktu itu. Tidak kurang dari 400,000 km jalan mereka bangun, 80,500 km diantaranya berpaving dan 29 diantaranya kategori highways. Segera mereka menjadi bangsa yang unggul karena pasukannya mampu bergerak cepat demikian pula dengan perputaran perdagangannya.

‘Kuda Hitam’ Ekonomi Bernama Internet...

Oleh: Muhaimin Iqbal
Rabu, 18 April 2012

Pagi ini harian Republika (18/04/2012) dalam Teraju-nya antara lain menyajikan tulisan dengan judul ‘Ramai-Ramai Menggeber Internet’.  Bagi saya yang sangat menarik dari tulisan ini adalah angka-angka yang mereka kutip dari  hasil riset yang dilakukan oleh Deloitte Access Economic. Disitu diungkapkan bahwa tahun lalu dunia internet menyumbang 1.6% atau setara Rp 116 trilyun dari PDB kita, sementara ekspor gas alam cair ‘hanya’ berkontribusi 1.4% dan kelistrikan hanya 0.5%. Inilah yang saya sebut ‘kuda hitam’ ekonomi itu.

Dan Biji Gandum-pun Bisa Sebesar Bawang...

Oleh: Muhaimin Iqbal
Selasa, 17 April 2012

Pikiran-pikiran positif dan optimis itu mewarnai ajaran agama ini, sampai-sampai ketika membahas masalah akhir jaman-pun nuansa positif itu masih bisa dirasakan. Di antaranya adalah perintah untuk  menanam bila di tangan kita masih ada benih pohon ketika rangkaian peristiwa kiamat telah mulai. Juga tidak kalah pentingnya berita bahwa bumi akan dipenuhi dengan keadilan dan kemakmuran sekali lagi sebelum akhir jaman itu bener-bener terjadi.

Buah Ciplukan Sebesar Terong, Mungkinkah...?

Oleh: Muhaimin Iqbal
Ahad, 15 April 2012

Waktu kecil di desa dahulu kami sering berburu buah liar yang tumbuh di tegalan atau sawah. Buah yang paling enak adalah buah ciplukan, tetapi buah ini sangatlah kecil – sehingga kami suka membayangkan alangkah indahnya kalau saja suatu saat ada buah ciplukan yang sebesar terong !. Sekitar 40 tahun kemudian, dalam sebuah perjalanan balik dari Thailand – di pesawat dibagikan  buah ciplukan yang besarnya sekitar 3 kali dari ciplukan liar yang dulu pernah kami makan, rasanya masih seperti yang dahulu tetapi ukurannya jauh lebih besar. Saya langsung membayangkan barangkali inilah perjalanan ciplukan menuju sebesar terong itu,  mungkin !.

Ketika Orang Arab Nenanam Padi Di Afrika…

Oleh: Muhaimin Iqbal
Kamis, 12 April 2012

Sekitar tiga tahun lalu, Direktur Jendral International Rice Research Institute (IRRI) Dr. Robert S. Zeigler dengan antusias terbang ke Arab Saudi menemui para pemimpin negeri itu. Masalah serius yang sedang mereka bicarakan adalah masa depan kecukupan pangan negeri kerajaan tersebut. Sebagai seorang peneliti tanaman yang menekuni bidangnya lebih dari 30 tahun, Dr. Zeigler sangat berharap negeri kaya minyak tersebut bersedia menggelontorkan uangnya untuk penelitian tanaman pangan – yang diharapkan bisa menghasilkan terobosan dalam hal kecukupan bangan bagi seluruh penduduk bumi.

Biaya Kesehatan Yang (Bisa) Membawa Kebangkrutan…

Oleh: Muhaimin Iqbal
Rabu, 11 April 2012

Ada dialog menarik di depan kasir sebuah rumah sakit kecil di Jawa Timur, ketika 16 tahun lalu saya membayar biaya operasi penggantian tulang pinggul ibu saya yang retak. Begitu mahalnya harga sebuah tulang pinggul palsu Made in Germany ini, sehingga untuk menghitung uangnya yang harus dibayar tunai perlu waktu cukup lama. Sampai-sampai orang yang antri di belakang saya bertanya ke saya kangge mbayar sak monten niku kedah dodolan nopo sampeyan…?(untuk membayar sejumlah itu Anda harus menjual apa ?).

Mesin Inovasi dan Solusi Bernama Galau…

Oleh: Muhaimin Iqbal
Selasa, 10 April 2012

Sekitar 10 tahun lalu badan kesehatan dunia WHO mengungkapkan bahwa satu dari setiap empat orang pernah mengalami gangguna kejiwaan dalam hidupnya. Saya terus terang tidak tahu data perkembangannya setelah itu, tetapi dugaan saya sendiri porsi orang yang terkena gangguan ini kemungkinan besarnya tidak berkurang. Beribu penyebab bisa membuat orang terganggu kejiwaannya, oleh karenanya kita perlu mengenal gejala awalnya supaya tidak menjadi korban satu dari empat orang tersebut.

Business Plan A La Pak Kyai…

Oleh: Muhaimin Iqbal
Senin, 9 April 2012

Apresiasi saya pada pesantren adalah karena pandainya para Kyai membekali  santrinya dengan pelajaran yang berguna seumur hidup, sebagian bisa saya pahami sejak kecil waktu pelajaran tersebut diberikan – tetapi tidak sedikit yang  baru saya pahami setelah tua begini. Salah satu pelajaran tersebut tiba-tiba begitu berguna ketika beberapa hari lalu saya diundang sebagai pembicara tamu pada pelatihan entrepreneurship di sebuah hotel mewah di Jakarta.

All For One, Or One For All…

Oleh: Muhaimin Iqbal
Kamis, 5 April 2012

Anda mungkin pernah mendengar istilah “all for one, one for all” dari semboyannya The Three Musketeers melalui novel terkenal karya Alexandre Dumas atau melalui filmnya. Istilah ini tiba-tiba muncul dari teman yang anaknya mengalami radang tenggorokan, dan dokter memberinya sejumlah obat. Tidak cukup satu obat, tetapi setidaknya ada tiga jenis obat sekaligus. Pola ini ternyata mirip dengan cara orang di jaman ini mengatasi berbagai persoalan hidupnya.

Jalan Yang Lurus

Oleh: Muhaimin Iqbal
Rabu, 4 April 2012

Dalam 24 jam minimal 17 kali sehari kita minta ditunjuki jalan yang lurus, bahkan bisa lebih dari dua kalinya bila kita juga melanggengkan shalat sunat. Tetapi pernahkan kita berfikir seberapa penting jalan yang lurus ini sehingga begitu banyak perlu kita minta?. Tanpa sadar ternyata begitu banyak jalan bengkok atau jalan melenceng telah kita tempuh sejak kecil, bahkan sampai tua-pun begitu mudah jalan-jalan melenceng membelokkan perjalanan kita.

Korban Atau Pemenang…

Oleh: Muhaimin Iqbal
Senin, 2 April 2012

Tidak peduli siapa diri kita, apa yang kita miliki, dalam strata sosial yang mana kita berada – semua memiliki hal yang sama, yaitu untuk memilih apakah kita mau menjadi korban atau menjadi pemenang. Karena semua memiliki haknya untuk memilih ini,  maka tidak jarang kita mendengar cerita heroik perjuangan hidup rakyat jelata – seperti tukang sampah Jakarta yang menghebohkan karena diberitakan di televisi asing misalnya.
  

Availability, Accessibility & Affordability…

Oleh: Muhaimin Iqbal
Jum'at, 30 Maret 2012

Maraknya demo BBM hari-hari ini sebenarnya baru terfokus pada satu dari tiga masalah serius yang terkait dengan bahan bakar, yaitu pada affordability atau keterjangkauannya. Yang lebih serius perlu dipikirkan dalam jangka panjang sebenarnya bukan hanya masalah affordability ini, tetapi accessibility  dan availability dari bahan bakar itu sendirilah yang tidak kalah pentingnya. Dalam dunia ekonomi, tiga hal ini yaitu availability, accessibility dan affordability adalah masalah sekaligus tantangan dan peluang besar.

Ketika Iblis Lagi Bersantai…


Oleh: Muhaimin Iqbal
Kamis, 29 Maret 2012
Imam Al Baihaqi dalam kitabnya Syu’ab Al Iman menceritakan sebuah hadits bahwa “Jika seorang pemuda beribadah maka Iblis berkata, ‘lihatlah darimana sumber makanannya, kalau ternyata sumber makanannya adalah dari yang haram maka biarkan saja dia beribadah dan tidak usah repot-repot menggodanya karena dia sudah memperingan tugas kalian’”. Iblis tahu bahwa makanan haram akan membuat ibadah seseorang tertolak, jadi mereka tidak perlu lagi cape-cape menggodanya.

Survival Strategy Di Era Harga Minyak Tinggi…

Oleh: Muhaimin Iqbal
Kamis, 22 Maret 2012

Beberapa hari ini hampir seluruh kota besar Indonesia diramaikan oleh berbagai aksi demonstrasi menentang harga minyak yang konon akan segera naik. Terlepas dari apakah upaya menentang kenaikan tersebut akan membuahkan hasil atau tidak, tetapi yang jelas cepat atau lambat masalah energy ini memang harus bijak disikapi. Ada yang perlu disikapi secara nasional, biarlah ini menjadi urusan para pemimpin dan wakil kita untuk memutuskannya – mudah-mudahan mereka memutuskannya dengan hati. Tetapi ada juga yang keputusannya ada di tangan kita, mengapa tidak kita mulai memikirkannya ?.

Era Berakhirnya Pengobatan Modern…

Oleh: Muhaimin Iqbal
Rabu, 21 Maret 2012

Tadi malam saya dikirimi teman dari Malaysia sebuah artikel dari  harian The Star terbitan kemarin (19/03/12) dengan judul  “An End To Modern Medicine ?”.  Tidak main-main berita ini karena memuat peringatan serius dari  Head of WHO pekan sebelumnya tentang  pertumbuhan yang sangat pesat bakteri-bakteri yang antibiotic resistance . Obat-obat modern menjadi tidak lagi  berguna  melawan bakteri-bakteri yang semakin tahan terhadap segala jenis antibiotic ini.

I’m Still Growing…

Oleh: Muhaimin Iqbal
Rabu, 14 Maret 2012

Pada tanggal 29 Mei 1953 Sir Edmund Percival Hillary berhasil mendaki ke puncak gunung tertinggi di dunia Mount Everest (29,000 ft atau sekitar 8,800m), keberhasilan ini di dahului oleh kegagalan berturut-turut dalam dua kali percobaan sebelumnya tahun 1951 dan 1952.  Ketika diminta naik ke podium dalam suatu seminar setelah kegagalan yang kedua tersebut, meskipun ditengah tepuk tangan hadirin yang membahana – Hillay ini tidak kuasa untuk menyampaikan pidatonya. Dengan menunjuk ke gambar Mount Everest yang terpampang besar di hadapan hadirin, Hillary malah menjauh dari podium.

Dare To Be Different…

Oleh: Muhaimin Iqbal
Selasa, 13 Maret 2012
Sekelompok kecil angsa liar terpisah dari rombongan besarnya yang sedang mengadakan perjalanan migrasi antar benua. Mereka berunding apa yang hendak mereka lakukan, untuk melanjutkan sendiri perjalanan tidak kuat – karena diperlukanformasi ‘V’ yang melibatkan sejumlah besar angsa liar untuk mampu  menempuh perjalanan yang sangat jauh. Kemudian dari yang terpisah ini ada yang punya ide “kita turun saja ke tanah pak tani dibawah sana, dia punya bebek yang banyak – kita bisa ikut makan – sambil menunggu rombongan terbang  berikutnya di belakang kita beberapa hari mendatang”.

Cemerlang Di Usia Muda, Why Not…?

Oleh: Muhaimin Iqbal
Selasa, 13 MAret 2012

Sekelompok kecil angsa liar terpisah dari rombongan besarnya yang sedang mengadakan perjalanan migrasi antar benua. Mereka berunding apa yang hendak mereka lakukan, untuk melanjutkan sendiri perjalanan tidak kuat – karena diperlukanformasi ‘V’ yang melibatkan sejumlah besar angsa liar untuk mampu  menempuh perjalanan yang sangat jauh. Kemudian dari yang terpisah ini ada yang punya ide “kita turun saja ke tanah pak tani dibawah sana, dia punya bebek yang banyak – kita bisa ikut makan – sambil menunggu rombongan terbang  berikutnya di belakang kita beberapa hari mendatang”.

Extra Hour For The Extra Ordinary You

Oleh: Muhaimin Iqbal
Kamis, 8 Maret 2012

Setiap hari masing-masing kita mayoritasnya sudah sangat sibuk dengan berbagai kegiatan rutin ini – itu, sehingga waktu terasa tidak pernah cukup. Yang bekerja di kantor berangkat pagi pulang sore atau bahkan malam – seolah tidak ada lagi tersisa waktu selain untuk istirahat. Yang berwirausaha-pun demikian, mereka rata-rata malah memilikijam kerja yang jauh lebih panjang dari para pegawai. Dengan kesibukan yang sudah luar biasa tersebut, bisakah Anda meluangkan waktu 1 jam extra setiap hari ? bila jawaban Anda “Ya”,  sangat mungkin Anda akan menjadi orang yang luar biasa atau extra ordinary  you – seperti yang Anda cita-citakan.

Resources Integrator : Peluang Profesi Baru…

Oleh: Muhaimin Iqbal
Senin, 5 Maret 2012

Setiap pagi di hari kerja saya selalu berusaha membuat satu tulisan di situs ini, pagi ini harusnya saya membuat dua tulisan – satu untuk situs ini dan satu lagi untuk sambutan pelatihan guru-guru Kuttab. Tetapi karena tidak mudah dari sisi waktu maupun ide untuk membuat  dua tulisan sekaligus, maka terpikir oleh saya untuk membuat satu saja tulisan yang bisa dipakai untuk kedua tujuan sekaligus – yaitu sambutan untuk Kuttab sekaligus juga saya muat di situs ini, untuk diambil manfaatnya oleh para pembaca . Dengan menggabung dua pekerjaan sekaligus, saya justru melihat adanya suatu peluang yang bisa menjadi profesi baru yang sangat menarik di era teknologi ini dan di masa mendatang – profesi yang disebut resources integrator.

Urusan Pangan, Urusan Siapa… ?

Oleh: Muhaimin Iqbal
Rabu, 29 Februari 2012

Meskipun masalah pangan adalah kebutuhan primer yang paling mendasar, ternyata perhatian terhadap pangan ini nampaknya tidak dianggap terlalu penting di negeri ini. Saya memperoleh gambaran ini dari pidato wakil ketua KPK  - Bambang Widjojanto – dalam acara deklarasi Majelis Intelektual dan Ulama Muda Indonesia (MIUMI) di Jakarta semalam. Setelah saya cek langsung datanya dari situs resmi Direktorat Jendral Anggaran  - Departemen Keuangan Republik Indonesia, gambarannya memang betul-betul menyedihkan.

(Episod 009) Dinaria : Memimpin Melalui Contoh…

Oleh: Muhaimin Iqbal
28 Februari 2012
Suatu hari Sang Pemimpin kedatangan utusan dari wilayah yang jauh yang tidak puas dengan pemimpin daerah atau gubernur-nya. Utusan-utusan daerah ini mengungkapkan kekesalannya : “Wahai Sang Pemimpin, kami mengadukan nasib kami yang didhalimi oleh gubernur kami. Dia mengambil lahan kami dengan alasan untuk pembangunan, dia tidak membayar kami kecuali dengan uang yang sedikit. Dia menerapkan pajak yang berlebihan kepada kami sehingga pendapatan kami selalu tidak cukup. Dia tidak membangun pasar untuk kami sehingga kami tidak bisa melakukan jual beli secara maksimal. Dia tidak membuat pengairan untuk lahan kami sehingga produktifitas pertanian kami sangat rendah. Dia tidak membuat sekolah-sekolah yang baik dan terjangkau sehingga anak-anak kami tidak terdidik.  Dia tidak menjaga daerah kami sehingga banyak perampokan dan kejahatan di daerah kami…”.


How To Get Above And Beyond Target …?

Oleh: Muhaimin Iqbal
Jum'at, 17 Februari 2012


Pada saat Ibnu Jarir at Tabari sedang berada di Makkah untuk menunaikan ibadah haji, dia melihat seorang lelaki dari Khurasaan berteriak-teriak di jalan : “ Wahai para haji dan penduduk Makkah baik yang hadir maupun yang tidak, saya kehilangan kantong yang berisi 1000 Dinar.  Barang siapa yang bisa mengembalikan ke saya, Allah akan membalasnya dengan kebaikan, menjauhkannya dari api neraka, memberinya rezeki dan kesenangan di hari pembalasan”. 

Gold Rush…

Oleh: Muhaimin Iqbal
Ahad, 12 Februari 2012


Istilah ‘gold rush’  atau perburuan emas awalnya digunakan untuk mengungkapkan demam migrasi besar-besaran pekerja ke daerah-daerah dimana emas banyak ditemukan. Ini terjadi abad 19 di negara-negara Amerika, Kanada, Brazil, Afrika Selatan, Australia dan juga negara-negara lain dengan skala yang berbeda. Demam menyerupai ‘gold rush’ ini kemudian dari waktu ke waktu terjadi kembali, tidak hanya terkait dengan emas saja – tetapi bisa juga untuk bidang-bidang lain yang menimbulkan efek menular dengan cepat.

Petani Tua Dan Pohon Durian-nya…

Oleh: Muhaimin Iqbal
Rabu, 8 Februari 2012

Seorang petani tua dengan susah payah mencangkuli tanah di halaman rumahnya untuk membuat lubang.  Orang-orang yang lewat, sebagian besar hanya untuk basa-basi, tetapi ada yang memang  serius bertanya : “lagi membuat apa pak ?”. Si petani menjawab : “Ini, lagi pingin menanam durian !”. Si penanya menjadi penasaran, bertanya lagi : “Durian kan perlu waktu lama untuk berbuah ?” , petani tua tersebut maklum dengan pertanyaan ini - dalam benaknya dia menebak si penanya pasti mengira bahwa dia menanam durian ini untuk dirinya sendiri - dengan usia yang dimiliki si petani,  dia sadar bawa kecil kemungkinannya dia bisa menikmati buah durian yang dia tanam tersebut.

BeyBus Challenge : Who Want To Be The Boss…?

Oleh: Muhaimin Iqbal
Selasa, 31 Januari 2012

Sekian tahun mengadakan pelatihan kewirausahaan, harus saya akui tidak mudah untuk men-transformasi-kan orang-orang yang biasa bekerja di comfort zone-nya di perusahaan-perusahaan besar atau instansi untuk kemudian terjun ke lapangan memulai segalanya dari nol. Dari diskusi saya dengan mereka-mereka ini, saya simpulkan ada dua yang mengemuka jadi hurdle (rintangan) utama yaitu ketakutan menghadapi risiko dan kendala modal. Sekarang saya akan mencoba pendekatan lain, bagaimana kalau risiko itu di share dan modal saya yang akan mencarikannya – apakah Anda masih takut untuk terjun ?.

Inflasi Terhadap Dinar…?

Oleh: Muhaimin Iqbal
Jum'at, 27 Januari 2012


Harian umum Republika kemarin (Kamis 26/01/2012) memuat tulisan dua pakar ekonomi tentang Promosi Dinar-Dirham. Intinya mengomentari bahwa promosi Dinar-Dirham selama ini dikatakannya sebagai  ‘sangat kontra produktif’,  ‘lebay’ dan ‘kurang mendidik’.  Masalah yang diangkat adalah katanya ada yang mempromosikan Dinar sebagai uang yang ‘tidak mengenal inflasi’ – entah siapa yang dimaksud. Maka melalui tulisan ini saya ingin meluruskan saja, agar penggerak Dinar-Dirham dan para pembaca situs ini  – termasuk dua penulis tersebut - bisa tetap melihatnya dengan jernih, dengan kacamata ingin belajar mencari kebenaran. 

Impact Investing : Peluang Baru Investasi Syariah…

Oleh: Muhaimin Iqbal
Senin, 23 Januari 2012

Setelah kurang lebih empat tahun dunia investasi global diguncang krisis demi krisis, ternyata tidak semuanya berdampak buruk khususnya bagi dunia jangka panjang. Ketika orang mulai menyadari bahwa ternyata tidak ada cara yang mudah untuk bisa memperoleh hasil yang tinggi dengan risiko yang rendah, tidak ada passive income yang bener-bener passive atau bener-bener income (bukan malah expenses), kini mulai ada gelombang investasi baru yang disebut Impact investing.

Harga Emas : Dari Mana dan Akan Kemana…?

Oleh: Muhaimin Iqbal
13 Januari 2012

Dalam dunia usaha, posisi sesaat tidaklah terlalu penting dibandingkan dengan trend-nya. Misalnya Anda punya warung sembako yang tahun 2011 lalu omset-nya Rp 50 juta, Angka ini tidak bisa untuk menjelaskan kinerja Anda apakah baik atau buruk. Angka ini baru berarti sesuatu bila misalnya dibandingkan dengan penjualan tahun sebelumnya. Bila tahun 2010 omset Anda Rp 25 juta, berarti kinerja Anda tahun 2011 meningkat luar biasa 100 %. Sebaliknya bila tahun 2010 omset Anda sudah Rp 100 juta, maka usaha Anda sedang mengalami sunset atau sedang tenggelam di tahun 2011. Maka demikian pulalah dalam melihat perkembangan harga emas.

Hidup Adalah ‘Roller Coaster’ Gratisan…

Oleh: Muhaimin Iqbal
Senin, 2 Januari 2012
Liburan akhir tahun ini saya ada urusan di Jogjakarta, jadi saya sempatkan bernostalgia menikmati kota ini karena tiga tahun lebih masa remaja saya sekolah di sini. Saya sempatkan jalan-jalan di alun-alun utara yang lagi ada sekatenan, luar biasa hiruk pikuknya. Ada beberapa ‘roller coaster’ mini yang nampaknya laris diantri pengunjung, tidak sehebat yang di Dufan-Jakarta tetapi cukup membuat teriakan-teriakan histeris penumpang ‘roller coaster’ mini ini membahana di alun-alun utara Jogja. Dalam hati saya bertanya, kok orang mau ya mengantri dan membayar untuk dibuat ‘stress’ sport jantung memacu adrenalin – padahal untuk stress yang gratis yang bisa datang setiap saat dalam ke-hidupan sehari-hari kita justru lebih sering tidak bisa menikmatinya ?