Qirbah Untuk Lingkungan dan Kesehatan

Jum'at, 31 Juli 2015
Oleh: Muhaimin Iqbal
 
Hari-hari ini masyarakat luas dari berbagai kalangan baru meributkan tentang haramnya BPJS setelah MUI berfatwa. Saya sudah membahasnya di situs ini sejak dua tahun lalu antara lain melalui tulisan “Ketika Yang Haram Diwajibkan” (14/11/2013), dan saya perjelas melalui tulisan “Negeri ½ Syariah” setahun kemudian (04/11/2013). Katakanlah tidak semua orang setuju dengan keharaman BPJS ini misalnya, sebenarnya tetap tidak perlu kontroversi kalau pengelola BPJS berorientasi pasar saja. BPJS bahkan bisa belajar dari usaha-usaha lain yang dikelola secara professional.

Ambil  contohnya para pabrikan mobil, mengapa sekarang banyak sekali mengeluarkan mobil berwarna putih ? sampai-sampai ada asosiasi White Car Owner ? Ya karena pasarnya lagi banyak yang suka mobil berwarna putih.

Mengapa beberapa bank asing, juga perusahaan asuransi asing yang masuk Indonesia banyak yang mau berepot-repot membuka unit syariah ? ya karena pasarnya sebagian besar muslim. Maka mereka berusaha memenuhi kebutuhan pasarnya dengan produk yang sesuai.

Nah ironinya adalah perusahaan yang dipakai pemerintah untuk mewajibkan seluruh warga negera ini menggunakannya, malah tidak peka terhadap kebutuhan akan syar’i-nya produk yang dipaksakan dengan kewajiban menurut Undang-Undang ini.

Katakanlah tidak semua orang setuju dengan fatwa MUI-pun, sebagian yang cukup besarnya kan setuju ? mengikuti cara professional pabrikan mobil tersebut saja – sebagian mobil tetap berwarna merah, hitam dan lain sebagainya  – tetapi mereka mengeluarkan banyak produk berwarna putih bukan ?

Maka menggunakan analogi produsen yang berusaha memnuhi kebutuhan konsumen tersebut saja, saya rasa fatwa MUI sudah tidak lagi perlu diperdebatkan apalagi dikontroversikan. Saya sendiri sudah tidak membahasnya secara teknis karena dalam perbagai penjelasan yang disampaikan pengurus MUI – saya sepenuhnya sependapat – dan memang sesuai dengan dua tulisan saya tersebut di atas.

Teman-teman yang minta saya mengkomentari fatwa MUI  tentang haramnya BPJS dengan pola pengelolaan sekarang, dua tulisan saya tersebut di atas saya rasa sudah cukup. Jadi saya tidak menambah panjang diskusinya - just do it !

Yang saya – dan juga jutaan muslim lainnya tunggu sekarang – adalah kepekaan professional para pengelola BPJS untuk memenuhi kebutuhan masyarakat (yang diwajibkan untuk mengikuti programnya) secara syar’i, agar masyarakat nyaman menggunakan produk-produk mereka dan agar keberkahan mulai menetes di negeri ini. Semoga.

Hikmah dan Teori Escalator Rusak

Kamis, 16 Juli 2015
Oleh: Muhaimin Iqbal
 
Cucu saya yang berusia dua tahun sedang terobsesi benda-benda yang bergerak secara otomatis seperti lift, palang pintu parkir dan elevator. Benda-benda lain dalam benaknya  adalah juga sama dengan benda-benda yang bergerak otomatis tersebut. Pintu geser di rumah dimainkan seolah lift, penggaris dianggapnya palang pintu, dan bahkan ketika melihat tangga rumah saya – itu dianggapnya adalah elevator yang sedang rusak – karena tidak bisa bergerak sendiri. Pikiran orang dewasa seperti kita, sesungguhnya juga tidak jauh berbeda dengan pikiran anak 2 tahun ini !

Huda.id : Informasi dan Petunjuk

Selasa, 7 Juli 2015
Oleh: Muhaimin Iqbal
 
Belum sampai satu bulan berlalu ketika saya menulis “Small Data, Big Solution” dimana didalamnya diungkapan ide untuk membuat search engine berbasis Al-Qur’an, subhanallah walhamdulillah karena kemudahan yang diberikan olehNya semata – team yang bekerja siang malam – kini telah berhasil meng-on-line-kan versi perdananya dari gagasan ini. Meskipun situs pencari berbasis Al-Qur’an yang kami taruh di huda.id ini tentu perlu disempurnakan terus menerus, versi perdananya-pun insyaAllah sudah akan memberi manfaat luas bagi yang memerlukan solusi apapun dari Al-Qur’an.
 

Bu, Kapan Kita Bisa Berbuka ?

Senin, 6 Juli 2015
Oleh: Muhaimin Iqbal
 
Bila produksi pangan dunia terdistribusi merata, maka setiap penduduk dunia saat ini bisa makan sebanyak 2790 kcal/orang/hari atau jauh melebihi kebutuhan kalori rata-rata manusia yang di kisaran 2100 kcal/orang/hari. Kenyataannya hingga kini masih ada 805 juta orang atau 1 dari setiap 9 orang di dunia masih kelaparan, apa yang sebenarnya terjadi ? Untuk kepentingan ekonomi, politik dan dominasi penguasaan dunia – ada segelintir orang yang suka menimbun dan menyalah gunakan kekuasaan atau kemampuannya dalam mengendalikan bahan pangan dunia.

Agar Tidak Seperti Yunani

Jum'at, 3 Juli 2015
Oleh: Muhaimin Iqbal
 
Sepanjang pekan ini dunia dihebohkan dengan gagal bayar hutangnya Yunani yang bisa berdampak kemana-mana. Yunani mungkin memang pantas gagal karena dengan hutang yang sekitar US$ 420 milyar, itu mendekati 173 % dari GDP mereka tahun ini. Indonesia menurut laporan terakhir Bank Indonesia hutangnya ‘baru’ mendekati US$ 300 Milyar (estimasi tepatnya US$ 299,843 juta per April 2015), dan ini ‘hanya’ mendekati 26% dari GDP – jadi peluang kita untuk mengalami seperti mereka cukup jauh. Yang lebih mengkawatirkan bagi saya sebenarnya justru tingkat pertumbuhan hutang itu sendiri.

Fiqih Wasilah : Hunger.Zone

Senin, 29 Juni 2015
Oleh: Muhaimin Iqbal
 
Bila ada satu cabang fiqih yang terlewatkan oleh umat jaman ini, yang oleh karenanya kita terpuruk dalam banyak bidang – maka bisa jadi itu adalah fiqih wasilah. Bahwa perkara yang wajib tidak bisa terlaksana secara sempurna tanpa adanya suatu hal, maka mengadakan hal tersebut menjadi wajib pula hukumnya. Tengok sekarang kewajiban-kewajiban di sekitar kita yang belum terlaksana dengan baik seperti memberi makan bagi 19.4 juta penduduk negeri ini yang masih kelaparan menurut laporan FAO terakhir, pengelolaan kebutuhan dasar seperti kesehatan yang masih mengandung riba yang diwajibkan , masalah TKW dan berbagai contoh kasus-kasus lainnya. Bagaimana masalah-masalah ini diselesaikan dengan fiqih wasilah ?

Sebelum Harga Beras Naik 500%

Jaringan teman-teman lama saya di pusat asuransi dan risk management dunia – Lloyd’s of London, hingga kini masih rajin mengirimi saya update tentang berbagai hal. Yang menarik saya adalah kiriman terakhir dari laporan sejumlah pakar manajemen resiko disana yang diberi judul Food System Shock. Para pakar ini bekerja berdasarkan data statistik utamanya, kemudian memadukannya dengan perkembangan terakhir yang terkait perubahan iklim, geopolitik, dan tentu juga kondisi ekonomi dunia akhir-akhir ini. Dari risk modeling yang mereka buat, mereka sampai berkesimpulan harga beras dunia bisa naik sampai 500% !

Laporan singkat – hanya 28 halaman ini mestinya menjadi rujukan para pengambil keputusan di negeri ini juga. Meskipun mereka para ahli di bidangnya, harus diakui mereka juga sering keliru dalam memperkirakan suatu kejadian resiko. Tetapi juga tidak kalah sering munculnya kejadian yang sangat mirip dengan risk modeling mereka.

Ketika akhir 90-an mereka mengingatkan dunia tentang resiko Genetically Modified Organism (GMO) misalnya, resiko tersebut kini bener-bener menghantui dunia pangan. Demikian pula dengan risk modeling di resko gempa bumi, banjir, perubahan iklim dlsb. banyak yang kemudian terbukti sangat dekat dengan kejadian yang sesungguhnya di kemudian hari.

Nah ringkasan dari laporan yang saya sebutkan di atas, tersaji dalam gambar dibawah.


Food Schock Scenario by Lloyd's of London
 

Harga beras tidak ujug-ujug naik, sejumlah kejadian global saling mempengaruhi satu sama lain. Dampak dari serangkaian kejadian ini harga gandum, jagung dan kedelai diperkirakan bisa naik empat kalinya. Setelah itu baru harga beras yang akan terpukul paling parah – yaitu naik sampai 5 kalinya atau 500 % !

Mengapa ini bisa terjadi ? Kita tahu dua negara berpenduduk paling banyak di dunia yaitu China (1.39 milyar jiwa) dan India (1.26 milyar jiwa) keduanya adalah bangsa pemakan beras. Ketika produksi beras dunia turun sedikit saja – dalam skenario turun 7 % - ditengah jumlah penduduk dunia yang terus bertambah, maka dunia akan berebut beras secara luar biasa. Saat itulah harga beras akan meroket hingga bisa lebih dari 500 %.

Worst case scenario semacam ini tentu bukan bermaksud menakut-nakuti kita, tetapi sebaliknya justru agar kita lebih siap dalam mengantisipasi kemungkinan-kemungkinan terburuk semacam ini. Lantas apa yang bisa kita lakukan ?

Kamis, 25 Juni 2015
Oleh: Muhaimin Iqbal
 
Meskipun masih terus makan beras, ada baiknya kita mulai membiasakan jenis-jenis makanan lain yang utamanya tidak menjadi objek perebutan dunia seperti beras tersebut. Atau kalau toh kita masih sangat suka makan beras dan belum mau makan makanan lainnya, negeri ini harus bener-bener berupaya maksimal untuk memenuhi kebutuhannya sendiri. Sebab kalau kita harus impor, sangat bisa jadi kita akan kalah berebut dengan China dan India tersebut di atas – ketika ada gangguan produksi beras dalam skala global.

Disruptive Business Model

Rabu, 24 juni 2015
Oleh: Muhaimin Iqbal
 
Di dunia di mana teknologi informasi berkembang begitu cepat, yang mengganggu kemapanan suatu usaha sangat bisa jadi bukan lagi pesaing tradisionalnya. Penerbitan-penerbitan global misalnya tidak mati karena bersaing satu sama lain, tetapi mereka berguguran seiring dengan bermunculannya website, e-book dan segala informasi dan ilmu yang bisa digali secara elektronis. Pesaing usaha terbesar di era ini bisa berasal dari arah yang tidak disangka-sangka, karena bisa jadi model bisnis-nya sangat berbeda dengan yang selama ini ada. Dimana peluang terbaik kita ?

Leadership Manual Dari Zulkarnain

Senin, 22 Juni 2015
Oleh: Muhaimin Iqbal
 
Bagi Anda yang ingin menjadi pemimpin di tingkat apapun baik swasta maupun pemerintahan, ada cara yang terbaik membekali diri Anda dengan manual kepemimpinan yang baku – yang berlaku sepanjang jaman. Bila manual ini cocok untuk pemimpin sekaliber Zulkarnain yang menguasai ujung peradaban di barat dan di timur, dengan keragaman masyarakat yang tiada duanya – maka siapapun yang Anda pimpin insyaAllah akan lebih mudah, karena seluas dan sekompleks apapun wilayah kerja Anda insyaAllah tidak lebih luas dan tidak lebih kompleks dari wilayah kepemimpinan Zulkarnain. Maka gunakanlah petunjuk ini sebagi leadership manual terbaik Anda !

Quran Prize : Ramadhan Challenge I

Kamis, 18 Juni 2015
Oleh: Muhaimin Iqbal
 
Alhamdulillah hari ini kita kembali hadir di bulan Ramadhan, bulan dimana kita diwajibkan berpuasa. Bulan Ramadhan adalah juga bulan turunnya Al-Qur’an. Rangkaian ayat-ayat perintah berpuasa ini  berdampingan langsung dengan ayat turunnya Al-Qur’an, mengapa ? apa hikmahnya ? Al-Qur’an adalah huda atau petunjuk bagi orang-orang bertaqwa (QS 2 : 2),  orang yang bertaqwa akan lebih mudah untuk menerima Al-Qur’an sebagai petunjuk - dan taqwa inilah target dari puasa kita. Nah, pernahkan kita lakukan self-assessment terhadap diri kita sendiri, seberapa banyak kita menguasai petunjuk ini ?

Paling tidak dari sisi penguasaan ayat-ayat Al-Qur’an, kami coba buatkan tools yang kami sebut Quran Prize – penghargaan Al-Qur’an bagi orang-orang yang menguasainya. Bentuknya semakin hari-semakin kita sempurnakan – sehingga diharapkan akan semakin bisa memenuhi kebutuhan masing-masing orang.

Pada Quran Prize (www.quranprize.com) Anda dapat mendaftar secara gratis kemudian melakukan self –assessment terhadap penguasaan Al-Quran Anda. Kalau mau Anda juga bisa ikut tes standar kita yang panjangnya 2 jam dan terdiri dari 100 soal yang di-generate secara random dari 30 juz. Dari tes standar inilah Anda akan memperoleh angka Quran Prize Score Anda, sebagai indikator seberapa banyak Anda menguasai Al-Qur'an.

Namun bila tes standar ini terlalu berat dan kurang challenging bila tidak ada sparring partners untuk fastabiqul khairat dalam menguasai Al-Qur’an,  Anda dapat melakukan setting Anda sendiri untuk kelompok di lingkungan Anda masing-masing. Di komunitas Anda misalnya, Anda dapat mengadakan kompetisi Anda sendiri untuk penguasaan Al-Qur’an ini dengan siapa saja yang Anda ajak.

Bagaimana cara melakukannya ? Untuk mudahnya saya beri saja contoh langsung. Misalnya saya akan mengadakan kompetisi penguasaan Al-Qur’an bagi pembaca situs GeraiDinar ini, kompetisinya saya beri nama Ramadhan Challenge yang akan terdiri dari 3 bagian. Ramadhan Challenge I adalah untuk sepuluh hari pertama di bulan Ramadhan 1436 H ini, pemenangnya akan ketahuan setelah kita lalui puasa sepuluh hari pertama. Begitu seterusnya bagian II dan III -nya akan diketahui score terbaiknya di akhir sepuluh hari ke 2 dan akhir Ramadhan.

Maka langkah pertama yang saya lakukan adalah di situs QuranPrize.Com saya klik menu sponsor, kemudian saya mendaftarkan diri untuk mensponsori 1000 orang pembaca situs ini (bisa berapa orang saja dengan minimal 3) yang tertarik untuk ikut kompetisi.

Saya akan diminta membayar US$ 1 untuk masing-masing orang yang saya sponsori – ini adalah untuk dana wakaf ke Yayasan Dana Wakaf Indonesia yang men-develop QuranPrize ini. Dengan dana ini Dana Wakaf Indonesia akan memiliki sumber dana untuk terus mengembangkan berbagai aplikasi Al-Qur’an.

Sementara saya yang mensponsori US$ 1 per orang dapat selama 1 tahun penuh mendorong dan mengappresiasi orang-orang yang ingin terus memperbaiki penguasaannya terhadap Al-Qur’an. Satu kebaikan berbuah kebaikan berikutnya. Anda bisa juga mensponsori 5 orang keluarga Anda untuk saling berpacu menguasai Al-Qur’an misalnya, atau ingin mensponsori 100 orang jama’ah Masjid Anda dst.

Setelah sponsorship saya di-approved oleh admin QuranPrize, maka saya dapat mulai mengelola kompetisi saya sendiri yang saya beri nama Ramadhan Challenge I tersebut di atas. Bagian II dan III-nya insyaAllah  akan saya buat menyusul setelah bagian sebelumnya selesai.

Supaya tidak terlalu berat, kompetisi ini saya set dengan jumlah soal 20 saja, dari 30 Juz di Al-Qur’an dengan total waktu kompetisi 30 menit. System kemudian akan men-generate satu paket soal secara random untuk kompetisi ini.

Anda yang berminat kemudian bisa bergabung untuk mengikuti kompetisi yang saya adakan tersebut. Caranya setelah Anda mendaftar di QuranPrize.Com; klik menu kanan atas yang ada nama Anda, akan muncul menu drop down yang antara lain ada link ke Go Premium.

Kompetisi hanya bisa diikuti oleh anggota premium yang di-approved oleh sponsor – tetapi Anda tidak perlu membayarnya karena keanggotaan premium Anda sudah dibayar oleh sponsor tadi. Anda tinggal search sponsor dan cari sponsor yang bernama GeraiDinar untum Ramadhan Challenge ini.

Setelah di-approved oleh sponsor Anda, menu Anda akan berubah, ada menu Competition di sana. Klik menu Competition ini kemudian pilih kompetisi yang Anda ingin bergabung didalamnya dengan mengklik link detail-nya.

Setelah muncul deskripsi dari kompetisi yang dimaksud, Anda akan melihat orang-orang yang sudah bergabung didalamnya, hanya ditampilkan beberapa yang nilainya terbaik – agar yang lain tidak perlu merasa malu. Setelah Anda klik Join akan muncul menu Start.

Ikuti kemudian kompetisinya dengan menjawab soal-soal yang muncul. Setelah selesai Anda akan dapat melihat score Anda, sekaligus saran-saran untuk perbaikan score Anda kedepan. Bila nilai Anda baik, nama Anda akan menggantikan nama-nama yang muncul sebelumnya di daftar Score terbaik.

Sebelum Anda membuat kompetisi Anda sendiri, ada baiknya Anda coba kompetisi yang telah saya buat – yaitu kompetisi yang bernama Ramadhan Challenge tersebut. Ini kompetisi riil, dan nama Anda akan muncul di hasil kompetisi bila nilai Anda termasuk beberapa yang terbaik.

Apa hadiahnya ? untuk tidak mengurangi keikhlasan Anda dalam meningkatkan penguasaan Al-Qur’an Anda – kompetisi yang saya buat tersebut idak menyebutkan hadiahnya. Tetapi siapa tahu akan ada tambahan THR bagi yang nilainya terbaik, silahkan mencobanya !.

System QuranPrize ini diharapkan bisa menjadi tools untuk assessment ataupun self-assessment yang bersifat massal untuk penguasaan Al-Qur’an masyarakat secara luas. Dan pengguna tidak harus membayar, insyaAllah akan selalu ada orang-orang yang ingin berlomba dalam kebaikan dengan menjadi sponsor US$ 1 per tahun untuk kenggotaan premium Anda. InsyaAllah.

Materi Lengkap Islamic Agriculture

Rabu, 17 Juni 2015
Oleh: Muhaimin Iqbal
 
Setelah dikumpulkan dan ditulis sembilan abad lalu oleh Ibnu Awwam, digunakan dalam bahasa aslinya bahasa Arab selama 7 abad, kemudian diterjemahkan ke bahasa Spanyol dan Perancis hampir dua abad silam – Alhamdulillah Kitab Al-Filaha untuk pertama kalinya kini berhasil diterjemahkan secara lengkap ke dalam bahasa Inggris. Team penterjemah internasional yang disponsori oleh Yayasan Dana Wakaf Indonesia berhasil merampungkan tugasnya dan menyerahkan hasilnya ke kami tepat sehari menjelang Ramadhan 1436 H. Kitab yang dalam bahasa Inggris kita sebut Book On Agriculture itu kini tersedia gratis untuk Anda download !

Agar Yang Gratis Tetap Gratis…


Bayangkan di dalam suatu jaman yang tidak terlalu jauh dari saat ini, untuk menghirup udara bersih orang harus membeli udara dalam kemasan – seperti kita sekarang membeli air kemasan dalam gelas atau botol. Saat itu akan segera tiba bila pencemaran udara terus berlangsung dan system kapitalisme terus mengeksploitasi pasar. Orang-orang seperti kita terpaksa harus bekerja ekstra keras karena untuk bisa bernafas-pun kita harus membayar sebagaimana kita membayar sebotol air yang kita minum. Tetapi kita semua bisa mencegah trend komersialisasi sumber-sumber kehidupan itu, bila kita mau berbuat sekarang.

Satu Solusi Untuk Semua

Jum'at, 12 Juni 2015
Oleh: Muhaimin Iqbal
 
Ketika ada sahabat yang bertanya kepada Siti Aisyah RA tentang Akhlak Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam, dia menjawab : “Akhlak Nabi Shallallahu’Alaihi Wasallam adalah Al-Qur’an”. Dengan Al-Qur’an uswatun hasanah kita itu mengelola keluarga, mengelola negara dengan segala aspeknya dan bahkan juga mengelola  segala urusan umat akhir jaman. Al-Qur’annya masih sama, mengapa seolah aneh bila kita ingin mengelola segala urusan kita dengan petunjuk yang ada di Al-Qur’an ? InsyaAllah hanya perlu pembiasaan saja.

Pertanian Dalam Al-Qur’an (Bagian IV)

Rabu, 10 Juni 2015
Oleh: Muhaimin Iqbal
 
Kalaulah ada sebuah bacaan yang bisa mengguncang gunung dan membuat bumi terbelah, itulah Al-Qur’an  (QS 13:31). Pekerjaan yang amat sangat besar, yang tidak dimungkinkan dengan cara lain – maka dengan Al-Qur’an menjadi mungkin. Inspirasi dari ayat ini bisa menjadi dasar bagi kita untuk melakukan sesuatu yang  sangat besar  yang selama 70 tahun kemerdekaan,  kita belum berhasil mekakukannya dengan baik. Yaitu  tercukupinya tiga kebutuhan dasar berupa makanan , energi dan air (Food, Energy and Water – FEW).

Small Data, Big Solution

Selasa, 9 Juni 2015
Oleh: Muhaimin Iqbal
 
Perkembangan teknologi informasi saat ini sedang berpacu dengan ledakan data yang tumbuh secara eksponensial. Situs-situs besar dunia kini sudah mengelola database dalam ukuran petabytes (1 PB = 1 x 10^15 byte), lalu lintas dunia internet tahun ini akan mencapai satuan zettabytes (1 ZB = 1 x 10^21 byte). Apa yang terjadi bila pertumbuhan teknologi penyimpanan data, akses internet dan segala penunjangnya kalah cepat dengan pertumbuhan data yang tumbuh eksponensial tersebut ? Itulah kiamat dunia IT. Tetapi sebelum itu terjadi, solusinya kemungkinan justru kearah sebaliknya – yaitu kembali ke small data !

Pertanian Dalam Al-Qur’an (Bagian III)

Ahad, 7 Juni 2015
Oleh: Muhaimin Iqbal

Salah satu bukti kebenaran Al-Qur’an itu adalah keakuratan data yang diungkapkannya. Meskipun diturunkan di Makkah dan Madinah yang minim tanaman, Al-Qur’an begitu detil mengungkap tempat-tempat lain yang sangat baik untuk bertani. Ada yang disebut secara spesifik untuk tanaman tertentu misalnya Zaitun, dia tumbuh baik di Gunung  Thursaina (Sinai) – dan secara umum juga di bukit-bukit yang tidak terhalang. Ada yang disebutkan secara umum yaitu disebutkan kriteria-kriterianya saja, bisa negeri mana saja yang memenuhi kriterianya. Dan salah satu yang sebenarnya memenuhi syarat  untuk negeri yang sangat baik untuk bertani itu adalah negeri kita – Indonesia !

Pertanian Dalam Al-Qur’an (Bagian II)

Jum'at, 5 Juni 2015
Oleh: Muhaimin Iqbal
 
Selain tanah, komponen yang sangat vital dalam pertanian adalah tersedianya air. Karena tingkat kepentingannya yang sangat tinggi, maka prasyarat adanya air untuk tumbuhnya pohon ini disebutkan di sejumlah ayat dalam Al-Qur’an – saya menemukan tidak kurang dari 40 ayat ! Tetapi air saja tidak cukup, tanaman juga sangat membutuhkan nitrogen dan mineral. Dari mana nitrogen dan mineral ini ? dan apa yang diajarkan Al-Qur’an tentang sumber-sumber-nya ? Saya akan bahas ini dahulu sembelum kembali membahas air.

Studium Generale On Islamic Agriculture

Rabu, 3 Juni 2015
Oleh: Muhaimin Iqbal

Lebih dari 30 tahun lalu seorang professor di University of Pennsylvania mengejutkan dunia pendidikan barat melalui bukunya, yang antara lain mengungkapkan bahwa sesungguhnya dunia barat banyak sekali belajar tentang pendidikan dari dunia Islam. Professor tersebut adalah Professor George A. Makdisi yang menulis buku The Rise of Colleges – Institutions of Learning in Islam and the West (Edinburg University Press, 1981). Tradisi yang dibawa dari Islam ini mulai dari cara berpakaian para guru besar, cara duduk dan tempat duduknya, konsep pemberian ijazah sampai apa yang sekarang popular dengan sebutan Studium Generale.

Konsep Studium Generale berasal dari abad ke 13 ketika Islam masih berjaya di Andalusia.  Studium Generale adalah tempat dimana para murid atau siapa saja dan dari mana saja bisa bergabung dalam suatu pengajaran subject tertentu. Studium Generale inilah yang di lingkungan pendidikan Kuttab Al-Fatih juga kami hidupkan kembali utamanya di awal tahun ajaran baru.

Lebih dari itu Studium Generale juga menjadi ajang untuk memperkenalkan konsep atau ilmu baru ke masyarakat luas, sehingga ilmu baru tersebut dapat dikritisi, diberi masukan, disempurnakan dan tentu akhirnya untuk disebarluaskan ke masyarakat dan diambil manfaat yang sebesar-besarnya.

Maka karena sejak saya memperkenalkan istilah Islamic Agriculture banyak sekali yang ingin tahu konsep detilnya tentang pertanian Islam ini, cara terbaik untuk menjelaskan secara detil dan sekaligus menjawab pertanyaan-pertanyaan yang muncul adalah melalui sebuah Studium Generale ini.

InsyaAllah menjelang Ramadhan 1436 H ini, tepatnya hari Sabtu 13 Juni 2015 kami akan mengadakan Studium Generale On Islamic Agriculture di Startup Center – Jalan Juanda 43 Depok, mulai pukul 09:00 s/d 12:00.

Sebagaimana penjelasan di atas Studium Generale ini boleh diikuti oleh siapa saja yang berminat, namun karena keterbatasan tempat parkir kendaraan – peminat diharapkan mendaftar lebih dahulu melalui email di kontak situs ini atau melalui ceo@waqf.id. Hanya 100 orang pendaftar pertama yang diperkenankan untuk bergabung.

Secara umum isi dari Stadium Generale ini adalah gabungan dari konsep Islamic Agriculture-nya sendiri dan sekaligus jawaban atas segala pertanyaan yang selama ini diajukan ke kami, oleh karena itu isinya kurang lebih akan sebagai berikut :

1.     Mengapa sampai perlu ada Islamic Agriculture ?
2.     Apa yang dicari dunia pertanian saat ini ?
3.     Nilai-nilai apa yang membedakan Islamic Agriculture dengan pertanian pada umumnya ?
4.     Bagaimana Al-Qur’an berbicara tentang pertanian ?
5.     Bagaimana aplikasinya di lapangan di jaman modern ini ?
6.     Bagaimana masalah-masalah klasik dunia pertanian seperti tanah, air, iklim ditangani ?
7.     Bagaimana pula dengan problema pupuk/kesuburan tanah dan penyakit-penyakit tanaman diatasi ?
8.     Dimana peluang yang terkait dengan aplikasi Islamic Agriculture ini bagi pemula maupun bagi para petani komersial ?
9.     Dlsb.

Bagian yang tidak terpisahkan dari pertanian adalah juga penguasaan pasar, maka pada kesempatan Studium Generale ini juga akan kami launch secara resmi Sale and Share Society  yang sudah kami bicarakan sejak beberapa bulan lalu.



Anda yang tertarik bergabung, silahkan menghubungi kami segera selagi tempat masih ada.  Acara ini adalah gratis dan tidak dipungut biaya apapun. Namun bila Anda ingin berkontribusi sehingga acara-acara sejenis dapat lebih sering diadakan untuk berbagai topik keilmuan lainnya, silahkan bila hendak berinfaq atau berwakaf ke Yayasan Dana Wakaf Indonesia  - dengan cara di email pendaftaran Anda untuk bergabung di Studium Generale ini Anda sebutkan juga bahwa Anda ingin berkontribusi infaq/wakaf,  nanti team panitia yang akan memandu lebih jauh.  InsyaAllah.

Pertanian Dalam Al-Qur’an (Bagian I)

Selasa, 2 Juni 2015
Oleh: Muhaimin Iqbal

Disamping ayat-ayat tentang keimanan, perintah menyembah kepadaNya dan larangan mensekutukanNya – Al-Qur’an ternyata sangat-sangat banyak membahas tentang pertanian dalam arti luas – termasuk didalamnya perkebunan, peternakan dan pengelolaan/penggunaan hasilnya. Ayat-ayat pertanian ini saya jumpai menyebar hampir di seluruh juz, setidaknya ada di  26 dari 30 juz dalam Al-Qur’an. Di sebagian besar surat-surat panjang dan sebagian surat-surat pendek terdapat ayat-ayat yang terkait dengan pertanian ini, sekurangnya ada 44 surat yang mengungkapkannya.

Madrasah Al-Filaha

Senin, 1 Juni 2015
Oleh Muhaimin Iqbal
 
http://geraidinar.com/images/2015/madrasah_alfilaha.jpgSetelah berusaha memperkenalkan cara bertani menurut Islam dalam konsep Kebun Al-Qur’an dalam beberapa tahun terakhir, konsep itu kini menjadi lebih lengkap dan terstruktur setelah kami menemukan Kitab Al-Filaha karya Ibnu Awwam dari masa kejayaan pertanian Islam di abad ke 6 H (12 M) di Andalusia. Maka konsep utuh dari Islamic Agriculture itu kini siap diajarkan kembali di jaman ini melalui program yang kami sebut Madrasah Al-Filaha, program ini tersedia untuk segala usia dan segala jenjang pendidikan.

Petani Open Source : Agar Tidak Ada Beras Plastik

Senin, 25 Mei 2015
Oleh: Muhaimin Iqbal
 
Di awal abad ke 4 H (904 M), salah seorang ilmuwan serba bisa Muslim Ibnu Wahshiyya menuliskan dalam kitab pertaniannya Filahat al-Nabatiyyah – filosofi sederhana yang sangat relevan hingga kini : “Bila petani tidak menanam, tukang kayu tidak bisa membangun rumah dan penenun tidak bisa menenun benang menjadi baju…”. Komplikasi dari petani yang tidak menanam ini menjadi semakin rumit di jaman modern ini, sampai-sampai ada beras yang terbuat dari plastik. Bagaimana mengatasinya ?

Rekonstruksi Pertanian Untuk Ketahanan Pangan

Jum'at, 22 Mei 2015
Oleh: Muhaimin Iqbal
 
Beberapa tahun lalu Chinese Academy of Science mengadakan workshop menarik di Beijing, judulnya adalah Workshop on Agriculture Culture and Sustainable Development in Asia. Yang menarik bukan workshopnya sendiri, tetapi ada subject khusus yang menghadirkan pembicara seorang professor Sejarah Ekonomi dari University of Toronto  - Canada.  Apa menariknya ? Sang professor yang sudah sepuh sekali ini diundang dari tempat yang sangat jauh khusus untuk membahas sejarah inovasi pertanian di dunia Islam, bagaimana terjadinya dan mengapa inovasi tersebut berhenti !

Super Informasi

Kamis, 21 Mei 2015
Oleh: Muhaimin Iqbal
 
Belanja teknologi informasi dunia tahun ini diperkirakan mencapai sekitar US$ 3.9 Trilyun atau lebih dari 4 kali GDP Indonesia yang berada di kisaran US$ 900 Milyar. Bisa dibayangkan bila Indonesia bisa mengambil proporsi yang agak banyak dari belanja IT dunia tersebut, maka negeri ini akan bisa mencapai target pertumbuhannya tanpa harus banyak mengorbankan sumber daya alam dan kelestarian lingkungannya. Negeri yang berpenduduk mayoritas muslim ini sangat berpeluang untuk menguasai IT dunia, karena kitab kita adalah sumber dari segala sumber informasi.

Ingin Negeri Seperti Apa Kita ?


Rabu, 20 Mei 2015
Oleh: Muhaimin Iqbal

Alam ini sudah diciptakan olehNya dalam kondisi seimbang, manusia hanya dilarang untuk mengganggu keseimbangannya dan sebaliknya  diperintahkan untuk menegakkan/menjaga keseimbangannya  (QS 55:7-9). Dengan apa kita bisa ikut menjaga keseimbangan itu ? Salah satunya adalah dengan menanam pohon. Dengan tingkat teknologi yang ada sekarang ini, mestinya sudah bisa dihitung berapa pohon yang harus ditanam untuk setiap jiwa manusia dan dari jenis apa pohon-pohon tersebut.

Bercermin Dari Balik Bumi


Senin, 18 Mei 2015
Oleh: Muhaimin Iqbal

Wajar bila banyak pihak kecewa bila melihat inflasi dan pertumbuhan ekonomi negeri ini tidak seperti yang diharapkan semua orang. Sampai kwartal pertama tahun ini, ketika inflasi kita masih di angka 6.38 % - pertumbuhan ekonomi kita hanya mencapai 4.7 % atau turun dari angka 5.0 % pada kwartal sebelumnya – dan jauh sekali dari angka 7 % yang dijanjikan oleh pemerintahan baru  dalam kampanyenya. Nampaknya dalam bidang ekonomi-pun kita harus banyak bisa bercermin untuk melihat jati diri kita yang sesungguhnya, dan cermin yang agak pas untuk saat ini ada di balik bumi kita yaitu Brasil !

Urgensi Untuk Kembali

Jum'at, 15 Mei 2015
Oleh: Muhaimin Iqbal
 
Ketika umat ini tidak mengurusi sendiri kebutuhan-kebutuhan hidupnya, segala urusannya diurusi oleh orang lain menurut apa yang mereka anggap baik untuk mereka. Tidak masalah bagi mereka ketika makanan sumber protein nabati utama kita itu tidak lagi thoyyib, tidak masalah pula bagi mereka bila daging sembelihan yang dijual untuk kita adalah dari binatang jalalah. Demikian pula dengan obat-obatan yang teramat sedikit yang bisa disertifikasi halal. Kerusakan di bidang makanan dan obat ini sebenarnya baru sedikit saja dari kerusakan di darat dan laut sebagai akibat perbuatan tangan manusia, tetapi dampaknya yang sangat besar. 

Action Plan – Islamic Agriculture

Rabu, 13 Mei 2015
Oleh: Muhaimin Iqbal
 
Bila Islamic Bank sudah begitu luas dikenal di masyarakat, tidak demikian halnya dengan Islamic Agriculture – saya pun baru secara specific menyebutnya melalui tulisan saya akhir bulan lalu. Inti dari Islamic Agriculture adalah bagaimana kita bisa bertani yang sejalan dengan tugas kita di muka bumi, yaitu untuk menyembah kepadaNya dengan tidak menyekutukanNya, kita dijadikanNya dari tanah (bumi) untuk menjadi pemakmurnya (QS 11:61). Bagaimana penerapannya di lapangan ?

Meniti Tangga-Tangga Di Surga

Selasa, 12 Mei 2015
Oleh: Muhaimin Iqbal
 
Pada hari perhitungan nanti, dikatakan kepada para ahli Qur’an ; “Bacalah dan naiklah, bacalah dengan tartil sebagaimana engkau membacanya di dunia. Kedudukanmu adalah pada ayat terakhir yang engkau baca”. Maka bila penguasaan Al-Qur’an begitu penting dalam menentukan kedudukan seseorang di tempatnya yang abadi kelak, bukankah seharusnya ini yang menjadi obsesi kita selagi kita sempat mengusahakannya ? Alhamdulillah kini telah ada cara yang efektif untuk muhasabah dan memperbaiki penguasaan Al-Qur’an kita, dan memantau perkembangannya dari waktu ke waktu.

The White Man

Sabtu, 9 Mei 2015
Oleh: Muhaimin Iqbal
 
Dikisahkan dalam buku The White Man pada suatu masa di awal abad lalu. Seorang kepala suku Tuiavii dari Pacific Selatan berkesempatan jalan-jalan ke Eropa, dia kemudian mencatat dan menceritakan segala macam yang dilihat dan dialami selama di Eropa  kepada masyarakat sukunya. Dia bercerita tentang profesi misalnya, menurut sang kepala suku ini seorang professional adalah orang yang melakukan hal yang sama berulang-ulang sampai dia sendiri bosan melakukannya !

Ringkasan Kitab Al-Filaha (Jilid II)


Melengkapi ringkasan Kitab Al-Filaha Jilid I , ringkasan Jilid II lebih menguatkan lagi betapa komplet-nya referensi dari dunia Islam ini. Pada Jilid ke II Ibnu Awwam memulai bahasannya dengan upaya untuk memaksimalkan hasil dari tanah melalui kombinasi yang tepat antara cara tanam, waktu tanam, penyuburan lahan dan pengolahan kembali lahan. Kemudian dibahas perbagai jenis tanaman biji-bijian, kacang-kacangan, umbi-umbian, sayur, bunga, proses industri atsiri, cuka dan sari buah. Jilid II juga membahas tentang hewan ternak dan hewan piaraan lengkap dengan cara mengatasi penyakitnya sampai operasi pembedahan.

Ringkasan Kitab Al-Filaha (Jilid I)

Rabu, 6 Mei 2015
Oleh: Muhaimin Iqbal

Semenjak saya mempublikasikan tulisan tentang Islamic Agriculture pekan lalu, banyak sekali komentar, pertanyaan sekaligus challenges dari para pembaca tulisan tersebut. Banyak yang setengahnya tidak yakin – bahwa ada referensi yang begitu detil dan lengkap – tentang pertanian ini dari dunia Islam. Sebenarnya tidak terlalu sulit untuk memahami hal ini karena dunia Islam sudah berjaya di pertanian – berabad-abad sebelum dunia pertanian barat mengenal pupuk dan obat-obat pertanian. Untuk menutupi rasa penasaran itu, berikut saya sajikan ringkasan dari Kitab Al-Filaha Jilid I.

Dakwah Ke ‘Ratu Balqis’

Selasa, 5 Mei 2015
Oleh: Muhaimin Iqbal
 
Tidak semua penguasa yang tidak beriman itu bengis seperti Fir’aun, ada yang tidak beriman tetapi penuh kelembutan seperti Ratu Balqis. Dia semula tidak beriman bukan hatinya menolak atau menentang Allah, tetapi hanya karena belum sampai kepadanya dakwah yang sesuai.  Maka ketika sampai kepadanya dakwah Nabi Sulaiman ‘Alaihi Salam yang berhasil mempesonanya, ratu yang memimpin salah satu negeri paling makmur dan terkenal di jazirah Arab ini-pun serta merta beriman. Pesona Nabi Sulaiman ‘Alaihi Salam inilah yang barangkali kita butuhkan saat ini untuk 'Balqis-Balqis' di luar sana.

Islamic Agriculture

Rabu, 29 April 2015
Oleh: Muhaimin Iqbal
 
Bila dunia pertanian dan perkebunan kita nyaris stagnan sejak jaman Belanda, bisa jadi karena kita salah belajar pertanian dari penjajah yang memang tidak mau membuat kita pinter. Bila kemudian pertanian kita banyak merusak lahan-lahan yang semula subur menjadi lahan yang hasilnya pas-pasan, bisa jadi karena kita salah mengambil guru karena belajar dari para kapitalis yang menjadikan petani sebagai pasar semata untuk pupuk dan obat-obat kimia mereka. Lantas dari mana mestinya kita belajar ? Anda akan terkejut dengan referensi yang ada di dunia Islam tentang pertanian ini !

Belajar Penguasaan Pasar Dari China

 Senin, 27 April 2015
Oleh: Muhaimin Iqbal

Istilah belajarlah sampai ke negeri China itu berlaku hingga kini, khususnya tentang penguasaan pasar. Empat tahun lalu dari top 10  merek handphone yang ada di China, hanya dua yang lokal yaitu Huawei dan Lenovo. Hanya dalam waktu tiga tahun, situasi ini berbalik 180 derajat, tahun 2014 tinggal 2 merek impor yang bertahan di top 10 China yaitu tinggal Samsung dan Apple. Bagaimana China menguasai pasarnya – di dalam dan di luar negeri ? itulah yang kita perlu belajar.

Kurva Normal Jamaah

Jum'at, 24 April 2015
Oleh: Muhaimin Iqbal
 
Ada pelajaran yang sangat penting dari sangat dianjurkannya laki-laki untuk shalat fardhlu berjama’ah di masjid-masjid. Dari hadits-hadits yang shahih dari Nabi Shallallahu ‘Alaihi Wasallam hanya saya temukan tiga golongan laki-laki yang tidak sholat berjamaah di masjid yaitu orang munafik yang jelas kemunafikannya, orang sakit yang sangat parah sehingga berjalan dipapah-pun tidak bisa lagi dan orang yang tinggal begitu jauh dari masjid yang bahkan tidak bisa mendengar adzan. Selama kita tidak termasuk dalam salah satu golongan tersebut, insyaAllah kita akan mendapat manfaat dari sholat berjamaah. 

Mencegah Generasi Next To Nothing

Kamis, 27 April 2015
Oleh: Muhaimin Iqbal

Hampir semua ilmu itu kini tersedia bebas untuk bisa kita pelajari di belantara dunia maya, namun ini tidak menjadi jaminan bahwa orang yang hidup di jaman ini menjadi lebih cerdas dalam mengatasi perbagai persoalan hidupnya. Bahkan kini muncul generasi yang next to nothing (NTN) – sangat sedikit menguasai sesuatu. Banyak sekali pekerjaan terbuka, tetapi serba tidak bisa dilakukannya – disuruh bekerja ini tidak bisa, yang itu-pun tidak bisa. Apa yang sesungguhnya terjadi dengan generasi NTN ini ?

Mengendalikan Amarah Orang Kota

Selasa, 21 April 2015
Oleh: Muhaimin Iqbal
 
Tujuh tahun sudah saya berhenti dari kegiatan riwa-riwi ke pusat kota setiap hari seperti waktu dahulu masih bekerja di perkantoran. Sekali waktu ada keperluan ke kota yang segera saya saksikan adalah kemacetan yang sudah sangat bertambah parah. Selain kerugian ekonomi yang semakin besar dari pemborosoan energi dan kerusakan lingkungan, saya amati orang-orang di jalan menjadi semakin mudah marah. Kesalahan kecil saja di jalan seperti nyaris senggolan antar kendaraan, sudah cukup untuk membuat orang sangat marah. Sesungguhnya ada kerugian yang lebih besar lagi dari meningkatnya amarah orang kota ini.

Penuhi Tabunganmu dengan Dinar

Selasa, 26 Februari 2015
Oleh: Endy J. Kurniawan

 
Dengan bahan instrinsik emas, Dinar bertabiat sama dengan emas itu sendiri. Nilainya tetap sejak jaman Rasulullah SAW 14 abad yang lalu, yakni 1 Dinar mampu membeli seekor kambing hingga saat ini. Ini juga sejalan dengan fakta sejarah dimana emas dalam kondisi naik dan turun yang seimbang dengan pergerakan harga seluruh komoditas utama di muka bumi, seperti minyak dan bahan pokok lain.

Benteng Kehidupan

Sabtu, 18 April 2015
Oleh: Muhaimin Iqbal
 

Kita sadari atau tidak, kita kini sesungguhnya senantiasa hidup dalam bahaya. Ada yang mengancam kehidupan kita secara fisik dan accidental seperti pembegalan dan perbagai bentuk kejahatan kemanusiaan lainnya, ada yang fisik tetapi gradual seperti masuknya berbagai jenis racun/toxin yang memasuki tubuh kita, ada yang non fisik tetapi accidental seperti pembungkaman pemikiran kita dan ada pula yang non fisik dan gradual seperti perang dingin pemikiran dan budaya yang menggerogoti keimanan kita. Namun, Alhamdulillah ada satu obat yang bisa kita gunakan untuk membentengi diri kita dari semua jenis bahaya tersebut.

Belantara Jaman

Rabu, 15 April 2015
Oleh: Muhaimin Iqbal

Ketika generasi orang tua kita dahulu menyekolahkan kita untuk menjadi dokter, insinyur dlsb. pasti belum terbayang oleh mereka jenis-jenis profesi atau pekerjaan yang ada di jaman kita sekarang. Jangankan generasi mereka, generasi sekarang saja kalau mendengar ada profesi yang namanya blogger misalnya – masih banyak yang belum paham apa yang sesungguhnya dilakukan para blogger ini. Maka sebagai orang tua, kini kita harus menyiapkan agar anak-anak kita siap menghadapi jaman yang bahkan belum terbayang di kita akan seperti apa belantara jaman mereka nanti !

Doa Yang Selalu Terkabul

Senin, 13 April 2015
Oleh: Muhaimin Iqbal
 
Seorang anak kecil yang sangat nakal menangis siang malam minta ini dan itu kepada orang tuanya. Dengan penuh kasih sayang sang orang tua-pun selalu memenuhi permintaan si anak.  Namun setiap kali permintaannya diberi, si anak malah menolak pemberian orang tuanya sambil terus merengek minta ini dan minta itu lagi. Demikianlah rata-rata kita manusia, permintaan kita yang paling banyak itu sebenarnya selalu dikabulkanNya – tetapi kita sendiri yang kemudian menolaknya !

Peradaban Al-Qur’an


Napoleon Bonaparte – panglima perang Perancis yang sangat terkenal – suatu saat mengagumi Islam, bagaimana Agama ini bisa menaklukkan separuh peradaban dunia yang ada pada jamannya dengan penaklukan-penaklukan yang damai. Barangkali karena kekagumaan ini sampai timbul kabar – konon dia masuk Islam pada tahun 1798 dan mengubah namanya menjadi Ali Napoleon Bonaparte. Terlepas dari benar tidaknya kabar ini, orang sekaliber Napoleon-pun memang perlu kagum dengan Islam  bila tahu apa yang dibawa dalam agama ini.

Iman Pada Yang Ghaib

Kamis, 9 April 2015
Oleh: Muhaimin Iqbal
 
Salah satu pelajaran iman itu saya peroleh dari sahabat saya seorang professor sains yang sangat mashur di bidangnya. Dalam dunia profesi sang professor, sesuatu dianggap benar itu harus bisa dibuktikan dengan teori-teori, riset dan berbagai pembuktian ilmiah lainnya. Sampai suatu saat sahabat saya ini ketakutan sendiri, takut kalau ilmunya justru membawanya kepada kekufuran. Mengapa ? karena syarat iman, syarat seseorang mendapatkan petunjuk, syarat seorang bisa mencapai derajat takwa adalah beriman kepada yang ghaib !

Mukjizat Data

Selasa, 7 April 2015
Oleh: Muhaimin Iqbal
 
Bahwa mukjizat kepada para Nabi itu sesuai jamannya masing-masing , itu lebih mudah dibuktikan untuk nabi akhir jaman Muhammad Shallallahu ‘Alaihi Wasallam – yang kita hidup di jamannya – termasuk didalamnya jaman ini di era teknologi informasi khususnya teknologi Big Data. Dalam urusan data, ada  law of large numbers atau hukum bilangan besar. Semakin besar data, dia akan semakin konvergen untuk membuktikan sesuatu. Maka melalui pengolahan Big Data inilah antara lain kita bisa menguatkan keyakinan kita, bahwa betapa benar-nya uswatun hasanah kita itu. 

Jahe Setengah Dinar

Kamis, 2 April 2015
Oleh: Muhaimin Iqbal
 
Di antara tanaman Al-Qur’an yang belum pernah saya ulas di situs ini adalah Jahe. Literatur tentang jahe ini sangat banyak dan yang tertua bisa dirunut sampai berabad-abad sebelum masehi. Di abad pertengahan jahe adalah perlambang kemakmuran, pedagang-pedagang jahe adalah orang-orang  terkaya pada jamannya. Tidak heran mengapa kemudian jahe menjadi salah satu buruan para penjelajah seperti Marco Polo dan Vasco da Gama. Saat itu harga 1 kg jahe kurang lebih setara seekor anak domba atau sekitar ½ Dinar ! 

Faceless Market

Rabu, 1 April 2015
Oleh: Muhaimin Iqbal
 
Fitrah awalnya semua pedagang di pasar itu memiliki kesempatan yang sama untuk berjualan, maka pasar tidak boleh dikapling. Kemudian datanglah era kapitalisme dimana pasar menjadi milik kekuatan-kekuatan tertentu dengan berbagai skalanya, pasar menjadi terpusat dan tidak lagi ada kesempatan yang sama di pasar. Dengan teknologi informasi dan sosial media yang ada kini, peluang yang sama itu sebenarnya kembali hadir – tetapi kehadirannya juga menghadirkan hal baru yaitu pasar tanpa wajah atau faceless market ! 

Pro Bono

Selasa, 31 Maret 2015
Oleh: Muhaimin Iqbal
 
Sejak saya mengangkat tema prinsip 1/3 hampir tujuh tahun lalu, banyak saya menjumpai orang-orang yang berusaha menerapkannya. Namu lebih banyak lagi yang mentertawakannya dengan phrase yang kurang lebih “seratus persennya saja belum cukup, apalagi bila dikurangi 1/3-nya untuk infaq”. Maka melalui tulisan ini saya ingin mendekatinya dengan cara yang sangat mungkin dilakukan secara terstruktur, sistematis dan massif. Saya menggunakan pendekatan yang di dunia professional dikenal dengan istilah Pro Bono. 

Muslim ‘Minoritas’…

Senin, 30 Maret 2015
Oleh: Muhaimin Iqbal

Menurut data CIA, umat Islam di Indonesia saat ini secara jumlah masih berada pada angka 87.2 %. Namun dalam kekuatan ekonomi, sangat bisa jadi kita sudah menjadi ‘minoritas’ di negeri ini. Hal ini dapat kita rasakan betul ketika kita sedang berada di pusat-pusat bisnis di kota besar seperti Jakarta. Bila ada tamu negara yang datang ke negeri ini, sejak turun pesawat, sampai masuk kota, Jl. Sudirman, Thamrin dan kemudian Istana – dia tidak menyaksikan adanya masjid di jalan-jalan utama yang dilaluinya tersebut.

Seven Dates

Kamis, 26 Kamis 2015
Oleh: Muhaimin Iqbal

Di antara fungsi-fungsi makanan kita itu ada untuk menunjang pertumbuhanmeningkatkan kecerdasanmenjalankan fungsi-fungsi tubuh, memberi energi kehidupan, mencegah penyakit dan bahkan menjadi sumber kebahagiaan, membangkitkan motivasi dan menghilangkan kegalauan. Di antara fungsi-fungsi tersebut ada yang bisa diperankan hampir keseluruhannya oleh satu jenis makanan saja, itulah kurma. Bukan hanya terbukti secara ilmiah, sebagian fungsi-fungsi tersebut dijelaskan di dalam Al-Qur’an dan hadits-hadits yang shahih