Sometimes You Win, Sometimes You Learn

 Senin, 25 Agustus 2014
Oleh: Muhaimin Iqbal
Tidak selamanya apa yang kita usahakan atau perjuangkan itu membawa keberhasilan atau kemenangan, adakalanya kita gagal atau kalah. Kegagalan atau kekalahan sebenarnya adalah hal yang biasa, karena umumnya kegagalan inilah yang lebih sering kita hadapi ketimbang keberhasilan. Maka sikap ketika kita menghadapi kegagalan atau kekalahan itulah yang akan membedakan kita, apakah kita seorang yang kalah (loser) atau seorang pemenang sejati (winner).  Bagi pemenang sejati, Anda hanya mengenal dua hal yaitu kadang Anda menang terkadang pula Anda harus belajar – sometimes you win, sometimes you learn.

Solusi Di Selembar Kertas

Kamis, 21 Agustus 2014
Oleh: Muhaimin Iqbal
Dalam tulisan sebelumnya saya mengungkapkan bagaimana masyarakat semut dengan kecerdasannya yang terbatas bisa menyelesaikan masalah-masalah besar mereka. Kuncinya ada pada komunikasi yang sederhana melalui pheromones, suara dan sentuhan – yang dipahami oleh semua anggota masyarakat semut. Saya mencoba menggunakan pendekatan komunikasi yang sederhana tersebut untuk menawarkan solusi bagi berbagai persoalan besar umat dan bangsa ini. 

Pelajaran Dari Bangsa Semut

Rabu, 20 Agustus 2014
Oleh: Muhaimin Iqbal
Semut adalah binatang kecil yang oleh kebanyakan manusia diabaikan keberadaannya, malah cenderung dibasmi karena dianggap mengganggu. Padahal semut adalah salah satu binatang yang disebut khusus di Al-Qur’an dan bahkan menjadi nama salah satu surat. Lantas apa pentingnya semut ini bagi manusia  sesungguhnya ? selain berperan di ecosystem sebagai pembasmi hama dan meng-aerasi tanah, semut memberi pelajaran yang sangat penting bagi manusia untuk bekerja !

Terstruktur, Sistematis dan Masif

Ahad, 17 Agustus 2014ters
Oleh: Muhaimin Iqbal
Ada tiga kata yang sangat populer sebulan terakhir terutama setelah pengumuman hasil PEMILU Presiden oleh KPU 22/07/2014, bahkan tiga kata itu yang coba dibuktikan ke-(tidak)-beradaannya di ruang-ruang sidang DKPP maupun  MK. Tiga kata itu adalah Terstruktur, Sistematis dan Masif. Tiga kata yang semula netral atau bahkan cenderung positif, menjadi bermakna negatif ketika digunakan untuk tujuan yang salah. Maka saya membayangkan alangkah indahnya bila bangsa ini menggunakan tiga kata tersebut untuk program dan tujuan yang mulia.

Alternative Pension Plan

Jum'at, 15 Agustus 2014
Oleh: Muhaimin Iqbal
Bila 9 dari 10 pegawai baik di negeri maju maupun di negeri seperti kita tidak siap pensiun pada waktunya, maka pasti ada yang salah dengan program pensiun standar yang ada di dunia kerja. Dari sisi finansial ketidak siapan ini terkait dengan aset-aset utama para pegawai berupa dana pensiun, asuransi, tunjangan hari tua dan sejenisnya yang semuanya tersimpan dalam satuan uang fiat. Sedangkan uang fiat dari waktu ke waktu tergerus oleh inflasi dan devaluasi. Lantas apa solusinya ?

Startups That Work

Kamis, 14 Agustus 2014
Oleh: Muhaimin Iqbal
Beberapa tahun sebelum saya ambil pensiun dini dari pekerjaan saya di industri keuangan, saya membaca buku yang berjudul Startups That Work karya Joel Kurtzman & Glenn Rifkin (2005). Inti dari buku yang isinya hasil survey ke 350-an startups (perusahaan pemula) ini, mayoritasnya adalah gagal. Buku ini menantang saya untuk meninggalkan pekerjaan sebelumnya dan mulai startup demi startup, dan betul saja - mayoritasnya gagal ! Namun masih ada beberapa yang berhasil jalan baik, inipun sudah cukup untuk mengimbangi yang gagal atau belum berhasil.

Check List Untuk Orang Bejo

Selas, 12 Agustus 2014
Oleh: Muhaimin iqbal
Alangkah enaknya menjadi orang bejo, bila berusaha dia berhasil, bila berdagang dia beruntung, bila berkompetisi dia menang dan bila mati dia masuk surga. Tetapi untuk menjadi orang bejo tidak semudah orang minum jamu - sekali minum terus langsung ada hasilnya. Bejo bila dicari padanan bahasa arabnya yang paling mendekati adalah falah  yang berarti succeed , berhasil atau beruntung – akar kata yang sama juga berarti bertani, mengolah tanah atau bercocok tanam. Maka untuk mencapai falah orang perlu menanam berbagai kebaikan, memelihara, merawat dan melakukan perbaikan terus menerus hingga akhir usia mendatanginya.

Jalan Kemenangan Para Petani

Senin, 11 Agustus 2014
oleh: Muhaimin Iqbal
Hari-hari ini kita merayakan ulang tahun kemerdekaan yang ke 69, meskipun di berbagai bidang kehidupan bisa jadi kemerdekaan itu belum tentu kita rasakan. Di dunia pertanian misalnya, petani kita masih ‘terjajah’ dengan berbagai produk pertanian impor sehingga kemakmuran secara umum belum sampai kepada mereka. Tetapi sesungguhnya ada jalan untuk mengantarkan kemakmuran negeri ini agar bisa sampai juga kepada para petani yang mewakili 35% dari tenaga kerja produktif kita tersebut, bahkan jalan itu begitu jelas sampai bisa diturunkan langkah demi langkahnya.

Buku "Kebun Al-Qur'an Jalan Menuju Baldatun Thayyibatun wa Rabbun Ghafur"





Buku "Kebun Al-Qur'an Jalan Menuju Baldatun Thayyibatun wa Rabbun Ghafur" karya Bapak Muhaimin Iqbal tersedia di Gerai Dinar Malang. Harga Rp. 60.000,- termasuk ongkir seluruh Indonesia, Rp. 50.000,- bila diambil sendiri di Jl. Banten 4 Malang. Tulis nama, alamat kirim, nomor HP dan lampirkan bukti transfer atau tulis nomor transaksi; emailkan ke geraidinarmlg@gmail.com atau kirim ke Umi Rohimah 081553933854, 081945792757 (WA), PIN BB 73E8195F. Hubungi kontak tersebut untuk info nomor rekening bank: BSM, Muamalat, Mandiri, BNI, BRI, BCA. Lihat: geraidinarmlg.blogspot.com.

Mukjizat Al-Qur’an Untuk Jaman Ini

Jum'at, 8 Agustus 2014
Oleh, Muhaimin Iqbal
Allah menurunkan mukjizat kepada nabi-nabiNya sesuai dengan apa yang dibutuhkan umat pada jamannya. Nabi Musa ‘Alaihi Salam diberi kemampuan untuk menaklukkan sihir karena Fir’aun dan orang-orang dekatnya terobsesi dengan sihir. Nabi Isa ‘Alaihi Salam diberi kemampuan pengobatan karena umat di jamannya lagi tergila-gila dengan teknik pengobatan. Nabi Muhammad Shallallahu ‘Alaihi Wasallam - nabi akhir jaman, mukjizatnya pasti berlaku hingga hari ini. Apa itu ? 

Helicopter View Untuk Kemakmuran

Rabu, 6 Agustus 2014
Oleh: Muhaimin Iqbal
Karena kesibukan sepanjang tahun, kami hanya bisa belajar secara fisik ke negeri-negeri yang jauh pada musim liburan yang panjang. Bila liburan tahun sebelumnya mentadaburi ayat sampai ujung gurun Sahara dalam Ekspedisi Magribi, liburan tahun ini berusaha melihat keunggulan negeri-negeri lain saat ini agar kita bisa mengalahkannya untuk masa yang akan datang. Apa keunggulan yang insyaAllah bisa kita kalahkan ini ?

Manusia Sabar, Manusia Efisien

Ahad, 3 Agustus 2914
Oleh: Muhaimin Iqbal
Bila lahan pertanian tanaman pangan dunia dibagi rata ke seluruh penduduknya, maka masing-masing mendapatkan bagian 0.22 ha per penduduk. Tetapi bila lahan yang sama dipersempit khusus Indonesia dan dibagi juga dengan penduduk Indonesia saja, maka masing-masing penduduk hanya mendapatkan bagian 0.08 ha per penduduk. Fakta ini merubah persepsi kita tentang kekayaan alam yang kita miliki, bahwa sesungguhnya kita tidak memiliki kelebihan kekayaan alam – kita hanya akan bisa makmur bila kita bekerja sangat efisien !

Ketenangan dan Kemenangan

Senin, 28 Juli 2014
Oleh: Muhaimin Iqbal
Bahwasanya ketenangan itu seolah selalu berada di jalan (menuju) kemenangan, ini dapat kita pelajari dari sirah Nabi Shallallahu ‘Alaihi Wasallam sebagaimana dikabarkan langsung olehNya melalui berbagi surat di Al-Qur’an dari berbagai peristiwa dan melalui hadits-hadits yang sahih.  Lantas seperti apa ketenangan itu , darimana kita bisa memperolehnya dan bagaimana pengaruhnya pada segala bentuk perjuangan kita ? Ini adalah warfare strategy berikutnya yang saya ambil dari Al-Qur’an.

Warfare Strategy : Inspirasi Kemenangan Dari Al-Qur’an

Ahad, 27 Juli 2014
Oleh: Muhaimin Iqbal
Sudah genap sepuluh hari saya tidak menyapa karena sedang i’tikaf bersama sejumlah pembaca situs ini , team Kuttab dan Madrasah Al-Fatih serta secara khusus pakar sirah  Ust. Budi Ashari dan sejumlah ahli Al-Qur’an. I’tikaf kali ini kami fokus mendalami sirah yang bersumber dari Al-Qur’an, untuk menjadi inspirasi dan solusi berbagai problema kehidupan. Oleh-oleh dari I’tikaf ini insyaAllah akan cukup untuk bahan tulisan saya sampai beberapa bulan kedepan, bisa menjadi buku ke 15 InsyaAllah. Apa yang menarik ?

The Silence of Frogs

Jum'at, 18 Juli 2014
Oleh, Muhaimin Iqbal
Orang-orang seusia saya sekitar setengah abad, rata-rata masih ingat suara malam di desa yang dihiasi oleh orchestra kodok , jangkrik, belalang dan entah apa lagi. Generasi anak saya yang tinggal di kota sudah tidak bisa membayangkan seperti apa indahnya orchestra malam tersebut, generasi cucu saya apa lagi – seandainya kita ajak untuk tinggal kembali ke desa-pun – suara malamnya telah jauh berbeda. Dan ini ternyata bukan hanya di negeri kita, di seluruh dunia populasi kodok – pemain utama dalam orchestra malam - terus menghilang.

I’tikaf Ramadhan 1435 H : Rekonstruksi Peradaban

Rabu, 16 Juli 2014
Oleh: Muhaimin Iqbal
Unsur-unsur kimia P (Phosphorus), N (Nitrogen) dan K (Kalium) baru ditemukan para ilmuwan masing-masing di abad 17, 18 dan 19. Ilmuwan lain kemudian di pertengahan abad 19 (1843) menemukan bahwa tiga unsur tersebut adalah unsur-unsur utama yang dibutuhkan tanaman untuk tumbuh, berbunga dan menghasilkan buah. Banyak sekali unsur-unsur lain yang belum bisa dijelaskan oleh ilmu pengetahuan yang paling modern sekalipun, tetapi Al-Qur’an sudah menjelaskannya. Peradaban mestinya dimulai dari petunjuk, bukan dari ilmu manusia yang terbatas.

Uang Baru dan Pemerintahan Baru

Selasa, 15 Juli 2014
Oleh: Muhaimin Iqbal
Siapapun yang akhirnya nanti menggantikan pemerintahan yang sekarang akan disambut dengan uang yang baru. Uang yang baru ini akan secara tegas menyebutkan bahwa ini adalah uang Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) yang ditanda tangani oleh Gubernur BI dan Menteri Keuangan, selama ini uang kita bukan uang NKRI tetapi uang Bank Indonesia.  Yang lebih serius dari ini adalah dalam periode pemerintahan yang akan datang – besar kemungkinan redenominasi mata uang Rupiah harus dilakukan.

The Death of Money

Jum'at, 11 Juli 2014
Oleh: Muhaimin Iqbal
Judul tulisan ini saya ambilkan dari buku yang terbit sekitar tiga bulan lalu karya penulis best seller James Rickards. Judul lengkap buku tersebut adalah The Death of Money – The Coming Collapse of The International Monetary System. Menurut si penulis ini system moneter internasional telah gagal setidaknya tiga kali sepanjang abad lalu yaitu tahun 1914, 1939 dan 1971. Sedangkan kegagalan berikutnya dia katakan sebagai maelstrom to come – peristiwa yang cepat sekali datangnya !

Keseimbangan dan Kesesuaian…

Rabu, 9 Juli 2014
Oleh: Muhaimin Iqbal
Isu besar dunia yang tidak jelas dasar pemikirannya adalah isu pemanasan global yang katanya disebabkan antara lain oleh emisi carbon dioksida (CO2) ke udara yang terus bertambah. Isu ini sebagiannya sudah terbantahkan melalui riset yang dilakukan oleh Commonwealth Scientific and Industrial Organization, bahwa CO2 di udara yang naik 14 %  dalam rentang waktu 1982-2010 ternyata malah membuat permukaan bumi lebih hijau 11 % oleh apa yang disebut CO2 Fertilization Effect. Ini semua hanya bisa menguatkan keimanan kita bahwa ada yang menjaga keseimbangan dan kesesuaian di alam yang juga menuntut peran manusia sebagai khalifah di bumi.

Udara Bersih : Dagangan Baru Era MEA

 Senin, 7 Juli 2014
Oleh: Muhaimin Iqbal
Tahun depan (2015) perjanjian yang diteken 10 kepala negara ASEAN  20 November 2007 – yang kita kenal dengan Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) – akan mulai berlaku. Sementara negara-negara lain sudah siap-siap di garis start, cabinet baru dari pemerintahan baru negeri ini baru akan mulai bekerja. Lantas apa yang akan kita unggulkan dalam perdagangan kita saat itu ? mungkin masih harus dipikirkan oleh pemerintahan yang baru nanti. Tetapi salah satu dagangan unggulan negeri ini yang bisa sangat menjanjikan adalah udara bersih !

Mengatasi Tragedy of The Commons…

Jum'at, 4 Juli 2014
Oleh: Muhaimin Iqbal
Kurang dari sebulan lagi kita akan kembali menyaksikan tragedy of the commons tahunan di negeri ini, yaitu ketika mayoritas penduduk kota besar memutuskan pulang kampung bareng. Hal yang baik untuk dilakukan orang per orang, tetapi ketika (hampir) semua orang melakukannya – menimbulkan masalah besar berupa kemacetan lalu lintas yang luar biasa. Problem ekonomi pada umumnya timbul juga karena tragedy of the commons ini.

Undangan Workshop : Green Deen, Green Lifestyle

Rabu, 2 Juli 2014
Oleh: Muhaimin Iqbal
Gaya hidup hijau kini melanda di hampir semua aspek kehidupan seiring dengan meningkatnya kesadaran akan kerusakan lingkungan yang meluas di tingkat global. Mulai dari green car, green energy, green building, green industry bahkan sampai ke dunia investasi dikenal adanya green investment dalam bentuk green bond dlsb. Orang bersedia membayar lebih untuk sesuatu yang diberi label atau disertifikasi ‘green’. Padahal untuk menjadikan sesuatu itu ‘green’ sebenarnya tidak sulit-sulit amat, tinggal mengamalkan syariat yang ada di ‘green deen’ ini – yaitu satu-satunya agama yang dengan sangat detilnya memberi petunjuk  untuk bagaimana melestarikan kehidupan.

Ketika Orang Kaya Tidak Bisa Tidur

Selasa, 1 Juli 2014
Oleh: Muhaimin Iqbal
Dengan kekayaannya saat ini sekitar US$ 35 Milyar, Li Kha-shing menduduki orang terkaya no 15 di dunia dan menjadikannya orang terkaya di Asia. Apakah dia bisa menikmati kekayaannya ? nampaknya tidak. Dalam sebuah acara wisuda sarjana di Shantou University baru-baru ini, dia menyampaikan orasi yang merupakan pengakuan dirinya dengan judul “Sleepless in Hong Kong”. Apa yang membuat galau hati orang yang super kaya ini ?

Menanam Pohon, Melestarikan Kehidupan

Ahad, 29 Juni 2014
Oleh: Muhaimin Iqbal
Ada satu amalan yang begitu pentingnya sehingga diperintahkan untuk tetap dilakukan meskipun peristiwa kiamat sudah terjadi, amalan tersebut adalah menanam pohon. Menanam pohon juga menjadi sedekah berkelanjutan selama pohon itu masih ada, bahkan juga dilanjutkan oleh benih-benih yang tumbuh dari pohon tersebut hingga hari kiamat. Kini peristiwa kiamat yang sesungguhnya belum terjadi, tetapi kita sudah begitu sulitnya untuk menanam pohon – apa kendalanya ?

Tree Story …

Jum'at, 27 Juni 2014
Oleh: Muhaimin Iqbal
Waktu seolah berjalan begitu cepat sehingga kita sudah sampai pada bulan Ramadhan lagi. Di awal Ramadhan tahun lalu saya mengajak pembaca untuk membuat niat besar “…Memberi Makan Dunia…”, antara lain dengan serangkaian pelajaran untuk membibit kurma sendiri. Apa kabarnya program ini ? adakah yang menjalankannya ? seperti apa hasilnya ? Bagi yang ikut menjalankannya, insyaAllah sudah akan bisa merasakannya bahwa waktu Anda tidak berlalu begitu saja.

Kisah Gaharu dan Ekonomi Syariah Di Thailand

Rabu, 22 Juni 2014
Oleh: Muhaimin Iqbal
Beberapa hari lalu saya dihubungi oleh teman lama dari dunia financial di Inggris. Yang mengejutkan saya adalah warga Inggris yang non-muslim ini mengontak saya karena sedang menangani project dari perusahaan Hongkong yang beroperasi di Thailand. Projectnya sendiri terkait dengan penanaman pohon gaharu dalam skala besar, yang pendanaannya dilakukan secara global dengan instrumen pembiayaan syariah. Mengapa ini mengusik hati saya ?

Agar Hari Esuk Tidak Lebih Buruk…

Senin, 23 Juni 2014
Oleh: Muhaimin Iqbal
Ketika mendengar pengajian dari guru saya yang mengingatkan bahwa ‘… hari esuk senantiasa lebih buruk bagi orang yang terlibat dengan riba…’, saya tidak langsung bisa melihat buktinya di lapangan. Sampai saya membaca detil laporan resmi Nota Keuangan Dan Rancangan Anggaran Pendapatan Dan Belanja Negara Perubahan Tahun Anggaran  2014  - atau yang lebih dikenal dengan APBN-P 2014. Di situ nampak jelas visualisasi angka-angka yang menunjukkan hari esuk yang lebih buruk itu ! Bisakah ini diubah ?

Harga Emas Di Tengah Kegaduhan …

Jum'at, 20 Juni 2014
Oleh: Muhaimin Iqbal
Empat bulan lalu saya menulis Dinar Emas Di Tahun Politikmaka karena hampir pasti PEMILU Presiden akan berlangsung satu putaran – moment of truth itu akan terjadi dalam rentang sebulan kedepan. Hanya saja, naik turunnya harga emas tidak hanya factor kondisi politik dalam negeri – tetapi juga didominasi oleh berbagai perkembangan di tingkat global. Hari-hari ini yang sangat dominan mempengaruhi harga emas dunia adalah perkembangan di Iraq.

Antara Pemilu Dan Iklan Rokok

Rabu, 18 Juni 2014
Oleh: Muhaimin Iqbal
Saya tahu beberapa tulisan di situs ini terkait dengan PEMILU Presiden telah diteruskan oleh sejumlah pembaca ke pihak-pihak yang terkait. Saya sendiri-pun bahkan sempat berkomunikasi dengan team sukses salah satu capres. Namun mungkin karena ‘tuntutan’ pada tulisan-tulisan tersebut dipandang terlalu tinggi – yaitu menghilangkan riba (meskipun bertahap) dari negeri ini – sehingga sejauh ini belum ada respon yang konkrit. Maka melalui tulisan ini, tuntutan-tuntutan tersebut saya sederhanakan dan perjelas dengan ilustrasi – agar mudah dipahami oleh siapapun, betapa realistis dan doable-nya tuntutan-tuntutan tersebut sebenarnya.

Dari Debat Calon Presiden…

Senin, 16 Juni 2014
Oleh: Muhaimin Iqbal
Sebagai (calon) pemilih yang kritis, semalam saya sempat mencermati acara debat dua calon presiden di televisi. Dari materi yang disampaikan oleh keduanya, maupun jawaban yang diberikan atas pertanyaan calon lain – saya menemukan kesalahan-kesalahan yang cukup fatal dari keduanya. Kesalahan-kesalahan ini bisa menjadi masalah bagi negeri ini bila nantinya salah satu dari mereka menjadi presiden dan menerapkan konsep yang salah tersebut dalam program kerjanya.

Ketika Para Capres Sowan Ke Pak Kyai

Kamis, 12 Juni 2014
Oleh: Muhaimin Iqbal
Sebagaimana dalam ‘mimpi-mimpi’ saya sebelumnya dimana Pak Kyai hadir di sidang cabinet ketika negara lagi membutuhkannya, di masa kampanye PEMILU presiden kali ini-pun saya ‘bermimpi’ para calon presiden sowan ke tokoh imaginer saya yaitu Pak Kyai. Karena mereka baru calon presiden – yang belum pasti jadi, tentu mereka yang lebih pantes datang untuk sowan ke Pak Kyai. Maka para team sukses-pun sibuk mengatur bagaimana mereka bisa diterima oleh Pak Kyai.

The Next G

Rabu, 11 Juni 2014
Oleh: Muhaimin Iqbal
Sekitar setahun lalu saya menulis tentang Generation NEET, yaitu generasi pemuda yang  menganggur total Not in Employment, Not in Education Nor in Training. Kini berkembang lebih luas lagi penyakit pemuda itu - mereka bisa saja sedang sekolah atau kuliah dan bahkan memiliki pekerjaan, tetapi mereka nyaris tidak memiliki kemauan atau sekedar mengetahui apa yang hendak dia lakukan untuk masa depannya. Mereka inilah yang disebut Generation TBD ( To Be Decided), apa bahayanya ?

Colorful Life

Senin, 9 Juni 2014
Oleh: Muhaimin Iqbal 
Di antara nikmat tidak terhingga yang diberikan oleh Allah kepada makhlukNya itu terwujud secara harfiah dalam bentuk kekayaan warna-warni yang bisa kita nikmati. Tidak hanya dalam bentuk nikmat pandangan yang tidak bisa ditiru sepenuhnya oleh computer yang paling canggih sekalipun, tetapi juga nikmat makanan. Kita harus makan makanan yang berwarna-warni agar tubuh kita sehat, memiliki daya tahan yang tinggi,  tidak mudah terjangkit penyakit dan tidak mengalami penuaan dini.

Loyalty on Quality

Kamis, 5 Juni 2014
Oleh: Muhaimin Iqbal
Di dunia komersial kita mengenal adanya loyalitas pada kwalitas, produk-produk yang baik akan terus dibeli konsumen dan produk tersebut akan ditinggalkan konsumen manakala kwalitasnya menurun atau ada produk lain sejenis yang kwalitasnya lebih baik. Sayangnya loyalitas pada kwalitas ini belum ada di dunia olah raga, sosial dan politik kita. Di jalanan orang bisa berantem hanya karena perbedaan warna atau nomor kaos !

Future Edge

Senin, 2 Juni 2014
Oleh: Muhaimin Iqbal
Dalam berbagai bidang manusia selalu ingin tahu tentang masa depan karena dengan mengetahuinya lebih dahulu dari orang lain, dia akan memiliki keunggulan tersendiri. Dalam dunia militer, para ahli yakin bahwa Nazi Jerman pada PD II sempat berusaha menciptakan mesin waktu untuk memenangi perang melawan sekutu. Dalam dunia ekonomi kita mengenal ada Alvin Toffler, John Naisbitt dlsb. yang sampai disebut futurist atau ahli masa depan.  Tetapi sesungguhnya umat inilah yang lebih layak untuk memiliki keunggulan masa depan atau future edge itu karena kita lah yang diberi sarananya.

Agar Kuda Merakyat…

Kamis, 29 Mei 2014
Oleh: Muhaimin Iqbal  
Kurang dari dua pekan lagi seluruh dunia akan dihebohkan dengan suatu permainan yang kita kenal dengan sepak bola. Ini hanyalah salah satu saja dari sekian banyak jenis-jenis permainan jaman ini yang semua sebenarnya batil. Hanya ada tiga permainan yang hak  bagi orang beriman yaitu  memanah, berkuda dan bercanda dengan keluarga. Masalahnya adalah yang batil itu telah menjadi budaya global dan bagian dari kehidupan kita sehari-hari, bagaimana kita bisa menggantinya dengan yang hak ?

Ternyata Memelihara Kuda Itu Wajib…

Senin, 26 Mei 2014
Oleh: Muhaimin Iqbal
Tentu banyak yang tidak setuju dengan judul tersebut di atas karena kita hidup di jaman kegelapan modern yang nyaris tidak mengenal seluk beluk yang terkait dengan kuda. Tetapi inilah hasil kesimpulan Daurah Berkuda selama dua hari yang diikuti sekitar 100-an peserta. Sekitar 30 orang dari pembaca situs ini, selebihnya dari kalangan ustadz , kyai dan para santri dari Jawa , Sumatra dan Bali. Kok bisa wajib ?

Things To Do Di Jaman Fitnah

Kamis, 22 Mei 2014
Oleh: Muhaimin Iqbal

Kekhusu’an kita dalam melaksanakan ibadah puasa di bulan Ramadhan tahun ini  - khususnya 10 hari pertama - kemungkinan akan terganggu oleh kegaduhan PEMILU Presiden. Maka PEMILU ini harus disikapi secara proporsional, jangan sampai gara-gara ini terganggu silaturahim kita apalagi terjebak dalam fitnah-memfitnah, penyebaran berita yang tidak benar dan sejenisnya. Lebih dari itu kita perlu mengenal jaman dimana kita sekarang sedang berada, agar kita tahu prioritas apa yang harusnya kita lakukan tahap demi tahapnya.

9 Pelajaran Dari Pekerjaan Terbaik

Selasa, 20 Mei 2014
Oleh: Muhaimin Iqbal 

Bila pekerjaan terbaik kedua setelah berjihad itu adalah menggembala, mestinya ini mengundang pertanyaan atau keingin tahuan kita, ada pelajaran apa sebenarnya dalam pekerjaan ini ? dan mengapa sampai seluruh nabi melakukannya ?  Maka tanpa terasa sudah 5 tahun berlalu sejak kami mulai bergelut dengan dunia ternak dan akhirnya menemukan kembali konsep menggembala - yang nampaknya memang harus dihidup-hidupkan kembali jenis pekerjaan yang luar biasa ini. Setidaknya kami menemukan ada 9 pelajaran yang bisa dipetik, yang tidak akan mudah ditemukan di pekerjaan-pekerjaan lainnya.

Buku "Kebun Al-Qur'an Jalan Menuju Baldatun Thayyibatun wa Rabbun Ghafur"




Buku "Kebun Al-Qur'an Jalan Menuju Baldatun Thayyibatun wa Rabbun Ghafur" karya Bapak Muhaimin Iqbal tersedia di Gerai Dinar Malang. Harga Rp. 60.000,- termasuk ongkir seluruh Indonesia, Rp. 50.000,- bila diambil sendiri di Jl. Banten 4 Malang. Tulis nama, alamat kirim, nomor HP dan lampirkan bukti transfer atau tulis nomor transaksi; emailkan ke geraidinarmlg@gmail.com atau kirim ke Umi Rohimah 081553933854, 081945792757 (WA), PIN BB 73E8195F. Hubungi kontak tersebut untuk info nomor rekening bank: BSM, Muamalat, Mandiri, BNI, BRI, BCA. Lihat: geraidinarmlg.blogspot.com.

Komunitas Muamalah

Senin, 19 Mei 2014
Oleh: Muhaimin Iqbal
Beberapa banyak-pun manusia berkumpul bila dia tidak berinteraksi satu sama lain, maka manusia yang banyak tersebut tidak menghasilkan sesuatu bagi sesamanya. Seperti penumpang kereta yang berjejalan setiap hari di dalam kereta, mereka tidak saling memberi manfaat satu sama lain. Sebaliknya, dua tiga orang yang saling berinteraksi – mereka sudah bisa saling memberi manfaat. Melalui situs ini misalnya, saya mengenal sejumlah orang yang jauh lebih berilmu dan berpengalaman dari saya – dan dari merekalah kemudian antara lain saya belajar. Maka melalui situs ini pula, kami tidak berhenti untuk mendorong pembaca kami untuk saling berinteraksi sesamanya. Bagaimana caranya ?

Proses Merah dan Proses Hijau

Jum'at, 16 Mei 2014
Oleh: Muhaimin Iqbal
Revolusi industri yang terjadi sejak akhir abad 18 sampai pertengahan abad 19 tidak dipungkiri menghadirkan manfaat yang luar biasa bagi kesejahteraan umat manusia di dunia. Tetapi kemajuan ini bukannya tanpa dampak, over-industrialized terhadap hampir seluruh aspek kehidupan manusia – membuat manusia overlook terhadap proses alam yang sempurna yang ada di depan mata kita. Dalam urusan pangan misalnya, begitu banyak kita mengandalkan hasil proses industri – sampai melupakan bahan baku dan proses yang seharusnya menjadi keunggulan kita. 

1 Jam Ekstra, Agar Allah Tertawa…

Rabu, 14 Mei 2014
Oleh: Muhaimin Iqbal
Para pekerja di Jakarta dan sekitarnya rela menambah jam kerja mereka beberapa jam di pagi hari dan beberapa jam di malam hari, sekedar untuk pergi dan pulang kerja. Jutaan orang melakukan ini dan tanpa disadari sudah berlangsung selama lebih dari sepuluh tahun terakhir, mereka terpaksa melakukannya karena  harus mencapai tempat kerjanya tepat waktu - di tengah kemacetan jalan yang terus memburuk. Seandainya saja mereka sukarela meluangkan waktunya 1 jam ekstra di jam yang lain, akan bisa jadi berbeda hasilnya bagi umat ini.

Deurbanisasi Dengan Pekerjaan dan Harta Terbaik…

Senin, 12 Mei 2014
Oleh: Muhaimin Iqbal
Urbanisasi adalah penyakit kronis kota-kota besar dunia termasuk Indonesia yang hingga kini belum ketemu obatnya yang efektif. Selama sumber-sumber penghidupan atau pekerjaan terbaik adanya di kota-kota besar, maka selama itu pula masalah urbanisasi akan terus terjadi. Oleh sebab itu, untuk menghentikan arus urbanisasi – dan bahkan membalik arusnya menjadi deurbanisasi – daerah-daerah harus bisa menghadirkan sumber penghidupan atau pekerjaan terbaik. Bagaimana caranya ?

Sebelum Sapi-pun Menjadi Buas…

Jum'at, 9 Mei 2014
Oleh: Muhaimin Iqbal
Tahun 2050 atau  36 tahun dari sekarang, penduduk bumi diperkirakan akan mencapai 9 milyar. Dalam jumlahnya yang sekarang di kisaran 7.23 Milyar-pun dunia sudah sulit memenuhi kebutuhan pokok dalam bentuk pangan, energi dan air (Food, Energy and Water – FEW) – apa jadinya ketika bumi bertambah hampir dua milyar lagi penduduknya ? Maka bila pengelolaan pangan bagi penduduk bumi tidak segera berubah, saat itu sapi-pun bisa menjadi  buas. Kok bisa ? Apa hubungannya dengan masalah pangan ? dan ini tentu bukan science fiction !

Ecosystem Services

Kamis, 8 Mei 2014biodiversity
Oleh: Muhaimin Iqbal
Ketika seluruh elemen masyarakat negeri ini disibukkan oleh pesta demokrasi beberapa bulan terakhir dan masih akan berlangsung hingga setidaknya tiga bulan kedepan, lolos dari perhatian kita tentang adanya masalah serius yang seharusnya lebih utama untuk menjadi fokus seluruh pihak yang berkompeten. Masalah tersebut adalah darurat pangan, yang diindikasikan dengan impor pangan yang melonjak akhir-akhir ini.

Buku Ke 14 : WATANA, THE MINDSET

Selasa, 6 Mei 2014
Oleh: Muhaimin Iqbal


 Setelah buku ke 13 “Kebun Al-Qur’an, Jalan Menuju Baldatun Thayyibatun wa Rabbun Ghaffur “ dibaca lebih dari 10,000 orang melalui edisi e-book, buku ke 14-pun kami putuskan untuk disebar luaskan terlebih dahulu melalui e-book secara gratis. Buku ini kami beri judul “ WATANA (Wana, Tani & Ternak) – THE MINDSET” untuk menyampaikan pesan pentingnya perubahan mindset yang integral dalam memakmurkan bumi.

Petunjuk-petunjukNya jelas bahwa kemakmuran dan kecukupan pangan itu hanya bisa terjadi bila pikiran kita tidak terkotak-kotak antara kepentingan yang satu dengan kepentingan yang lain.

Ketika hutan terpisah dari ladang pertanian dan terpisah pula dari peternakan, maka yang terjadi malah hutan kita habis dibabat, sementara bahan pangan sebagiannya harus diimpor baik yang berupa padi-padian maupun yang berupa daging.

Maka dibutuhkan perubahan mindset – yaitu asumsi-asumsi yang ada dipikiran kita, agar kita bisa berfikir secara integral bahwa hutan kita ya ladang kita ya tempat gembalaan kita.

Hanya berfikir secara integral inilah kita akan makmur dan berkecukupan pangan. Kita bisa bertani tanpa membabat hutan, bisa bertani tanpa membeli pupuk dan beternak tanpa harus membeli pakan yang mahal.

Setelah perubahan mindset terjadi, maka langkah berikutnya adalah menyangkut perubahan sikap atau kebijakan dan tentu saja ditindak lanjuti dengan tindakan yang nyata.

Maka buku ini terdiri dari 45 tulisan yang kami bagi dalam tiga bagian yaitu Mindset, Kebijakan dan Tindakan. Semua dikumpulkan dari tulisan-tulisan kami di situs ini selama enam bulan terakhir.

Berdasarkan pengalaman di buku ke 13 yang kami buat e-book-nya terlebih dahulu,  sebagian masyarakat masih lebih suka membaca buku yang dicetak dalam bentuk hardcopy. Maka kami persilahkan bila ada pihak-pihak yang hendak mencetaknya menjadi hardcopy.

Untuk buku ke 13, pihak yang kemudian mencetaknya menjadi hardcopy adalah Penerbit Inspira bekerja sama dengan Gerai Dinar Malang. Silahkan berhubungan langsung dengan mereka bila membutuhkan hardcopy buku yang ke 13.

Untuk buku yang ke 14 penerbitan hardcopy-nya akan kami berikan juga ke pihak yang menyatakan minat dahulu, dengan menyadari sebelumnya bahwa buku ini sudah beredar secara gratis melalui versi e-booknya.

Untuk membaca atau men-download langsung buku ke 14 ini, silahkan klik di sini.

Semoga bermanfaat.

Kecerdasan Kolektif…

Senin, 5 Mei 2014
Oleh: Muhaimin Iqbal

Lima tahun lalu kami mengajari kambing-kambing kami jenis peranakan etawa (PE) untuk belajar minum dari instrumen yang canggih. Mereka harus menekan dengan lidahnya batang besi kecil di tengah pipa supaya air keluar. Tentu sulit sekali awalnya, tetapi ketika salah satu dari mereka bisa – maka yang lainpun segera bisa. Kini lima tahun kemudian, generasi demi generasi kambing berganti – tetapi semua bisa minum dari instrumen tersebut tanpa harus kami ajari lagi. Siapa yang mengajari mereka ? Itulah yang disebut kecerdasan kolektif.

Kecerdasan kolektif adalah buah dari kolaborasi , upaya kolektif maupun perlombaan individu dalam sekelompok makhluk hidup dalam merespon situasi yang dihadapinya. Kecerdasan kolektif ini ada tentu saja di manusia, tetapi juga ada di hampir seluruh jenis binatang bahkan sampai bakteri sekalipun. Bila kita pahami bagaimana kecerdasan kolektif ini bekerja, banyak hal bisa kita lakukan untuk memperbaiki kwalitas kehidupan kita ini.

Penggembalaan Presisi…

Ahad, 4 Mei 2014
Oleh: Muhaimin Iqbal
Seperti binatang-binatang cerdas pada umumnya, kambing atau domba juga memiliki cukup kecerdasan untuk bisa diajari melaksanakan tugas-tugas tertentu. Kambing di peternakan Jonggol Farm misalnya, mereka sudah 5 tahun ini  bisa bergantian minum dari  tempat minum khusus yang disiapkan untuk mereka. Mereka juga bisa baris secara sukarela pagi dan sore setiap dilepas dari kandangnya untuk menuju area pemerahan susu. Maka teknik yang sama kami gunakan untuk melatih domba-domba untuk apa yang kami sebut penggembalaan presisi atau precision grazing.

Pengentasan Kemiskinan Tahap Demi Tahap…

Jum'at, 2 Mei 2014
Oleh: Muhaimin Iqbal
Kemiskinan merajalela di sekitar kita namun pada umumnya kita tidak melihatnya, mengapa ? Pertama kita tidak sensitif dalam mendeteksi gejalanya, dan kedua ada standar yang (di)bias(kan) dalam pengukurannya. Berdasarkan data BPS untuk tahun 2013 (per September 2013) misalnya, kemiskinan di negeri ini ‘hanya’ tercatat di angka sekitar 28.5 juta orang atau 11.47 % dari penduduk Indonesia. Padahal angka ini menggunakan garis kemiskinan di angka Rp 292,951 per kapita per bulan atau di sekitar angka US$ 1/kapita/hari, angka ini hanya kurang dari 1/10 nishab zakat !